Baby boy

Dimakan mobil.

Sepasang kaki kecil itu berjinjit mencoba menggapai benda berbentuk kucing yang terletak di bagian tengah rak buku. Tubuhnya yang pendek berbanding terbalik dengan tinggi rak buku yang hampir tiga kali lipat dari tingginya. Membuat bocah bertubuh gempal itu kesulitan.

"Papa!" teriaknya kesal lantaran ia tak kunjung berhasil mengambil mainannya itu.

"Papa!"

Untuk kedua kalinya ia berteriak, tapi sosok itu tak kunjung muncul. Kaki kecilnya berlari ke sana kemari, mengitari rumah mencari keberadaan papanya sambil terus berteriak.

Sampai akhirnya, ia teringat satu tempat. Ia sering melihat papanya berada di sana.

"Papa?"

Di ambang pintu yang menghubungkan antara bagian dalam rumah dengan garasi itu, ia mematung.

Mata beningnya melihat, tubuh orang yang dicarinya tengah terbaring dengan sebagian tubuh masuk ke bawah kolong mobil.

"Papa ...."

Tiba-tiba tangisnya pecah. Pipi putihnya bahkan sampai memerah.

"Papa!" jeritnya histeris.

Masih di ambang pintu, ia terlalu takut untuk mendekat. Di rumah tidak ada siapa-siapa, ia bingung harus meminta bantuan pada siapa. Akhirnya ia terisak sambil berdiri di sana.

Mendengar suara jeritan, Dhika yang sedang memperbaiki bagian kolong mobil itupun akhirnya ke luar.

"Ari? Kenapa?" tanyanya bingung.

Mata Ari berbinar melihat papanya keluar dalam keadaan baik-baik saja.

"Mobilnya mau makan Papa," adunya sambil terisak. Ari menunjuk mobil yang sedang di service Dhika dengan telunjuk kirinya, sementara telunjuk kanannya dimasukan ke dalam mulut.

Dhika terbahak dibuatnya, bagaimana bisa anaknya itu berpikir kalau sebuah mobil bisa  memakan manusia, hanya karena dia berbaring di kolong mobil.

Dhika berdiri lalu menghampiri anaknya yang masih mematung di ambang pintu. Dengan tangan yang kotor karena oli, ia membawa anak itu ke pelukannya.

"Mobilnya gak makan Papa kok. Mobilnya lagi diobatin," ucapnya menenangkan bocah berusia hampir empat tahun itu.

17.09.17

Lagi ada kerjaan jadi belum bisa lanjutin what's wrong yang harus panjang 😂