"Pagi Algis." Sapa Astrella saat ia sudah berdiri di dekat tempat duduknya di samping Algis.
Algis yang sedang fokus pada komiknya mendongak menatap Astrella lalu menyunggingkan seulas senyum.
"Pagi. Tumben dateng siang?" tanya Algis, kemudian memutar tubuhnya agar Astrella bisa masuk ke tempat duduknya.
Setelah Astrella mendudukan tubuhnya di tempat seharusnya, ia menoleh menghadap Algis. "Bareng Papa soalnya,"
Algis yang juga menghadap Astrella hanya mengangguk-anggukan kepalanya. "Tapi tumben gak bareng Rescha?"
"Bang Rescha lagi ada pentas pengambilan nilai gitu, jadi pagi-pagi udah harus ada di sekolah buat persiapan." Lagi-lagi Algis mengangguk-angguk paham.
TUK. . TUK. . TUK. .
Ketukan nyaring papan tulis dari arah depan kelas membuat semua penghuni kelas menoleh bingung saat mendapati Gery, sang ketua kelas dengan wajah idiotnya dan tubuh yang bersandar pada dinding menatap sedikit serius ke arah mereka yang duduk di bangku.
Mulai ada kecemasan yang terlihat dari mata mereka yang menatap Gery. Ada dua kemungkinan jika Gery berdiri di depan kelas, yang pertama akan ada ujian dan yang kedua guru tidak masuk.
Percayalah semua penghuni kelas sedang berkomat-kamit agar opsi kedua yang akan keluar dari mulut Gery.
Termasuk Astrella yang menyebutkan mantra acara Gery mengatakan jika guru yang tidak masuk.
"Ada apaan Ger? Lama amat!" celetuk salah satu siswa dari barisan ujung di sudut ruangan yang Astrella ketahui bernama Jojo, teman dekat Gery karena Astrella sering melihat mereka selalu berdua jika kemana-mana.
"Sabar dugong! Jangan berisik lu!" teriak Gery melotot tajam ke arah Jojo yang memasang tampang innocent-nya.
"Iya buruan kenapa Ger, gue nungguin pengumuman lo bukan mau liatin muka gak seberapa lo di sana!" tambah Gwen, siswi si biang gosip dan suka nyinyir di kelas IPA 2.
"Diem dulu Gwen sayang, gue cipok lo berisik aja!" mendengar itu gadis yang bernama Gwen bergidik ngeri.
Gery menyeringai melihat Gwen yang akan diam saat Gery selalu mengucapkan kata itu.
"Ger ada apaan? Langsung aja deh, jangan bikin kita penasaran." Kali ini suara gadis yang duduk bersebrangan jauh dari tempat Jojo, karena ibaratnya Jojo duduk di sebelah Timur dan gadis ini di sebelah Barat.
"Eh, Astrella. Sabar yang sayang, ini Aa' Gery mau ngomong." Gery terkekeh sambil mengerling jahil ke arah Astrella.
Namun selanjutnya mulai terdengar sorakan dan cibiran dari siswa-siswi lainnya.
"Huuuu! Dasar buaya buntung lu!"
"Bisa aja lu kutil badak!"
"Giliran Astrella aja lo baik-baikin!"
"Iyalah! Gak guna gue baikin lu! Muka didempulin aja bangga lu! Mending Astrella kemana-kemana natural!" ejek Gery mengeluarkan kata-kata pedasnya membalas ucapan Lisa, yang semua orang ketahui jika Lisa itu adalah mantan pacar Gery. Namun mereka putus karena Lisa berselingkuh dengan kakak kelas hingga membuat Gery sampai sekarang sangat membenci gadis yang memiliki tubuh sedikit berisi itu.
"GERY!! Mulut lo ya! Gak pernah di sekolahin!" teriak Lisa kesal, sedangkan yang lainnya hanya bisa menonton acara adu mulut mereka seolah ini adalah pentas drama.
Gery tersenyum meremehkan. "Masih mending gue mulut gak di sekolahin, lah daripada lo OTAK gak di sekolahin!" ucap Gery santai dan sengaja menekankan kata otak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sterne
Teen Fiction"Gue bakal lepasin lo, kalo itu emang yang terbaik." -Astrella. "Jangan gila! Lo udah terlanjur buat gue jatuh cinta, dan dengan gampangan lo nyuruh gue buat lepasin lo? Gue akan pernah mau!"- Algis Astrella menyukai Algis, tapi Algis tidak menyukai...