[8] Tsadits

10.1K 426 5
                                    

KRING...KRING...

Bel istirahat berbunyi satu-persatu penghuni kelas meninggalkan kelas, termasuk Astrella dan Algis. Kali ini Astrella mengikuti Algis kemana dia akan pergi.

"Algis mau ke mana?" tanya Astrella lembut yang mengekori Algis dari belakang.

Namun Algis tampaknya tidak memperdulikan Astrella yang sedari tadi berbicara di belakangnya, dia terus berjalan menuju tempat dimana saat istirahat tiba.

"Ih Algis gue itu ngomong sama lo, lo bukan patung kan?" Astrella sudah terlihat jengkel dengan Algis yang selalu mengabaikannya. Meskipun Algis selalu bersikap seperti itu padanya Astrella tetap saja ingin mencoba mendekati Algis dengan kepercayaannya bahwa suatu saat nanti Algis akan luluh padanya.

Seperti sebelumnya Algis tetap saja tidak memperdulikan Astrella yang ada dibelakangnya dan terus berteriak memanggil-manggil namanya.

"Algisss ihhh gue nanya sa-"

BRUKK!!

Tiba-tiba Algis menghentikan langkahnya sontak saja hal itu membuat Astrella yang ada di belakang Algis menabrak punggungnya dan tubuhnya terjatuh hingga ia terduduk di lantai yang membuat dia meringis.

"Awwww sakit Algis, kalo mau berhenti itu bilang-bilang kek pantat gue jadi sakit kan!!" mendengar itu Algis menoleh kebelakang dan melihat Astrella yang sedang memegangi bokongnya yang sakit. Algis hanya melihat sekilas lalu pergi meninggalkan Astrella tanpa sedikitpun Algis berniat untuk membantu Astrella yang meringis kesakitan.

Melihat Algis yang pergi meninggalkannya tanpa membantunya sedikitpun membuat Astrella mengeram kesal dan mengumpat dalam hati.

Untung gue suka, kalo gak udah gue timpuk wajah lo pakek sepatu!!.

Sudah beberapa menit berlalu namun Astrella juga belum beranjak dari sana karena bokongnya yang menyentuh lantai masih terasa sangat sakit. Sedangkan orang yang berlalu lalang hanya memperhatikannya keheranan tanpa sedikitpun yang ingin membantu.

Sampai tiba-tiba ada sebuah tangan yang terulur didepan wajahnya. Astrella mendongak dan mendapati seorang pria yang tersenyum kepadanya, namun Astrella hanya menatap bingung ke arah orang itu.

Dia bertanya dalam hatinya apa orang itu mengenalnya sehingga dia mau membantu Astrella. Tanpa ba bi bu lagi Astrella menerima uluran tangan itu yang akan membantunya untuk berdiri. Setelah Astrella berdiri dan menghadap pria yang ada di depannya yang terus tersenyum padannya.

"Lo gakpapa?" tanya pria itu lalu melepaskan genggamannya pada Astrella. Hal itu juga membuat Astrella tersentak sadar jika tangannya masih digengam pria itu.

"I-iya gue gakpapa." Jawab Astrella sedikit kebingungan karena apa dia mengenal pria yang membantunya itu, karena Astrella merasa memang wajahnya sudah tidak asing lagi.

"Eh btw lo kenal gue?" tanya Astrella yang membuat pria yanga ada didepannya itu menaikkan sebelah alisnya lalu terkekeh.

"Lo gak kenal gue?" Pria itu malah bertanya pada Astrella yang dibalas Astrella dengan senyuman kikuk dan mencoba mengingat-ingat wajah pria itu.

"Kayaknya banyak banget ya yang ngajak lo kenalan sampe lo gak inget gue."

"Bukan gitu, gue lupa emang sih gue ngerasa wajah lo udah gak asing lagi tapi kita kapan pernah ketemu?" Elak Astrella yang masih berpikir kapan dia bertemu orang yang ada di hadapannya itu.

"Gue yang 2 hari lalu nyamperi lo didepan gerbang." Mendengar perkataan itu Astrella tampak berpikir cukup lama mengingat siapa orang yang ada dihadapannya itu.

SterneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang