Oke. Cukup satu kata untuk menjabarkan kesialan gue hari ini. AMPAS.
Gue memberikan kata itu karena gue melewati hari yang sulit seharian ini. Pertama gue hampir keserempet motor dan si cowo nya itu nyebelin banget. Kedua gue ketiduran dikelas dan dimarahin guru. Ketiga gue terusir dari kelas karena lupa nggak buat PR.
Seharusnya bukan gue yang terusir, tapi Seulna. Dia biang keroknya yang ngomporin satu kelas agar gak buat PR. Tapi malahan gue yang kena, ternyata dia dan anak-anak lainnya diem-diem ngerjain disaat gue tidur 2 jam pelajaran. Ada satu anak yang share jawabannya di grup kelas.
Nah kan? Nasib gue terlantar sekarang.
Gue melihat ada anak cowo dipinggir lapangan basket sambil membawa bola. Ia menaruh bola basket itu ke tanah lalu lari entah kemana. Gue mendekati bola itu, mengambilnya dan memantulkannya sambil berjalan mendekati ring basket.
jump-shoot
Dug!!
"ADuhh! "
Gue meringis"aduh, mati gue. Kok bisa nyasar kena kepala orang lagi." Gue berdiam diri menimbang antara ingin kabur atau tidak. Tap gue harus bertanggung jawab dengan ketidaksengajaan gue kan?.
Tetapi rasa bersalah yang gue rasakan seakan musnah ketika gue tau siapa orang menjadi korban kedua gue secara tidak sengaja.
Cowo nyebelin yang tadi pagi gue marah-marahin. Iya dia korban gue. Gue berteriak ketika anak cowo itu mengambil bola basket dengan perasaan jengkel.
"Woi, enak kan!? Sakit ya kak? Maaf kak aku sengaja" seru gue sambil cengengesan, masih ditengah lapangan.
Murid cowok itu menoleh memfokuskan pandangannya ke gue. Sunggingan senyum miring tercetak dibibir gue. Ia berjalan mendekati gue sambil membawa bola. Tiba-tiba suara bel istirahat berbunyi dengan nyaring.
Tidak memperdulikan suara itu siswa ini menatap gue tajam "Lo kalo ngga bisa main basket, nggak usah sok!" sentaknya. Suara tawa sumbang terdengar dari mulut gue.
"Hello~ Cowok songgong. Kenapa? Nggak terima jidat lo nyium bola? Siapa sih lo berani ngatur - ngatur hidup gue. Suka-suka gue dong mau main apa aja. Cuma ya, sory bolanya nggak masuk ke ring, eh malah ngenain pala lo. Hihi seimbang kan jadinya? Hmm" gue menatap wajah datarnya. Kedua tangan gue melipat di depan dada.
Dia ngedengus menatap gue dingin. Hell, dia mengira nyali gue bakalan menciut dengan tatapan itu. Nggak akan!
"Woy woy itu Kak Chanyeol lagi ngapain di tengah lapangan outdoor sama cewe?!"
Samar-samar gue mendengar suara ribut siswa-siswi yang saling saut menyaut. Dan keributan itu berlanjut sampai sisi lapangan penuh dengan para murid. Mereka terus mengatakan nama 'Chanyeol' dengan pandangan berbinar ke arah kami-ralat siswa cowo dihadapan gue ini. Gue bahkan jijik melihat tatapan dan tingkah para siswi di sini. Centil!
"Chanyeol? Siapa Chanyeol?" gumam gue kebinggungan. Cowo ini menyungingkan senyum miringnya. Suara teriakan histeris dari sisi lapangan membuat gendang telinga gue sakit. Heol, murid sinting!
"Lo gak tau itu siapa? " gue menggelengkan kepala.
"Nama gue" "Kenapa?"
"Nggak pa-pa. Cuma nanya" jutek gue. Gue mengedarkan pandangan. Dan sebuah tanda tanya kembali muncul dibenak gue.
Ngapain malah pada berkumpul dipinggir lapangan sih? Kaya lagi liat apaan aja. Hih
Koplak lo pada!
Gue melangkah pergi dari tengah lapangan. Suara instruksi menghentikan langkah gue.
"Oh Bentar. Lo bukanya cewe yang kemaren nabrak gue terus kabur itu kan. Dan yang tadi pagi ngomel-ngomel gajelas diparkiran. Dan sekarang lo nimpuk kepala gue pake bola basket! Maksudnya apa? Balas dendam" Ia mengangkat bola ditangannya. Gue merebut bola dari tangannya secara tidak halus. Dengan senyuman menantang,"Iya. Terus kenapa? Salah lo sendiri ada disana" gue membalikan tubuh, siswa yang memperkenalkan dirinya sebagai Chanyeol ini menyangkal pundak gue hingga tubuh gue menghadapnya.
"Apaan lagi sih?"
"Apa?! Lo bilang apaan tadi? Salah gue!? Eh, Jelas itu salah lo lah. Lo yang selalu muncul duluan! Eh cewek gila, gue gak pernah ngeliat wujud lo disini, lo anak baru?!"
"Kalau iya, kenapa?"
Ia tiba-tiba terkekeh lalu menghadap ke arah barisan siswa-siswi yang sejak tadi menonton pertunjukan secara gratis.
"Guys, Enaknya diapain ya anak baru songgong begini?" tanya nya. Gue menatapnya dengan alis bertaut.
"Maksud lo apa ngomong gitu ke mereka? Mau mempermalukan gue?" Tanya gue dengan nada tinggi yang tertahan. Ia mengangkat bahu dengan wajah yang super ngeselin.
"Biar lo tau siapa gue. Gue kan gak kenal elo. Dan asal lo tau aja, hidup gue selalu sial tiap ketemu lo tau gak?! "
"Yaa bodo amat. Yang sial kan hidup lo bukan hidup gue!"
"Lo jadi cewe nyolot banget sih?!" kesalnya. Gue tertawa "Terus? Kenapa?masalah?"
Dalam sekali tarikan ia mengambil bola basket yang masih gue pengang sejak tadi.
"Gini aja deh, gue tantangin lo main basket. Anggap aja ini sebagai tanda perkenalan karena lo murid baru, dan berani sama most wanted sekolah. Gimana? ""Sekarang?"
"Iyalah, Sekarang! One by one " gue membulatkan mata menatapnya.
Apaan!!?
Sekarang? Gue aja baru bisa main beberapa jam yang lalu, masa udah ditantang buat battle sih? Yang ada menang engga, kalah mah iyaMalu-maluin aja..
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
ERROR || Sehun X Tzuyu || (Completed)
Fanfiction(Completed) NEW VERSION "Jika aku boleh memilih, aku tidak akan sudi menjadi seorang kakak darimu! Sungguh, Ini dapat membunuhku secara perlahan-lahan.." Iya,Tentu saja. Lelaki terbodoh di dunia karena telah berani menyalahi aturan Tuhan. Laki-laki...