Dhika menggiring tubuh gempal anaknya masuk ke dalam rumah dari garasi. Mereka kini duduk berhadapan di ruang keluarga seperti lelaki dewasa.
"Ari, dengerin Papa." Dhika meminta perhatian dari anak laki-lakinya itu yang tengah asik memainkan miniatur motor yang di ambilnya dari atas meja.
"Ari ...." panggil Dhika lembut. "Ya sudah." Dhika pasrah. Anaknya itu lebih memilih mempereteli miniatur motor daripada memperhatikannya.
"Hari ini, kenapa kamu cengeng banget? Dikit-dikit nangis."
Meski Ari tidak menjawab, tapi Dhika yakin, anaknya itu mendengar. Dhika hanya merasa bingung. Hari ini, Ari lebih cengeng dari biasanya. Dimulai ketika anak itu mendapati anak ayam warna-warninya mati satu tadi pagi dan berlanjut sampai siang ini.
Melihat kucing bertengkar, Ari menangis. Bahkan melihat dirinya sedang memperbaiki kolong mobil pun, Ari menangis. Dhika benar-benar merasa heran pada anaknya hari ini.
"Sayang, kalau jadi cowok itu jangan cengeng, harus kuat," ucap Dhika pada akhirnya.
Mendengar ucapan tersebut, Ari mendongak, melihat wajah papanya.
"Kalau anak-anak, boleh cengeng?" tanyanya polos.
Dhika menepuk jidat, dia lupa menambahkan embel-embel 'anak' di nasehatnya. Dia juga lupa kalau anaknya ini, sangat 'kritis'.
"Iya, boleh," jawab Dhika.
17.09.18
![](https://img.wattpad.com/cover/122993385-288-k257755.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby boy
Conto(Sebagian diprivat) Amazing and cute cover by Syabilladhani @indievidu ?? What's wrong? side story.