17. Yeah, Amazing guy

603 55 26
                                    

Suntuk di dalam kelas yang rame nya melebihi rame nya pasar senin, gue memilih untuk ke perpustakaan sendirian. Jam pelajaran pertama guru yang mengajar nggak masuk karena ijin. Jangan mengira gue ke perpustakaan untuk membaca buku, karena digugaan itu 100%  salah! Gue kesana ada niat terselubung, yaitu menyalurkan WLAN yang jaringannya kencang abiss!!. Hahahah

Gue berjalan di lorong rak-rak buku, mencari buku yang covernya bagus, dan isinya juga menarik. Hm, novel remaja non fiksi apa yang kira-kira menarik??

Gue udah nemu novel yang gue inginkan, disaat gue mau mengambilnya ada sebuah tangan yang ikut mengambil novel itu. Gue noleh ke pelakunya.

Chanyeol.

"Caplang itu gue duluan yang liat" gue ingin narik novel yang sudah ada di tangannya. Tapi tangan panjangnya itu malah diangkat keatas bersama dengan novel yang ingin gue pinjam.

"Siniin nggak? Itu punya gue!"

"Ngarang lu. Ini novelnya punya perpustakaan dan milik sekolahan. Jangan suka ngaku-ngaku kaya hidup lo " ucapnya menyindir. Ya ampun, gue pikir dia cukup pintar dan nggak gampang percaya dengan hoax. Ternyata, ck ck ck.

"Eh kampret mangga, gue mau ngomong empat mata sama lo." Chanyeol memimcingkan matanya. "Tapi nggak disini." tambah gue. Dia menaikan satu alis.

"Dimana?" ia mengembalikan buku novel ke tempat asalnya. Sepertinya Chanyeol tertarik dengan ucapan gue lontarkan barusan.

💔💔💔

Taman di belakang sekolah menjadi pilihan gue. Disini tempatnya cukup sepi, kemungkinan nggak ada siswi atau siswi yang menjadi paparanzi dadakan.

Chanyeol dengan santainya mendaratkan bokong pada bangku yang tersedia di sini. Nggak hanya itu, ia juga menyandarkan punggungnya pada senderan bangku kemudian mengangkat sebelah kaki untuk ditumpukan pada kaki satunya. Udah mirip kayak bapak-bapak yang lagi nongkrong di pertigaan jalan komplek pokoknya.

Gue masih berdiri di hadapan Chanyeol dengan bersedekap dada menatap lelaki dihadapan gue. Chanyeol mengangkat pandangannya pada gue.

"Gue mau-" ucap gue terpotong karena nya yang tiba-tiba menarik tubuh gue untuk duduk disampingnya. Tentu saja gue sangat terkejut. Gerakaan nya sangat cepat membuat jantung gue berdegup nggak normal dan kepala gue juga sedikit pening.

"Bisa duduk kan? Kalo begini kan lo halangin nggak pandangan gue." katanya dengan sedikit ketus. Gue mencoba bersikap seperti biasa, mengabaikan jantung gue yang masih berdetak kencang entah karena apa.

"Saat ini gue sedang berusaha membuang berita hoax tentang gue dan lo. Sekali lagi gue tegasin bahwa bukan gue pelaku yang menyebarkan berita hoax itu di internet. Sekarang lo bisa liat sendiri hasilnya, tentunya bisa lo rasakan sendiri sekarang" jelas gue panjang lebar tanpa menatap Chanyeol disisi gue.

"Gue nggak merasakan apa-apa atas usaha lo itu. Yang ada gue malah merasakan hubungan gue sama cewe gue makin renggang." katanya dengan nggak tau diri. Gue meliriknya tajam. Seutas senyum sinis menghiasi bibir gue.

"Gue pikir lo punya hati untuk bilang makasih ke gue. Karena lo sebagai cowo juga seharusnya ada pikiran buat menyeselaikan masalah kita, bukanya mikirin masalah lo sendiri!" ucap gue sengit kemudian beranjak dari duduk meninggalkan lelaki nggak tau diuntung tersebut.

ERROR  || Sehun X Tzuyu || (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang