Chapter 4

575 51 8
                                    


Don't forget to vote please :)



Setelah melucuti pakaianku, aku segera memasukkan tubuhku ke dalam bubble bath yang aku ciptakan.

"Uhh." desahku saat merasakan sensasi air hangat menyentuh kulitku, rasanya sangatlah nikmat. Aku sebelumnya tak pernah berendam air panas seperti ini, dan inilah yang pertama kalinya untukku. Sangat miris, bukan?

Aku memejamkan mataku menikmati air yang membasahi tubuhku, saat baru saja lima menit aku aku menutup mata, mataku langsung terbuka lebar.

"Aku belum memasak! Yaampun!" pekikku. Segera aku menggosok tubuhku dengan sabun lalu berbilas, dan langsung berganti pakaian yang terdapat di dalam walk in closet.

Aku memakai sebuah dress selutut mirip seperti yang digunakan oleh para pelayan, namun desainnya sedikit lebih indah dan anggun dengan warna biru yang mendominasi. Tak peduli dengan rambutku yang masih basah, aku hanya menyisirnya dan langsung keluar kamar. Saking paniknya karena aku tidak ingin dimarahi oleh Pangeran gila itu, aku langsung berlari kecil melewati beberapa lorong dan ruangan. Hingga akhirnya aku sadar bahwa aku tersesat.

"Oh tidak. Aku tidak tahu di mana letak dapurnya." ucapku dengan wajah kebingungan. Namun sepertinya Dewi Fortuna berpihak padaku, aku melihat Emma yang sedang berbicara dengan seorang pelayan.

"Emma!" ia menoleh padaku lalu menghampiriku sembari tersenyum.

"Apa kau perlu bantuan, Sele?"

"Yeah, bisakah kau memberitahuku di mana letak dapur? Dan apa kau tahu apa makanan kesukaan Pangeran?"

"Kau hanya perlu lurus melewati lorong itu lalu belok kiri, dan kau akan menemukan pintu dapurnya. Tenang saja, Pangeran sangat menyukai ayam." ucapnya lalu tersenyum padaku, membuat senyumku ikut merekah.

"Oh terima kasih banyak, Emma. Kau sangat membantuku!"

"Sama-sama Selena. Ngomong-ngomong, kau terlihat cantik dalam balutan dress itu." kurasakan jika pipiku memanas mendengar pujiannya.

"Terima kasih." ia hanya tersenyum dan kembali melangkah pergi.

Aku segera pergi ke lorong yang ia maksud, lorong sialan ini sangatlah panjang! Butuh beberapa menit untuk melewatinya. Setelah berhasil melewati lorong yang tiada ujungnya itu aku langsung berbelok ke kiri dan menemukan sebuah gerbang lagi- maksudku pintu.

Sepertinya tidak akan ada pintu yang berukuran normal di sini.

Aku langsung mendorong pintu itu, setelah terbuka aku disuguhi oleh pemandangan dapur yang sangat besar beserta para pelayan yang sibuk memasak. Seketika semua mata tertuju padaku, membuatku mati kutu.

Aku menarik napasku dan berjalan melewati mereka, hingga aku bertemu dengan orang yang tak asing lagi. Ashley.

"Hey Selena!" panggilnya, aku segera menghampirinya dengan senyuman yang merekah.

"Hey Ashley. Bisakah kau membantuku?"

"Tentu saja, apa kau akan menyiapkan makan siang untuk Pangeran? Apa yang ingin kau buat?" tanyanya dengan semangat, aku terkekeh.

"Yeah, aku akan membuat chicken steak untuknya." ia pun mengangguk mengerti.

Ia menunjukkan padaku di mana letak bahan-bahan yang aku butuhkan untuk membuat chicken steak. Selama aku memasak, beberapa pelayan selalu melihat padaku, bahkan ada yang berbisik-bisik, itu membuatku risih. Namun tak sedikit juga yang melemparkan senyum padaku.

Arrogant Prince [Z.M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang