Chapter 18

306 37 8
                                    


Author's POV


Pria itu merasa sangat bosan, ia memilih untuk melarikan diri dari kelasnya dari pada bertemu dengan salah satu dosen yang paling ia benci. Dosen itu yang selalu memarahinya dan mengulang semua perkataannya membuat ia membencinya. Dosen itu terlalu membosankan baginya. Dan seperti yang ia ekspetasikan, kedua kakinya membawanya menuju taman belakang, tempat yang selalu sepi, tanpa ada satu pun orang di dalamnya.

Ia kembali berjalan sembari memasukkan kedua tangannya ke dalam saku celananya. Namun tiba-tiba ia berhenti dengan kedua alis yang ditautkan. Matanya menangkap seorang gadis yang sedang menunduk dan menutup wajahnya dengan kedua tangannya di atas kursi taman.

'Bukankah itu dia?' batinnya.

Dengan perlahan ia mendekati gadis itu, beberapa pertanyaan muncul di dalam benaknya. Ada apa dengan gadis ini? Pikirnya.

"Hey, apa yang kau lakukan?"

Perlahan gadis itu mengangkat wajahnya dan menatap pria yang ada di hadapannya. Mata yang sembab, hidung merah, dan juga air mata yang telah beruraian di wajahnya membuat pria itu terkejut atas pemandangan tersebut.

"A-apa yang terjadi?"

"K-kau." gadis itu yang tak lain adalah Selena berucap dengan suara yang bergetar.

"Kau adalah penyebab dari semua ini!"

Ia bangun dan hendak memukul dada pria itu. Namun dengan sigap pria itu menangkap kedua tangan mungilnya. Tak berhenti di sana, Selena terus mencoba untuk memukulnya sehingga mau tak mau dengan cepat ia memutar tubuh Selena menjadi membelakanginya, lalu mendekapnya dengan erat dan menyilangkan posisi kedua tangan Selena sehingga ia tidak dapat berkutik lagi, persis seperti yang ia lakukan saat pagi tadi.

Selena memberontak, namun tetap saja. Kekuatannya kalah besar dengan pria itu.

"Katakan, ada apa?" bisiknya saat Selena mulai diam dan tidak memberontak lagi.

"Kau! Kau penyebab semuanya! Ayahku bekerja dari pagi hingga malam karenamu! Bahkan ia sampai jatuh sakit juga karenamu! Dan terlebih lagi, ibuku juga sampai ikut bekerja demi aku! Tidakkah kau merasakan bagaimana rasanya saat kau jauh dari orang tuamu, dan orang tuamu menderita hanya karenamu?! Tidak pernahkah kau merasakan itu semua? Mereka bekerja, hanya karena kau menjadikanku pembantu di kerajaanmu, demi membebaskanku, mereka melakukan semua ini. Ibuku, wanita yang melahirkanku, bahkan sampai ikut bekerja. Aku tidak kuat hanya untuk sekedar membayangkannya!"

Tangisnya kembali pecah, tubuhnya kembali lemas, bersamaan dengan semua itu dekapan juga genggaman pria itu perlahan melonggar, membuatnya merosot dengan perlahan dan akhirnya terduduk di atas tanah, ia kembali menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

Sedangkan pria itu terdiam, tatapannya mengarah pada seorang gadis yang sedang menangis di hadapannya. Ia takkan pernah bisa melihat seseorang yang ia cintai juga sayangi menangis di hadapannya, seperti ibunya. Namun ini adalah Selena, ia bingung dengan perasaannya. Ia sangat ingin memeluk gadis itu dengan erat dan menenangkannya hingga berhenti menangis. Namun ego yang ia miliki lebih besar. Juga ia merasakan, bahwa terdapat sebuah bagian kecil di dalam hatinya yang memiliki sebuah rasa yang sangat amat bersalah. Namun sifat arrogantnya lebih dominan sehingga membuat rasa bersalah itu tertutupi.

Gadis itu perlahan berdiri dan berbalik, membuat pria itu kembali menatap wajahnya yang penuh dengan air mata, ia bahkan tidak peduli dengan baju putihnya yang sedikit kotor karena duduk di atas tanah.

Tiba-tiba Selena mencengkeram baju pria itu membuat pria itu terkejut dan mundur satu langkah.

"Kumohon! Kau adalah Pangeranku, kau adalah pemimpin negara ini, aku adalah salah satu dari rakyatmu! Kumohon, kembalikan ayahku agar ia kembali bekerja di istanamu! Hanya itu, aku tidak meminta untuk dibebaskan. Hanya ayahku agar kembali bekerja di kerajaanmu. Jangan biarkan keluargaku menderita!" mohonnya matanya menatap pria itu dengan penuh harap.

Arrogant Prince [Z.M]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang