"Jungkook, ajarin gue naik motor dong" ucap gue memecah keheningan yang baru saja tercipta. Saat ini gue sama Jungkook berada di pinggiran danau. Kami duduk bersebelahan diatas rumput samping danau tersebut. Sehabis jam pulang sekolah dia menjemput gue dan membawa gue kesini. Dan tentu saja tanpa sepengetahuan abang gue.
Jungkook menoleh. Ia memiringkan sedikit kepalanya sambil menatap gue. Kemudian senyuman kecil tercetak dibibirnya,"yakin mau naik motor gede kayak gitu? " tanya nya. Gue berpikir mempertimbangkan.
"Keren sih kalo ada cewe naik motor sport. Apalagi cewenya cantik." entah dengan siapa anak ini berbicara. Mata gue memincing meliriknya.
"Gue ganteng ya? Oiya makasih banyak, Soora."
Astatang, ada gitu manusia pedenya angkut gini!
"Niat ih lo mau ya ajarin gue naik motor. Pliss.. Mau ya Jungkook? Mau kan? Gue traktir makan deh-"
"Gue tanya deh kalau bisa naik mobil kenapa lo pilih motor?" tanya Jungkook memotong permohonan gue.
"Emm.. kalau motor kan gue bisa kena udara seger."
"Enakan mobil bisa kena AC yang dingin" cibirnya. Gue merengut sebal.
"Nggak niat!"
"Hahahahaha. Iya deh iya gue mau kok jadi guru lo."
"Bener ? Janji ya" gue mengacungkan jari kelingking di depan Jungkook. Dan Jungkook langsung menautkan jari kelingking kita"Janji!"
"Tapi besok lo harus ikut gue ya."
Kening gue berkerut.
"Kemana?"
"Ada pokoknya. Katanya lo mau gue ajarin naik motor" gue ngangguk patuh.
"Ok. Besok ya, sehabis pulang sekolah. Nanti gue jemput." perintahnya.
"Iya "
"Awas aja kalo boong!"
"Enggak boong kok, Jungkook ganteng." sambil memutar bola mata. Lelaki yang gue bilang ganteng tertawa pelan. Tangannya pengusap puncuk kepala gue.
"Udah sore. Pulang yuk?" dan gue hanya mengangguk. Jungkook berdiri terlebih dahulu kemudian mengukulurkan tangannya membantu gue berdiri.
Kami sudah menaiki motor Jungkook dan motor pun melaju menuju tempat tinggal gue.
"Udah sampe nih" ucap Jungkook. Gue turun dari atas motornya lalu menyerahkan helm padanya.
"Makasih ya, Kook"gue tersenyum dan dia membales senyum gue. Rasanya hati gue sangat sangat bahagia. Senang rasanya melihat senyuman manis itu.
"Sama-sama. Masuk gih. Gue cabut dulu ya."
"Nggak mau mampir dulu?"
"Emm.. enggak deh, udah gelap juga mau langsung pulang aja."
"Oh, iya deh. Hati-hati ya"
"Oke. Bye manis!" jungkook dadah-dadah lalu motor melaju dari depan rumah gue.
Manis?
Gue tersenyum sendiri mengingat ucapan Jungkook. Tak lama kemudian gue tersadar, gue berbalik untuk membuka gerbang kemudian berjalan ke dalam halaman rumah. Di depan teras rumah sudah ada Bang Sehun yang lagi berdiri sambil tangan bersedekap dada. Dia natep gue mengintimidasi. Ketika tatapan mata kami bertemu, mata gue berasa di bor sama tatapan mata dia. Tajem banget.
"E-e.. Abang Sehun? Hehehe kok gak masuk bang?" kata gue ketika berada dihadapan lelaki ini. Bang Sehun masih terdiam. Tatapannya pun masih tajam seperti ingin menguliti gue.
KAMU SEDANG MEMBACA
ERROR || Sehun X Tzuyu || (Completed)
Fanfiction(Completed) NEW VERSION "Jika aku boleh memilih, aku tidak akan sudi menjadi seorang kakak darimu! Sungguh, Ini dapat membunuhku secara perlahan-lahan.." Iya,Tentu saja. Lelaki terbodoh di dunia karena telah berani menyalahi aturan Tuhan. Laki-laki...