"Lo mau kemana Rel? Buru-buru amat." Teriak Algis menahan tangan Astrella saat Astrella buru-buru untuk keluar dari kelas.
Astrella menoleh. "Gue mau ke Aula Gis, ada urusan sama anak cheers."
"Gue ikut ya?"
"Mau ngapain?"
"Cuci mata dong."
Astrella mendelik. "Dasar mata keranjang! Gak usah ikut deh!"
"Cie cemburu ciee." Goda Algis mencolek-colek pipi Astrella.
Astrella langsung menepis tangan Algis.
"Yakali mau cemburu."
Astrella mengalihkan pandangannya, memainkan ujung tali ranselnya.
Seharusnya tidak wajar jika Astrella menaruh rasa cemburu pada Algis karena nyatanya ia bukan siapa-siapa. Hanya sebatas teman sebangku, tidak memiliki hak itu melarang Algis.
"Yah malah ngelamun, katanya mau ke aula." Astrella tersentak saat Algis menyentuh pundaknya.
"Eh-"
"Yaudah ayo Rel! Katanya tadi mau ke aula." Astrella tersadar lalu ia mengangguk.
Belum sempat Astrella akan menjawab, Algis sudah menarik tangannya terlebih dahulu untuk keluar dari kelas dan Astrella hanya bisa menghela napas mengikuti Algis di depannya.
Hingga sekitar 5 menit mereka sampai di depan pintu masuk aula karena kebetulan jarak kelas Astrella menuju aula tidak terlalu jauh."Mau ikut masuk?" tanya Astrella.
Algis mengangguk. "Iya."
Keduanya lantas berjalan masuk ke aula. Suasana aula yang cukup ramai membuat Astrella sedikit sulit menemukan orang yang ia cari.
"Lo cari siapa sih Rel?"
"Hah?" Astrella menoleh memasang wajah bingung, ia tidak mendengar apa yang Algis katakan padanya karena sedang tidak fokus.
"Lo cari siapa?" ulang Algis.
"Oh, gue nyari Arnetta."
Algis mengernyit. "Arnetta?"
"Iya anak cheers kelas sebelah."
Algis hanya manggut-manggut sebagai jawabannya.
Mereka berdua berjalan ke arah kumpulan anak-anak cheers yang sedang latihan. Saat ini bukan jadwal Astrella yang menjadi pengawasnya karena setiap perangkat cheers sudah mendapat tugas dan harinya masing-masing.
"Senna!" panggil Astrella pada gadis yang sedang memberi arahan pada beberapa siswi di depannya.
Gadis bernama Senna itu tersenyum saat melihat Astrella yang memanggilnya, Astrella memlambaikan tangannya isyarat menyuruh Senna untuk mendekat padanya.
"Kalian lanjutin latihannya, gue ke sana bentar." ucapnya yang dianggukan oleh anggota lain.
Senna berlari kecil menghampiri Astrella di pinggir aula bersama seorang pria.
"Tumben ke sini Rel? Ada perlu?" tanyanya heran. Tidak biasanya Astrella datang jika bukan jadwalnya yang mengawas, kecuali latihan wajib hari sabtu.
Senna tersenyum kikuk pada pria yang berdiri di samping Astrella, Algis. Tanggapan Algis hanya memasang wajah datarnya.
"Gak sih, Arnetta ada kan?" tanya Astrella tanpa basa-basi.
"Arnetta?" Astrella mengangguk. "Tadi sih ada, cuma lagi ke toilet kayak-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sterne
Teen Fiction"Gue bakal lepasin lo, kalo itu emang yang terbaik." -Astrella. "Jangan gila! Lo udah terlanjur buat gue jatuh cinta, dan dengan gampangan lo nyuruh gue buat lepasin lo? Gue akan pernah mau!"- Algis Astrella menyukai Algis, tapi Algis tidak menyukai...