[11] Pertandingan

9.2K 385 12
                                    

“Gimana?” tanya Rescha pada tim cheers.

“Udah siap semua kok.” Astrella yang menjabat sebagai ketua cheers yang mengambil alih untuk menjawab pertanyaan Rescha.

Good.” Rescha mengacak rambut Astrella gemas, yang menimbulkan tatapan iri para gadis yang ada dilapangan outdoor SMA Pelita.
Hari ini, hari dimana pertandingan persahabatan antara SMA Bina Bangsa dan SMA Pelita dilaksanakan. Dan semua anggota tim basket berserta anggota cheers sudah siap untuk memulai pertandingan.

Saat tim Basket memasuki arena lapangan, teriakan-teriakan mulai terdengar. Beradu antara SMA Bina Bangsa dan SMA Pelita yang berlomba-lomba meneriaki idola mereka masing-masing. Sangat nyaring terdengar teriakan nama Rescha dan Algis disana.

Mereka semua sangat antusias menyaksikan pertandingan antar dua SMA itu, hingga sudah menghasilkan poin 10 - 8. 10 poin untuk SMA Bina Bangsa dan 8 poin untuk SMA Pelita. Dua SMA itu memang Rival yang sangat seimbang karena biasanya kedua SMA itulah yang akan memenangkan pertandingan jika ada turnamen karena memang kemampuan dan kekompakkan tim mereka sangat bagus. Tim Cheers menonton dari pinggir lapangan menyaksikan pertandingan yang sangat ‘panas’ itu, seakan tidak membiarkan diantara kedua tim itu merasakan kemenangan karena bergantian mereka memasukkan bola kedalam ring.

Hingga akhirnya waktu istirahat tiba dan artinya babak kedua akan segera dimulai.

“Algis haus?” tanya Astrella lalu menyodorkan sebotol air mineral kearah Algis yang sedang duduk dikursi khusu pemain, sesekali dia menarik napas dan menghapus keringat yang terus mengalir diwajahnya. Hal itu semakin membuatnya terlihat lebih sexy.

Thanks.” Algis mengambil air mineral itu tanpa melihat siapa yang memberikannya dan langsung meneguknya.

“Astrella!!” teriak Rescha dari arah lain yang membuat Astrella menoleh dan melihat Rescha yang melambaikan tangan kearahnya, tanda menyuruh Astrella untuk mendekat kearahnya.

Sedangkan Algis yang mendengar suara seseorang meneriaki nama Astrella langsung menoleh kearah gadis yang ada didepannya.

“Algis aku kesana dulu ya, bang Rescha manggil soalnya.” Sepeninggalan Astrella, Algis hanya terpaku. Bagaimana bisa dia menerima air mineral dari Astrella.

Ceroboh lo Gis, dia baper repot lo. Gumamnya disela-sela tangannya yang mengelap keringat dipelipisnya.

***

Pertandingan sudah selesai, Astrella pun sudah mengganti pakaian cheers-nya dengan pakaian ganti yang memang dia bawa. Saat ini Astrella sedang duduk disalah satu kursi Taman yang disamping lapangan basket SMA Pelita yang menurutnya sangat sejuk.

Sudah beberapa kali dia melirik kearah jam tangan yang melingkar dipergelangan tangannya sudah hampir 10 menit dia duduk disana. Dia menunggu Rescha dan Rescha lah yang menyuruhnya untuk menunggu disana hingga Rescha selesai dengan urusannya.

Hari ini sepertinya memang hari keberuntungan untuk SMA Bina Bangsa karena merekalah yang memenangkan pertandingan tadi dengan poin yang beda tipis hanya berbeda dua poin saja.

"Rescha lama ih." gumamnya sambil memainkan ponsel yang ada digenggamannya.

"Bosen hmm." lanjutnya lagi sambil menengadahkan kepalanya melihat matahari yang mulai bersembunyi karena sekarang sudah pukul 5 sore.

Tiba-tiba Astrella mengingat sesuatu yang membuatnya menyunggingkan sebuah senyum. Yaitu kejadian saat dipertandingan basket tadi, Astrella kembali mengingat bagaimana sangat dekat jarak wajahnya dan wajah Algia hingga dia dapat mencium aroma nafas dari pria itu. Pria yang membuat hati beku Astrella mencari, pria yang membuat Astrella mampu menghilangkan rasa malunya untuk sekedar mendekati Algis, dan pria yang mampu membuat Astrella tersenyum hanya dengan mengingat wajahnya.

SterneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang