"ASTRELLA!" panggil seseorang saat Astrella baru melangkah masuk area kantin.
Ia mengedarkan pandangan, lalu mendapati Levana yang melambaikan tangan ke arahnya.
Algis yang berada di sampingnya menyenggol Astrella. "Itutu, kayaknya temen lo." Tunjuk Algis pada salah satu meja yang terdapat 2 orang yang sangat Astrella kenali.
Astrella menyunggingkan senyum ke arah Algis. "Kesana aja yuk." Ajak Astrella, karena kebetulan meja kantin sudah penuh. Kebanyakan di isi oleh seluruh anak kelas 11 yang memang sedang tidak ada guru.
"Yaudah." Algis mengangguk, mengikuti Astrella yang sudah berjalan mendahuluinya.
"Ehem," goda Levana saat Astrella dan Algis sudah berada di hadapannya.
"Lo batuk Lev?" tanya Ozora polos.
"Iya nih,"
"Gue punya obat loh Lev." Bukan Ozora lagi yang menjawab tapi Astrella dengan tatapan tajamnya.
Dengan tampang gelinya Levana bertanya pada Astrella. "Apa Rel?"
"Racun tikus mau!" jawaban itu membuat Levana terkekeh, sedangkan Ozora dan Algis hanya diam menatap bingung kedua gadis itu.
"Duduk gih Rel dan-" tanya Levana seolah tidak mengetahui Algis.
"Algis," jawab Algis sembari tersenyum simpul.
"Ah iya! Algis, duduk gih." Algis mengangguk, lalu ia duduk di samping Astrella dan berhadapan dengan Ozora. Sedangkan Astrella duduk berhadapan dengan Levana.
"Tumben lo ke kantin Rel?" tanya Levana sambil menyuapkan siomay ke dalam mulutnya.
"Gue gabut di kelas, yaudah ke kantin deh kebetulan Algis belum sarapan katanya." Jelas Astrella, reaksi Levana hanya mengangguk dan tersenyum penuh arti ke arah Astrella.
"Ah iya, Gis pesen gih. Lo bilang mau sarapan." Algis tersenyum.
"Lo gak?" tanya Algis, Astrella menggeleng.
"Tapi nitip minum aja."
"Apa?"
Astrella nampak berpikir sebentar, "Hilo aja deh, tapi anget ya jangan dingin."
Sebenarnya Astrella suka meminum Hilo yang dingin tapi berhubung masih pagi dan Mamanya selalu bilang jangan minum es pagi-pagi karena akan sakit perut makanya dia memilih untuk meminum yang hangat.
Algis mengangguk lalu bangkit dari duduknya dan menghampiri salah satu stan makanan.
"Ada kemajuan nih!" seru Levana mencolek dagu Astrella dengan menyeringai.
Astrella segera menepis tangan Levana dari dagunya. "Apaan sih!" ia tersenyum malu-malu.
"Kok jijik ya liat muka lo malu-malu anjing gitu." Ucap Ozora polos yang mendapat tatapan tajam Astrella.
Levana? Ia sudah terbahak saat perkataan itu muncul dari mulut Ozora.
"Kampret ya lo!"
"Tapi bener sih Rel apa yang di bilang Ozora, agak geli gue liat tampang lo yang malu-malu anjing gitu." Ejek Levana disela-sela tawanya.
Astrella memberengut sebal. "Udah deh jangan gitu!"
"Sumpah deh Rel, perasaan dulu lo sama Farzan gak gini-gini amat!" tambah Ozora ikut menimpali ucapan Levana.
Astrella memutar bola mata jengah."Beda generasi kali Zor, sama Farzan dulu masih cinta monyet gitu jadinya b aja."
"Masa? Tapi Farzan ilang tiba-tiba mewek 7 hari 7 malem lo." Setelah mengatakan itu Ozora tertawa melihat ekspresi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sterne
Teen Fiction"Gue bakal lepasin lo, kalo itu emang yang terbaik." -Astrella. "Jangan gila! Lo udah terlanjur buat gue jatuh cinta, dan dengan gampangan lo nyuruh gue buat lepasin lo? Gue akan pernah mau!"- Algis Astrella menyukai Algis, tapi Algis tidak menyukai...