Saat ini Astrella sedang bersama Algis, mereka berdua berada di rooftop. Menikmati angin dari jarak atas gedung yang tinggi.
"Lo sering ke sini Rel?" tanya Algis.
Astrella mengangguk. "Iya kalo gue lagi gabut atau lagi banyak masalah."
Algis terkekeh. "Orang kayak lo bisa juga punya masalah,"
"Yakali Gis." Astrella menatap Algis sebal entah mengapa pria itu suka sekali menggoda Astrella. "Seumur hidup gue baru sekali gue ngalamin masalah dan sedih karena cowok, sisanya masalah keluarga."
"Cuma sekali?"
Astrella mengangguk. "He'em."
"Kok bisa?" tanya Algis yang sudah memutar tubuhnya menghadap Astrella, entahlah dia sedikit tertarik dengan cerita Astrella.
"Sampe sekarang gue cuma ngerasain pacaran sekali. Itupun sad ending,"
Algis mengernyit. "Masa sih? Gue kira cewek kayak lo itu, tipe yang suka gonta-ganti pasangan dan suka ganjen ke cowok."
"Berarti lo belum bener-bener kenal gue."
Algis mengangguk mungkin jawabannya ya, dia memang belum benar-benar mengenal Astrella. "Gue baru pacaran sekali. Dan lo bilang gue ganjen?" Astrella tertawa hambar. "Lo orang pertama yang bilang gue kayak gitu."
"Gue cuma liat faktanya Rel, lo dulu ngejar-ngejar gue tanpa rasa malu." Goda Algis membuat Astrella berpikir, benar apa yang di ucapkan Algis.
"Nah itu! Gue juga bingung ada apa dengan gue pas pertama kali liat lo. Seakan-akan gue terobsesi buat milikin lo, gue merasa kemana Astrella yang dulu. Astrella yang bersikap acuh sama cowok yang mau deketin dia. Ketemu lo, buat gue jadi ilang kendali Gis," Astrella tertawa hambar.
Algis hanya diam membiarkan Astrella untuk melanjutkan ucapannya tanpa berniat menyelanya.
"Dulu gue terkenal sebagai gadis introvert, sikap gue yang sedikit angkuh dan sulit bergaul. Temen gue ya cuma Levana sama Ozora doang. Gak sedikit cowok di BiBang yang udah nyatain perasaanya berakhir dengan penolakan dari gue. Gue susah buat suka sama cowok tapi setelah kenal lo, gue juga heran kok bisa. Lo pakek pelet?" pertanyaan terakhir Astrella membuat Algis membelalak.
Pletak!!
Jitakan di dahinya membuat ia meringis. "Sakit Gis!" ia mengusap dahinya.
"Abisnya mulut lo! Asal ceplos aja."
"Kan kali aja." Ia terkekeh memasang wajah tanpa dosanya.
"Enak aja! Itu berarti kharisma gue kuat banget bisa buat lo suka sama gue," ucap Algis menaik turunkan alisnya dengan tampang percaya dirinya.
Astrella mendelik. "Pede banget lo celengan babi!"
"Astrella kasar ih omongannya." Algis memasang ekspresi yang jika kalian melihatnya akan merasa ilfeel.
"Anjerrr! Muka lo gak nahan! Rasanya pengen gue tabok!" Astrella terbahak melihat bagaimana ekspresi wajah Algis yang menurutnya menjijikan.
Algis tersenyum penuh Arti. "Gini-gini lo juga suka sama gue!" Sindir Algis lalu tertawa dan Astrella yang bungkam, lagi-lagi Algis membawa kelemahan Astrella yaitu tentang perasaannya.
"Itu dulu ya!" hardik Astrella tak terima.
"Sekarang?"
"Ya masih." Ucap Astrella dengan suara kecil tapi masih bisa terdengar oleh Algis.
Sedetik kemudian Algis tertawa lagi, entahlah sekarang hobinya menggoda Astrella. Seolah dengan Astrella dia melupakan sikapnya yang ketus dan dingin pada perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sterne
Teen Fiction"Gue bakal lepasin lo, kalo itu emang yang terbaik." -Astrella. "Jangan gila! Lo udah terlanjur buat gue jatuh cinta, dan dengan gampangan lo nyuruh gue buat lepasin lo? Gue akan pernah mau!"- Algis Astrella menyukai Algis, tapi Algis tidak menyukai...