Semua tatapan para tamu terfokus pada pasangan yang baru saja melangkahkan kakinya masuk ke dalam kafe.
Sosok gadis cantik dengan gaun yang pas sekali ditubuhnya serta make up tipis yang ia gunakan terlihat natural menambah kesan anggun, hal itu tentu saja membuat beberapa kaum hawa merasa iri dan membuat kaum adam melihatnya tanpa berkedip sedikitpun.
Dan sosok pria menggukan kemeja lengan panjang yang sengaja ia gulung sampai siku membuatnya terlihat sangat berkharisma. Tatapan memuja kaum hawa mulai terlihat, hingga teriakan histeris pun mulai terdengar.
Namun mereka seolah tidak perduli dengan hal itu, mereka berjalan santai memasuki kafe yang sudah dihiasi dengan pernak-pernik yang menunjukkan sedang ada pesta di sana.
"Akhirnya kalian datang!" teriakan excited datang dari arah sudut ruangan. Gadis yang mereka berdua ketahui bernama Trisha itu tersenyum ramah, seolah mereka berdua adalah tamu kehormatannya.
"Kita pasti datang kok." jawab gadis itu tersenyum ramah, siapa lagi jika bukan—Astrella.
Sedangkan pria di sebelahnya hanya menunjukkan segaris senyumnya, terlihat masih dengan tatapan dingin dan wajah datarnya, iya—Algis.
"Gue bener-bener makasih banget ya, kalian pasangan fenomenalnya BiBang mau datang ke acara gue." ucap Trisha yang mempunyai acara ini menatap penuh binar ke arah keduanya.
"Jangan berlebihan Tris," Astrella terkekeh mendengar ucapan Trisha yang menurutnya berlebihan. "Lagian gue sama Algis cuma temen kok." Astrella mengakhiri dengan senyuman.
"Tapi serius kalian cocok! Apalagi malem ini, gue rasa kalian pasangan yang bener-bener wah malem ini."
"Ehem!" Algis berdehem membuat kedua gadis itu menoleh ke arahnya.
Trisha yang mengerti maksud Algis langsung mempersilakan keduanya masuk dan duduk di salah satu tempat yang sudah ia siapkan khusus untuk Algis dan Astrella.
"Kenapa sih semua orang pada berlebihan?" bisik Algsi saat mereka berdua sudah duduk di tempat yang di beritahukan Trisha pada mereka.
Astrella hanya tersenyum menanggapi pertanyaan Algis. Berbeda dengan Algis yang risih diperlakukan seperti itu di sini, justru Astrella senang setidaknya semua orang mengira bahwa mereka adalah pasangannya.
"Gue nanya lo malah senyum! Dasar kutil kuda!" ucap Algis kesal saat melihat Astrella yang menatapnya dengan senyuman.
Jangan senyum gitu Rel. Kalo gue suka sama lo berabe urusannya ntar. Batin Algis, ternyata Algis juga menatap Astrella seolah sekarang mereka sedang saling memperhatikan satu sama lain.
Astrella memutuskan kontak mata mereka, lalu beralih menatap panggung yang sudah di isi oleh 2 pembawa acara yang mereka ketahui juga adalah siswa BiBang. "Biarin aja kali Gis, toh mereka gak ganggu kita juga."
"Gak ganggu gimana sih Rel! Gue risih tau gak mereka natap kita gitu banget!" jawab Algis cepat.
"Udahlah Gis, acuhin aja. Toh faktanya kita cuma temenan, gak usah pikirin omongan orang-orang deh." jawab Astrella, walaupun jujur dalam hatinya dia sakit harus mengatakan jika ia dan Algis hanya teman. Ia ingin sekali punya hubungan lebih dari teman, tapi mungkin untuk sekarang berteman sudah lebih dari cukup untuk Astrella.
"Tapi Rel—"
"Udah ah, tuh acaranya udah mau mulai." potong Astrella cepat, matanya masih terfokus pada acara yang sedang berlangsung.
Algis hanya mendengus mengikuti perintah Astrella yang menyuruhnya untuk diam dan menikmati acara.
Setelah acara inti tiup lilin dan potong kue selesai, saatnya acara hiburan. Acara seru-seruan untuk tamu yang dominan anak-anak remaja seumuran Astrella karena juga kebanyakan anak- anak BiBang yang hadir.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sterne
Teen Fiction"Gue bakal lepasin lo, kalo itu emang yang terbaik." -Astrella. "Jangan gila! Lo udah terlanjur buat gue jatuh cinta, dan dengan gampangan lo nyuruh gue buat lepasin lo? Gue akan pernah mau!"- Algis Astrella menyukai Algis, tapi Algis tidak menyukai...