"Algis!" teriak Astrella saat melihat orang yang sejak tadi ia cari.
Merasa namanya dipanggil Algis menoleh lalu memutar bola mata malas saat tau siapa yang memanggilnya.
Algis kembali melanjutkan jalannya tanpa mau menunggu orang yang berteriak memanggil-manggil namanya.
"Algis! Ih tungguin!" lagi-lagi Astrella meneriaki nama Algis yang terus berjalan menjauhi Astrella.
Astrella berlari berusaha untuk mengejar Algis yang berjalan menuju perpustakaan.
"Susah banget sih buat deket sama Algis." gumam Astrella disela-sela kegiatan berlarinya mengejar Algis.
Langkah Algis sudah berbelok memasuki perpustakaan tempat yang hampir jarang sekali Astrella datangi kecuali ada pelajaran yang mengharuskan mereka belajar disana. Astrella semangkin mempercepat larinya hingga langkahnya terhenti tepat didepan pintu perpustakaan.
Astrella mengatur napasnya sejenak setelah itu melangkahkan kakinya untuk masuk kedalam. Kemudian melihat kepenjuru perpustakaan mencari sosok yang dari tadi ia kejar. Hingga usahanya tidak sia-sia matanya menangkap sosok Algis yang duduk dipojok perpustakaan, terlihat fokus dengan buku bacaan ditangannya.
Astrella berjalan menghampiri Algis dengan langkah pelan dia tidak ingin menimbulkan keributan disana, hingga ia tiba berdiri tapat dibelakang Algis yang belum menyadari kehadirannya.
Lalu ia mengambil posisi duduk disisi sebelah kanan Algis namun pria itu juga belum menyadari kehadiran Astrella.
"Algis sombong ih dipanggil gak nyaut!" omel Astrella dengan ekpresi dibuat-buat kesal kearah Algis.
Algis sempat tersentak saat mengetahui Astrella mengikutinya sampai ke perpustakaan. Namun setelah itu ia kembali memasang wajar datarnya kearah Astrella dan melanjutkan kegiatannya membaca buku.
"Tuh kan Algis lagi-lagi aku-nya dikacangin!" omel Astrella membuat Algis memutar bola mata malas. Sejak kedatangan Astrella didekatnya Algis jadi tidak fokus lagi membaca.
"Algis?" Astrella mencoba untuk memanggil nama pria itu.
"Hm," Algis hanya berdehem, tentu saja tanpa melihat kearah Astrella. Namun berbeda dengan Astrella yang langsung tersenyum saat Algis mulai merespon ucapanya walaupun hanya sekedar berdehem.
"Makasih ya." ucap Astrella membuat Algis menghentikan kegiatannya sejenak kemudian mengahadap Astrella hingga pandangan mereka bertemu.
Algis hanya menaikan alis tanda bingung atas apa yang diucapkan Astrella. Berterima kasih, padahal ia merasa tidak melakukan apapun untuk Astrella.
Astrella yang mengerti maksud Algis melanjutkan ucapannya. "Makasih karena udah nolongin gue tadi. Algis kan yang bawa gue ke UKS?" tanya Astrella yang membuat Algis mengerti mengapa gadis dihadapannya ini berterima kasih.
"Oh oke." jawab Algis singkat dan mengalihkan pandangannya kearah lain lalu beralih pada bukunya lagi.
"Gue seneng deh ternyata Algis yang nolongin gue, jadi pengen pingsan terus deh kalo gitu hehe." Astrella terkekeh sambil terus membayangkan dirinya yang digendong ala bridal style oleh Algis.
Mendengar itu lagi-lagi Algis memutar bola mata malas dan mengernyit heran bagaimana bisa ada gadis seperti Astrella didekatnya
"Lo sakit?!" ucap Algis ketus.
Mendengar itu Astrella tersenyum sangat lebar kearah Algis yang sama sekali tidak melihatnya. "Iya gue sakit, gak parah sih cuma emang mudah lelah aja kalo terlalu lama berdiri." Astrella menjawab pertanyaan Algis dengan senyum lebarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sterne
Teen Fiction"Gue bakal lepasin lo, kalo itu emang yang terbaik." -Astrella. "Jangan gila! Lo udah terlanjur buat gue jatuh cinta, dan dengan gampangan lo nyuruh gue buat lepasin lo? Gue akan pernah mau!"- Algis Astrella menyukai Algis, tapi Algis tidak menyukai...