"ASTRELLA!!!" teriak seseorang dari lantai bawah yang terdengar hingga ke penjuru rumah bernuansa serba abu-abu itu.
Rescha baru pulang padahal matahari sudah mulai menyembunyikan dirinya dari bumi, hal yang pertama kali Rescha cari setelah menginjakkan kakinya didalam rumah yaitu Astrella. Setelah berteriak namun sama sekali tidak ada sedikitpun sahutan dari orang yang dipanggil.
Memang rumah Rescha terlihat sepi karena kedua orang tuanya sedang ada diluar negeri, dia hanya tinggal berdua saja bersama Astrella sejak kepergian orang tuanya. Tidak ada pembantu ataupun supir dan penjaga lainnya, maka dari itu juga tidak ada penghuni di rumah itu kecuali Rescha dan Astrella. Saat ini Rescha-lah yang memiliki tanggung jawab penuh untuk menjaga adiknya itu dan sekarang Rescha sedang khawatir karena tidak ada suara ataupun tanda-tanda keberadaan Astrella di sana.
Perlahan Rescha berjalan menaiki anak tangga yang menghubungkan rumah itu ke lantai bagian atas karena di sana kamarnya dan kamar Astrella berada. Rescha berjalan menuju sebuah kamar yang bertuliskan 'Bintang Kecil' di pintunya. Setelah sampai tepat didepan pintu yang bertuliskan 'Bintang Kecil' Rescha menyentuh knop pintu lalu membukanya perlahan.
Di dalam sana terlihat seorang gadis yang sedang tertidur pulas yang masih mengenakan seragam sekolahnya.
Pantesan gue teriaki gak ada yang nyaut ternyata tidur. Gumamya.
Rescha berjalan mendekati Astrella yang masih tidur, lalu duduk ditepi tempat tidurnya. Cukup lama ia memandangi wajah adiknya yang membuat perasaan Rescha menjadi damai dan tenang, terdengar dengkuran dari bibir tipisnya yang membuat Rescha menyunggingkan sebuah senyum lalu tangan bergerak meraih rambut panjang Astrella dan mengusapnya pelan."Gue sayang banget sama lo Rel dan gue gak bakal biarin lo ngerasain sakit sedikitpun. Gue orang pertama yang bakal jadi tameng lo kalo sampe ada yang buat lo sakit. Gue tau lo butuh semua kasih sayang dari mama papa tapi sekarang mereka hanya peduli sama dia, gue dan lo seolah dianggap gak ada. Tapi lo tenang aja Rel ada gue di sini yang bakal gantiin posisi mereka buat jagain dan peduli sama lo, gue gak akan biarin lo ngerasa sendirian sekarang."
Gumamnya yang terus memandangi wajah Astrella yang polos dan terlihat damai sedangakn tangannya masih terus mengusap rambut panjang Astrella.
"Gue sayang lo Rel," lalu mengecup dahi Astrella sekilas.
"Gue juga sayang banget sama lo bang," ucap Astrella yang membuat Rescha tersentak kaget, karena tiba-tiba Astrella berbicara menjawab ucapannya padahal dengan jelas tadi Rescha melihatnya masih tertidur.
"Lo udah bangun?" tanya Rescha.
Astrella mengatakan hal itu dengan mata yang masih tertutup, lalu perlahan dia membuka matanya setelah mendengar pertanyaan dari Rescha kemudian dia mengangguk kecil mengiyakan."Sejak kapan?" tanyanya untuk memastikan dia takut Astrella akan banyak bertanya jika dia mendengar semua apa yang Rescha katakan.
"Sejak gue ngerasain bibir lo nempel di sini." Astrella terkekeh selagi menunjuk dahinya bekas kecupan Rescha. Sedangkan Rescha merasa malu karena dia jarang sekali bersikap semanis ini di depan Astrella.
Karena takut Astrella akan menanyakan berbagai pertanyaan padanya kenapa dia tiba-tiba bersikap manis seperti itu, Rescha berdiri ingin beranjak meninggalkan Astrella namun Astrella menahannya dengan mencekal pergelangan tangan Rescha yang membuatnya langsung terduduk kembali dan bersamaan dengan Astrella yang duduk bersandar di kepala ranjangnya.
"Di sini aja dulu bang gue merasa kesepian tau gak ada mama, papa dan Arina," ucap Astrella sedih yang membuat Rescha menarik kepala Astrella untuk bersandar dibahunya.
Rescha sedih melihat adiknya merasa kesepian sejak kejadian dimana semuanya direnggut darinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sterne
Teen Fiction"Gue bakal lepasin lo, kalo itu emang yang terbaik." -Astrella. "Jangan gila! Lo udah terlanjur buat gue jatuh cinta, dan dengan gampangan lo nyuruh gue buat lepasin lo? Gue akan pernah mau!"- Algis Astrella menyukai Algis, tapi Algis tidak menyukai...