Hari ini seperti biasa Astrella berangkat bersama Rescha menuju sekolah, keadaan sekolah sudah cukup ramai karena sekarang sudah menunjukkan pukul 6.45 yang artinya 15 menit lagi bel tanda dimulainya pelajaran akan segera berbunyi.
Saat ini Astrella dan Rescha sedang berada lapangan outdoor basket, tentu saja Astrella sangat senang saat Rescha mengajaknya untuk kesana.
Alasannya hanya satu karena disana ada Algis.
"Algis keren ya kalo lagi maen basket gitu, tingkat ketampanannya meningkat hehe." Gumam Astrella sambil terkekeh dengan pandangan matanya terus melihat gerak-gerik Algis. Entah itu saat dia men-dribble bola, berlari mengejar bola, men-shoot bola hingga saat Algis mengelap keringat dipelipisnya. Astrella suka akan semua yang Algis lakukan, entahlah walaupun itu terlihat berlebihan tapi seperti itulah yang dia rasakan jika melihat Algis.
Dan hal itu tentu saja mendapat cibiran dari Rescha yang berdiri disamping Astrella.
"Lo lebay Rel! Sejak kapan lo sampe muji-muji cowok sampe segitunya." perkataan itu tentu saja membuat Astrella yang sedang asik memperhatikan Algis langsung menoleh kearah Rescha yang sedang berjongkok membenarkan tali sepatunya.
"Sirik aja lo dugong!" balas Astrella kesal.
"Sirik sama lo? Yakali!!"
"Ihh abang mah gitu! Astrella bete!" ucapnya sambil menghentakkan kedua kakinya dilapangan outdoor tanda jika ia sedang kesal.
"Abisnya lo sok-sokan ngebanggain dia! Dulu aja gue yang lo bangga-banggain."
"Dulu ya dulu sekarang ya sekarang abang! Dulu Astrella masih jomblo."
"Lah emang sekarang lo udah taken?"
"Ya belom sih hehe." Kekehnya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
"Yeey!! Dasar tutup panci!" Rescha menoyor kepala Astrella membuat gadis itu mencibik.
"Yaudah deh lo tunggu disini gue main bentar. Jangan kemana-mana!" tegas Rescha sembari menyerahkan tasnya kepada Astrella yang duduk dipinggir lapangan.
Sedangkan Astrella hanya bisa mengangguk karena matanya tidak pernah lepas dari gerak-gerik Algis di lapangan.
Setelah Rescha pergi dari hadapannya pun Astrella tidak menyadari hal itu, hingga saat Algis menyudahi permainannya dan berjalan menghampiri kursi pemain yang berada di pinggir lapangan tempat Astrella berada.
"Hai Algis!" sapa Astrella excited.
Algis sempat tersentak saat seseorang menyapanya namun setelahnya dia tampak biasa saja saat melihat sosok Astrella disana.
"Astrella? Ngapain disini?"
Astrella membelalakan matanya saat melihat sikap Algis padanya, sungguh kali ini Algis berubah 180 derajat. Tidak ada lagi Algis yang bersikap dingin dan ketus padanya. Algis terlihat benar-benar melakukan apa yang dia ucapkan pada Astrella kemarin. Ia mencoba untuk menjadi teman Astrella.
Algis mengernyit melihat sikap Astrella dan raut wajah gadis itu seperti menunjukkan keterkejutannya.
"Rel?" Algis melambaikan tangannya didepan wajah Astrella untuk menyadarkannya namun gadis itu tidak juga tersadar dari pikirannya.
"Astrella!" kali ini Algis berteriak dan menepuk kedua tangannya didepan wajah Astrella hingga gadis itu mengerjapkan matanya.
Astrella langsung salah tingkah dan terlihat bingung. "Eh- sorry-sorry gue melamun hehe." Astrella terkekeh sendiri padahal itu sama sekali tidak lucu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sterne
Teen Fiction"Gue bakal lepasin lo, kalo itu emang yang terbaik." -Astrella. "Jangan gila! Lo udah terlanjur buat gue jatuh cinta, dan dengan gampangan lo nyuruh gue buat lepasin lo? Gue akan pernah mau!"- Algis Astrella menyukai Algis, tapi Algis tidak menyukai...