18. He's Angry

667 50 13
                                    

Kriingg Kriingg Kringg

Bel pertanda kegiatan belajar mengajar selesai. Gue masih memasukkan buku kedalam tas sembari menunggu Bu Amel keluar dari kelas. Tiba-tiba Sehun berbicara.

"Cey nanti gue ikut ngumpul ya, mau langsung balik" 

Gue menaikkan sebelah alis"ngga biasanya lo, ada apaan nih,bro? "

"Biasa lah. Gue duluan ya, bye! " Sehun keluar dari kelas. Gue penasaran dengannya maka gue mengikutinya.

"Heh! Tiang listrik. Mau kemana sia, hah? Hayuklah ngumpul dulu di basecamp" suara si Cabe mengintrupsi kegiatan gue.

"Gue ngga ikut dulu. A-ada urusan! Bilangin ke yang lain ya baek, gue duluan Daah!" gue buru-buru menuruni tangga mengejar Sehun yang ternyata menuju jurusan anak Mipa.

Gue terus buntutin sehun. Dia jalannya cepet gitu, ada apaan sih? Rasa penasaran gue semakin memuncah.

Sampai pada lorong kelas 11 Mipa dia mengentikan langkah nya di depan kelas Mipa 2. Seperti dugaan gue, ia menjemput adiknya.

Gue nggak terlalu mempermasalahkan karena Sehun dan Soora sudah sering berangkat dan pulang bersama. Tetapi untuk yang kali ini gue benar-benar terkejut dengan kejadian didepan mata gue.

Satu kelas Soora berteriak histeris melihat Sehun yang langsung berdiri dari duduknya ketika Soora keluar dari kelas. Seakan gue menonton drama didepan mata, gue melihat Sehun mengusap rambut Soora manja, sambil melayangkan satu pertanyaan.

Yang gue dapat jawaban Soora adalah mengangguk lucu sambil tersenyum malu. Sehun terlihat gemas dengan tingkah adiknya tetapi ia menahan sikapnya.

Ah stop. Gue nggak bisa menceritakannnya secara rinci. Karena mendadak gue terserang hawa panas melihat sikap romantis mereka.

Rasa penasaran sudah terjawab, gue segera menuju tempat parkiran. Huh, sepertinya matahari nggak terlalu terik kenapa gue sangat kepanasan. Apakah gue cemburu? Tapi ngapain gue cemburu?

Gue sudah menaiki motor sport milik gue. Lagi-lagi gue reflek menghentikan aktifitas untuk memakai helm. Gue terdiam seperti patung dengan pandangan terfokus pada mereka.

Astaga, ada apa dengan gue sebenarnya. Apa jangan-jangan gue cemburu dengan Sehun? Nggak. Jangan katakan kalau gue jatuh cinta kepada adiknya!!.

"Chanyeol, kita duluan ya" seru Sehun dari atas motornya, mesin nya sudah menyala. Iya, dia bilang 'kita' kerena di jok motor belakang ada gadis cantik yang membonceng. Astaga Chanyeol! Stop memuji musuh lo sendiri! Lo udah nggak waras.

"Eh Chanyeol! Jangan ngelamun lo! Kesambet ntar tau rasa. Hahaha" Soora ketawa seiring motor sehun berjalan. Gue tersadar dari lamunan.

"Shit! Bisa gila gua karena mereka" gue kembali memakai helm yang tadi tertunda. Sepertinya jiwa gue butuh refresing.

💔💔💔

Beberapa hari kemudian. Semakin hari berlalu gue tersadar bahwa gue jatuh hati dengan Soora. Gue suka dengan musuh gue sendiri. Nggak bisa gue pungkiri, ternyata hati gue mudah berpaling ke lain hati.

Lalu bagaimana dengan cewe gue? Gue nggak mungkin mengabaikannya.

"Putus aja gimana?" gue mendengar suara yang sangat falimiar ditelinga. Saat ini gue sedang dikantin bersama anak satu geng. Gue melirikkan mata kebelakang badan dan benar saja. Meja kantin yang berada di belakang tubuh gue di duduki Sehun dan Soora.

Samar-samar gue mendengarkan percakapan mereka.

"Lu bosen sama gue?" tanya Sehun seperti nggak menyetujui adiknya.

ERROR  || Sehun X Tzuyu || (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang