36. Finished

407 39 1
                                    

FLASHBACK ON!

"Aku mau ngomong sama kamu"

Chaeyoung melepas genggaman tangannya yang sedari menarik tangan Chanyeol.

Chanyeol bersikap tenang.

"Ada apa,hm?"

Chaeyoung melipat kedua tangannya didepan dada."Jelasin satu hal sama gue. Barusan ngegandeng tangan cewe lain itu apa maksudnya?"

"Lo suka sama dia?!" sinis Chaeyoung tajam. Chanyeol hanya diam membisu. Menatap wajah Chaeyoung yang memerah, menahan emosi. Sebaliknya, Chanyeol malah menampakkan wajah tenang seperti tak terjadi apa-apa barusan.

Chaeyoung menghela napas berat. Sangat jengah dengan wajah tenang Chanyeol.

"Chanyeol! Sumpah ya, lo jahat banget tau gak sih?! Sadar nggak apa yang lo perbuat, hah? Udah berulang kali lo buat gue kecewa. Sebenernya gue ini pacar lo atau bukan, Chan?! Lo berubah akhir-akhir ini!" jelas Chaeyoung frustasi.

"Gue bukan power ranger, Young. Yang bisa berubah jadi ultramen." Chanyeol bergurau. Mendapatkan tatapan tajam menyalang Chaeyoung.

"Serius Chanyeol. Semenjak cewek itu datang, lo udah bukan Chanyeol yang gue kenal dulu lagi. Lo mulai mengabaikan kehadiran gue. Gue juga sadar kok, sikap lo yang menjadi cuek dan lo udah berbeda. Lo udah nggak nyaman kan sama gue?"

Hening

Bulir bening mengalir menciptakan sungai di kedua pipi Chaeyoung. Disusul dengan air mata lainnya. Chaeyoung menunduk, hatinya telah rapuh saat ini didepan Chanyeol. Pria yang dia sukai pada pandangan pertama di cafe, tempat ayah nya bertemu dengan patner kerja sama. Saat itu Chaeyoung masih kelas 9 SMP. Membutuhkan waktu setahun untuk mendapatkan Chanyeol. Dan atas bantuan Ayahnya pula Chanyeol bertekuk lulut dengannya.

Chaeyoung bersumpah tidak akan membiarkan perjuangannya dulu sia-sia hanya karena kehadiran Soora. Ia akan melakukan apapun untuk mempertahankan Chanyeol. Demi cintanya, semua hal akan Chaeyoung halalkan!

Huuhh,

Chanyeol menghela napas.

"Langsung aja. Sekarang mau kamu apa? Kita selesai?"

Chaeyoung berhenti menangis. Wajah gadis ini mendongak menyorot tatapan diantara kecewa dan tidak percaya. Tangannya mengepal kuat. Pernapasannya naik turun tidak teratur.

"Gue lagi nggak ngomongin masalah putus!"

Enak sekali tinggal bilang putus. Chaeyoung nggak pernah mengira hubungannya akan putus tepat di hari universary keduanya. Bukan kah terlihat begitu tragis dan.. menyakitkan.

"Chaeyoung gue mau ngomong jujur sama lo kalo gue..udah ada cewek lain yang gue suka. Maka dari itu, gue minta maaf dan minta putus. Gue nggak mau buat lo sakit hati."

PLAKK!!

"Bajingan! Segitu gampangnya lo minta maaf setelah semuanya yang gue punya gue kasih ke lo! Brengsek banget sih lo!!" Chaeyoung berteriak sekuat tenaga. Meluapkan rasa lelah dan kecewa didalam teriakannya.

Tangannya tidak sengaja lepas kontrol dan menampar pipi Chanyeol dengan kuat. Chaeyoung tidak menyesali perbuatannya. Karena itu memang pantas untuk dia. Pria bajingan yang sudah meniduri dirinya ketika kedua orang tua Chaeyoung menginap di luar kota.

Chaeyoung masih mengingat semuanya.

"Semua ya? Bukanya kebalik ya? Seingat gue malahan lo yang apa-apa in gue kan. Malam itu gue mau pulang tapi lo yang tahan. Bukan salah gue, tapi salah lo sendiri. Karena terlalu percaya sama cowo bajingan kaya gue, seperti yang lo bilang."

Chaeyoung melengos.

"Kita udahan-"

"Lo putusin gue karena Soora kan?" Chaeyoung menatap manik mata Chanyeol berani.

"Yah. Karena dia." jawab Chanyeol tanpa banyak pertimbangan.

"Bagus. Tebakan gue tepat sasaran."

FLASHBACK OFF

"Apa?"

"Apa gue harus bilang secara detail?" Sehun membalikan pertanyaannya.

"Iyah. Biar gue tahu."

"Oke. Soora, Se..."

Sreet..

"HEH!!"

Seseorang menarik bahu Soora hingga ia berbalik ke belakang.

PLAAKK!!

"Udah puas lo rebut Chanyeol dari gue di universary KEDUA kita hah?!!"

Pelakunya adalah Chaeyoung. Sorot matanya menyorot penuh kebencian menatap Soora. Soora masih membisu dengan wajah shock. Hanya tangannya yang terulur menyentuh pipi yang baru saja tertampar dengan orang yang sama dan ditempat yang sama pula.

"Eh, kehabisan stok obat apa gimana?! " sinis Sehun sembari maju selangkah menutupi Soora dibelakang punggungnya.

"Eh diem lo! Gak usah ikut campur!"

"Eh! Lo jaga mulut lo, gue kakaknya gue berkah ikut campur sama urusannya." tajam Sehun dengan tegas.

"Apa masalah dia sama lo?" Sehun bertanya, menyorot tajam pada Chaeyoung.

"Denger ya Oh Sehun. Gara-gara adik kurang ajar lo itu Chanyeol jadi berubah, dia jadi dingin dan sering cuekin gue. Selama ini gue udah sering ngasih gertakan ke adik kurang ajar lo buat jauhin Chanyeol! Tapi apa, Dia malah semakin deketin Chanyeol dan berakhir malah gue yang dapet imbasnya. Gue putus sama Chanyeol."

Jelas Chaeyoung panjang lebar yang penuh penekanan di setiap katanya. Hatinya semakin tersanyat menjelaskan semuanya.

Sehun masih mencerna penjelasan Chaeyoung. Seperti tidak percaya. Mana mungkin Soora berani mendekati Chanyeol. Kedua alis Sehun bertautan, berpikir keras tentang masalah ini.

"BOHONG!!"

"Gue nggak dekatin Chanyeol!"

Soora bersuara di balik punggung Sehun. Chaeyoung tiba-tiba meraih tangan Soora, mencengkeramnya kuat.

"Lo juga suka Chanyeol kan?" desis Chaeyoung tajam.

Soora meringis.

"Chaeyoung lepasin!!"

"Nggak!!"

"CHAEYOUNG!!"

"APA?!!"

Pandangan Chaeyoung menangkap kehadiran Chanyeol diantara mereka bertiga.

"Lepasin tangan lo dari Soora." titah Chanyeol. Chaeyoung menuruti, tersirat tatapan Chanyeol yang menahan marah. Chaeyoung memilih meninggalkan mereka.

Dengan air mata yang kembali mengalir. Chanyeoung menyadarj sesuatu, Chanyeol benar-benar membuang nya sekarang. Seperti sampah.

Gue bakal balas atas semuanya, Chanyeol. Gue nggak terima dengan perlakuan lo.

Sehun menarik tangan Soora yang baru saja dicengkeram Chaeyoung. Sehun meneliti tangan itu.

"Sakit nggak?" Sehun bertanya dengan polos. Soora mengangguk lemah.

"Sakit."

"Yaudah, kita obatin di villa."

Soora memutar objek pada Chanyeol. Pria itu masih ditempat yang sama, menatapnya dan Sehun dengan tatapan yang tidak dapat diartikan.

"Tapi Chanyeol.."

Sehun ikut menatap Chanyeol.
"Yeol, kita kembali duluan. Bye." Ucap Sehun berseru.

"Udahkan."

Sehun menariknya pergi. Soora hanya melonggo. Sehun tetaplah Sehun, pria berkepala batu. Sikap posessive nya tidak akan pernah bisa di halangi oleh siapa pun.

Tbc

ERROR  || Sehun X Tzuyu || (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang