15. What Do You Mean?

606 55 2
                                    

Rintik-rintik hujan diluar membangunkan gue dari tidur yang nyenyak. Gue terduduk diatas tempat tidur sembari mengumpulkan nyawa yang masih berkelana dialam mimpi. Setelah itu mata gue tertuju keluar jendela yang sangat terlihat awan hitam yang menutupi langit biru, tetapi hujan yang turun masih sedikit.

Gue mengambil benda kotak di nakas samping tempat tidur lalu melihat jam yang penunjukkan pukul 07.43. Hari ini adalah hari minggu, jadi Bunda sengaja nggak membangunkan gue. Tiba-tiba handphone gue bergetar menandakan ada notif pesan yang masuk, gue segera membukanya.

Pcy_real
Lo kalo suka sama gue nggak usah nyebarin berita hoax!! GUE UDAH PUNYA CEWE. Gue masih terima ada gosip gue sama lo yang lalu itu. Tapi nggak dengan sampai jadian!!!

Pcy_real
KALAU MAU MENDAPAT PERHATIAN DARI GUE NGGAK DENGAN CARA YANG KEKANAKAN!!

Gue menatap layar hp dengan heran selama 1 menit. Masih belum paham dengan isi pesan dari Chanyeol gue mengetikan balasan.

OhSoora
Maksud lo apa??

pcy_real
Biar apa sih lo nyebarin gosip gue sama lo pacaran???!!

OhSoora
gosip apaan sih? Kapan gue nyebarin gue nggak ngerti maksud lo apaan

Pcy_real
Kalau cewe gue sampai tau terus gue putus sama dia lo yang bakalan nanggung akibatnya!

OhSoora
nggak jelas lo

"Berita apaan sih!? Gue nggak ngerti apa-apa malah diancam" gumam gue dengan bingung. Gue mengerang kesal lalu beranjak dari tempat tidur untuk mandi.

Setelah acara bersih-bersih gue kembali membuka hp dan mendapatkan notif dari Bang Sehun.

BangSehun
Ke taman belakang rumah sekarang. Gue mau ngomong sebentar

Membaca isi pesannya gue segera menuju tempat yang dimintanya. Gue melihat ia yang sedang bermain dengan Vivi sendirian disana. Gue mendekatinya.

"Ayah sama Bunda dimana,Bang?"

"Pergi keluar kota ada urusan. Gue sama lo disuruh jagain rumah, bibi juga tadi pamit mau pulang kerumahnya, anaknya sakit"

"Sakit? Semoga cepat sembuh deh."

"Iya. Lo duduk sini samping gue, ada yang mau gue omongin" katanya dengan nada yang tidak ingin dibantah.

"Denger-denger kabarnya lo ada hubungan sama Chanyeol, bener tuh?" gue berdecak kesal.

"Chanyeol lagi, dia lagi. Sampai bosen gue dengar namanya"

"Bilang aja suka. Dia kan pangerannya sekolah, fansnya banyak, tinggi, ganteng pula. Senengkan lo?" tanya nya dengan sinis.

"Sumpah ya, gue nggak ngerti lo itu ngomongin apaan? Dari gue bangun tidur Chanyeol juga bilang gitu terus mengancam gue. "

"Lo belum tau ternyata. Ada bagusnya lo jangan buka semua sosmed, ikutin aja omongan gue. Jangan membantah" gue hanya mengangguk. Lalu Bang Sehun kembali membuka suara.

"Hp lo dimana?" ia bertanya. Gue menatapnya," hp gue mau diapain?"

"Mau baca chatting lo sama Chanyeol"

Gue ber'oh' ria lalu memberikan hp gue padanya. Setelah itu tiba-tiba hp yang gue berikan itu dimasukkan kedalam kantong celananya. Gue menatapnya dengan alis yang berkerut.

"Abang lo mau nyita hp gue??"

"Dititipin dulu sementara. Nanti gue balikin kok. Ohiya, gue harap lo mengerti maksud gue, gue nggak mau ada sesuatu yang terjadi sama lo. Mulai saat ini lo harus selalu sama gue."

Kok jadi posesif gini sih?? Berlebihan banget.

"Nggak berlebihan? Gue ngerti kok bang maksud lo mau melindungi gue. Gue juga tau lo sayang sama gue, tapi kalau sampai menyita hp gini menurut gue terlalu berlebihan"

"Ini semua juga demi kebaikan lo,dek"
"Gue mau tanya, kalo seandainya Chanyeol nembak lo gimana? Lo terima? Atau tolak?"

"Pertanyaan lo ngga jelas banget. Gue aja ngga tertarik sama dia mana mungkin gue jadian?" gue bergindik geli. "Nggak mungkin banget,kan."

"Jangan terlalu benci sama seseorang" tegur Bang sehun.

"Gue tahu."

Bang sehun tersenyum tipis" Walaupun gue sering marah-marah nggak jelas, galak, banyak maunya dan sering membuat lo kesel. Tapi sebenarnya gue sayang sama lo, gue ngga mau lo sakit hati karena cowok. Maafin gue yang menjadi sosok kakak yang overprotektive dan possesive terhadap adik kandungnya" ucap Bang Sehun dengan raut wajah bersalah. Gue tersenyum manis kepadanya.

"Ngga pa-pa abang. Gue malahan seneng diperhatikan sama lo kayak sekarang, daripada lo yang pertama kali gue liat. Pastinya ada tujuan baik dibalik sikapnya lo sekarang." Bang Sehun mengangkat tangannya mengelus rambut gue. Sebelumnya ia tersenyum kecil.

"Makasih ya dek. Nggak menyangka ternyata adik gue ini udah bisa berpikir dewasa. Padahal terasa baru kemarin kita berdua masih rebutan es krim lho" gue terkekeh dengan ucapannya itu. Bang Sehun masih ingat momen gila gitu, astaga itu sudah bertahun-tahun yang lalu. Masih jamannya gue yang lagi suka sama boneka barbie.

"Kok ketawa sih? Gue aja baru sadar kalau sebentar lagi bakalan lulus sekolah. Lalu kuliah 4 tahun setelah itu membantu Ayah mengurus perusahaan." "Ohiya, Soora lo harus tau soal ini. Ternyata murid satu sekolahaan kita itu belom tau kita berdua saudara kandung. Kecuali satu genk gue dan juga kedua sahabat lo Seulna sama Aleyna."

"Hah, Masa sih? Yakin bang."

"Iya. Gue serius"
"Ini bisa lo manfaatin untuk hilangin gosip lo sama Chanyeol yang lagi jadi bahan buah bibir anak sekolah" gue mengerutkan alis bingung.

"Yaudah, kalau kurang paham nanti gue jelasin lagi. Sekarang masuk ke dalam rumah dulu yik diluar hujanya sudah mulai deras" gue mengangguk patuh lali berjalan memasuki pintu belakang rumah.

"Vivi nggak dibawa masuk,bang?"

"Anjing gue pinter, dia tadi udah masuk ke rumah sendiri" ucapnya dengan bangga. "Dek, lo delivery makanan ya. Gue laper banget."

"Iya iya"

Tbc

Please Vote..

ERROR  || Sehun X Tzuyu || (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang