5. A Basketball Battle

871 74 2
                                    

>
>
>

Gue terdiam.

Malu dong kalau gue kalah..

"Kenapa? Takut? Lo nolak tantangan gue? Kalo takut bilang aja, gue masih punya rasa kasian kali buat nantangin cewek lemah kayak lo" dia tersenyum miring menyombongkan diri. Tangan gue mengepal. Ia kembali memantulkan bolanya dan memasukannya ke dalam ring. Setelah bola itu masuk dengan sempurna ia menoleh ke gue.

"Gimana? Kalau gak berani, gue gak bakal ngajakin lo battle kok. Tapi dengan satu syarat," gue menatapnya menunggu lanjutan nya

"Lo, minta maaf ke gue. Kalo perlu cium deh tuh kaki gue didepan anak-anak sekolah" Dia masih mempertahankan seringai tipis dibibirnya itu. Mata gue melotot kaget. Gue masih diam menatapnya tajam yang kembali buka mulut.

"Tunggu apa lagi? Cepetan cium kaki gue"

GILA

Dia benar-benar ingin menjatuhkan hargadiri gue didepan anak-anak sekolah. Inget ya, gue di sini notabene nya masih siswi baru. Jadi gue gak akan keliatan lemah dan gampang diperbudak sama dia.

"Nggak. Gue gak mau lakuin itu!" Tolak gue mentah-mentah dan penuh penekanan. Ia memincingkan mata melirik gue.

"Nyali lo kuat juga ternyata. Hahah.. Bagus deh kalo gitu " dia ketawa renyah yang membuat gue makin berkobar untuk memenangkan battle ini.

"Gue bukan cewe pengecut ya,boy. Gue terima tantangan lo"

Dan suara riuh dari fans-nya Chanyeol kembali berteriak. Gue harus yakin kalau gue pasti bisa!

"Berani juga lo. Gue suka cewe pemberani"
"Ok. Kita mulai sekarang!!"

Chanyeol melambungan bola udara dan langsung gue ambil dan gue pantulin dilapangan sambil berlari. Bola gue diambil alih sama dia dan dengan lincah dia masukin bola itu ke ring. Dan seperti dugaan gue bola itu masuk.

Cowo ini noleh ke gue terus tersenyum angkuh. Sialan, pengen gue gatak aja rasanya_-

"Point 1:0 "

"Itu sementara. Lo liat aja nanti gue bakal ngalahin point lo" kata gue gak mau kalah. Ya gue harus menang!

"Owh, lo mau lagi? Silahkan"

6 menit kemudian..

jump-shoot

"YES. Wuhu! Lo liat point kita seri 8 : 8 " sekarang giliran gue senyum miring. Gue mengelap keringan yang menetes dari pelipis.

Gue gak tau kesurupan jin atau gimana, gue bisa bermain basket. Mungkin Dewi Fortuna berpihak pada gue saat ini.

"Cih! Sombong" decihnya. Gue tertawa.

"Hahahah.. Bebas dong! "

"Sooraa!! Fighting!! "
"SOORA GUE BANGGA JADI SAHABAT LO! "
"KEREN JUGA LO NYET! SEMANGKA RA"

Gue tersenyum ke mereka dan mengucapkan terima kasih.

"Temen-temen lo kan? Pantes sih sama - sama alay! " senyum gue seketika luntur dan berganti tatapan sinis ke cowo sombong di depan gue ini. Gue mendekatinya dan nunjuk wajahnya. Gue tau itu kurang ajar, tapi bagi gue sikap dia yang lebih kurang ajar. Karena sejak tadi dia selalu merendahkan perempuan.

Gue menatap matanya menusuk.
"LO BOLEH JELEK-JELEKIN GUE. TAPI NGGAK DENGAN SAHABAT-SAHABAT GUE!. INGET YA COWOK ANGKUH, Gue selalu loyal dalam persahabatan!. Jadi gue nggak terima lo dengan mudah jelekin mereka" tekan gue sambil menunjuk Seulna dan Aleyna berdiri. Cowo ini hanya terdiam sambil menatap gue yang berdiri jauh dibawahnya. Gue kembali membuka suara,

ERROR  || Sehun X Tzuyu || (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang