yaampun setelah sekian lama author baru nyadar kalo chapter 39 sama 40 gaada dan langsung loncat ke chapter 41 :'v benar-benar ceroboh
maafkan author yang lucknut ini :'3
ps: it's gonna be a very long chapter
"Aku memerintahkanmu untuk menjadi seorang pengontrol untuk putraku."
A-apa?!
"Apa?!" sebelum aku dapat mengeluarkan kata itu, Pangeran telah terlebih dahulu menyelaku.
Ratu juga Doniya menganggukkan kepalanya. Dan aku sungguh tak dapat mengontrol wajahku yang terkejut dengan mulut yang terbuka.
"Apa-apaan ini?!" Pangeran kembali memprotes.
"Aku sudah merasa cukup dengan tingkahmu itu, Zayn. Dan kuputuskan untuk mencari seseorang untuk mengontrol tingkah lakumu yang brutal itu. Aku sudah lama mencarikanmu orang yang tepat, tetapi aku tahu jika kau akan menolak orang tersebut mentah-mentah. Dan sekarang, aku telah menemukan yang tepat untukmu, yaitu Selena."
Aku mematung mendengar penjelasan Raja Yaser pada Pangeran. Sedangkan Pangeran semakin mengeraskan rahangnya. Oh apa-apaan ini? Mengapa jadi seperti ini?
"Tetapi Yang Muli—"
"Aku berbicara padamu sebagai seorang ayah dan anak, bukan seorang raja dan pangeran!"
"Tetapi Dad?! Kau tidak perlu sampai meyuruh seseorang untuk mengaturku! Aku dapat mengatur diriku sendiri."
"Hentikan omong kosongmu. Selama ini aku selalu menunggu perubahanmu, tetapi yang kudapatkan hanyalah kau yang semakin buruk. Selalu membolos kuliah, bercanda bersama teman-temanmu, tidak pernah mengikuti sarapan, makan siang, ataupun makan malam bersama keluargamu, bahkan sangat jarang mengikuti tea time kerajaan. Kau itu seorang pangeran Zayn! Kau memiliki keluarga! Jangan bersikap seperti anak rantau!"
Aku terdiam melihat amarah seorang penguasa Kerajaan Inggris ini. Bukan hanya aku, namun seluruh orang di sini, termasuk Pangeran. Ia juga terdiam; menundukkan kepalanya.
"Jika kau selalu seperti ini maka siapa yang akan menduduki tahta ini jika aku sudah tiada?! Aku tak ingin kerajaanku hancur di tanganmu! Aku tidak ingin mengecewakan kakek buyutmu!"
Suasana semakin hening. Dapat kudengar jika Raja Yaser menghela napas kasar. Aku sama sekali tidak berani melihat wajahnya walaupun aku tidak bersalah di sini. Yang kulakukan hanyalah menunduk.
"Pikirkan juga keadaan rakyatmu, jangan hanya memikirkan dirimu sendiri. Aku tahu, semua keluarga kerajaan juga tahu luka yang telah kau alami. Tetapi ini sudah cukup lama, Zayn. Kau seorang lelaki, setidaknya jangan mempermalukan dirimu sendiri yang tiba-tiba berubah karena sakit hatimu dan tetap berubah walaupun telah bertahun-tahun lamanya."
Perlahan aku menyernyitkan dahiku mendengar perkataannya.
Sakit hati?
"Kau tidak akan pernah tahu rasanya, walaupun telah bertahun-tahun tetapi sakit itu masih ada." Pangeran berucap dengan sangat dingin dan datar, membuat helaan napas Raja Yaser kembali kudengar.
"Tidak ada gunanya berdebat denganmu yang sangat keras kepala seperti ini. Dan Selena,"
Aku segera mengangkat wajahku saat ia memanggil namaku. Aku meneguk ludahku saat melihat wajahnya yang telah memerah, sama seperti Pangeran.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arrogant Prince [Z.M]
FanfictionApa yang kau rasakan saat kau harus menjadi pembantu pribadi seorang pangeran? Tentu sangat menyenangkan, apalagi jika pangeran itu sangat tampan. Tapi bagaimana jika sifatnya sangat berbanding terbalik dengan ketampanannya? Bagaimana bisa Dad terj...