10. Always Me

700 69 1
                                    

Bibir gue maju 5 cm. Sejak sepulang sekolah tadi gue dipaksa Bunda untuk membantunya memasak. Sekalian belajar katanya.

Notifikasi di hp gue membuat gue mengalihkan pandangan. Setelah membaca isi pesan dari grup, yang ternyata kedua sahabat gue mau nonton bioskop mall sekalian sambil jalan-jalan. Gue nggak ikut nimbrung dalam diskusi mereka berdua. Dengan sedikit sebal karena nggak bisa ikut nonton gue meletakan benda kotak persegi panjang itu dimeja makan. Lalu gue bertanya,"Bunda masak banyak gini buat apa sih? Nanti ada tamu,ya?"

"Iya. Bunda masak banyak buat temen-temen abang kamu. Mereka kalau nggak dibuatin makanan ntar sofa depan tv itu bisa di ngerogotin sama mereka." jawab bunda dengan kekehan geli sambil mengaduk sop ayam.

Gue ikut tertawa. "Ganas juga temannya si bihun goreng. Emang temennya banyak ya? Ada berapa,Bun?"

"Banyak lah pokoknya. Ntar juga adik tau kalau mereka udah datang"

"Iya deh. Soora ke kamar dulu ya, Bunda" bunda menganggukkan kepalanya.

Gue menaiki tangga melewati kamarnya Bang Sehun. Eh kamar dia pintunya kebuka dikit gue mengetuk pintu kamarnya sebanyak 3 kali.

"Abang"

"Hm"

"Lagi ngapain lo?" tanya gue sambil duduk ditepi kasur.

"Bernapas"

"-_-"

"Ya lo liatnya gue lagi apa?"

"Duduk sambil main game."

"Udah tau terus ngapain tanya-tanya" juteknya.

"Biasa aja dong kan cuma nanya. Galak amat" Bang Sehun tidak menjawabnya. Gue mengembungkan pipi,menatapnya yang sedang menunjukan ekspresi serius dalam bermain game.

"Biasa aja dong natapnya. Ntar naksir gue kan bahaya" ucapnya menyadari. Gue memutar bola mata.

"Mana ada adik kakak saling suka. Korban senetron ya gini nih"

"Emm.. kalau ada gimana?." ia mem-pause game. Menatap gue dengan pandangan yang sulit untuk diartikan.

"Kalau ada, berarti orang itu lagi syuting dalam hidupnya. Atau, ngedrama" jawab gue asal. Bang Sehun menyentil jidat gue keras. Gue mengusap-usap dengan tatapan tajam terarah padanya.

"Ngapain sih ke kamar gue?"

"Nggak suka gue apelin? Yaudah gue balik ke kamar"

Gue meringis ketika tangan besar Bang Sehun menarik pipi gue gemas. Gue menepisnya dan segera bangkit dari duduk.

"Sakit tau. Ntar pipi gue kendor di cubitin mulu."

"Biarin. Lo kan ntar mirip nenek nenek"

Gue segera angkat kaki dari kamarnya Bang Sehun. Laki-laki itu tertawa terbahak-bahak melihat tingkah gue yang mungkin menurutnya lucu.

💔💔💔

"ASSALAMUALAIKUMMM!! "

Suara berat dari lantai satu mengagetkan gue dari lamunan. Mereka sudah datang? batin bertanya.

"TANTEE BYUN BAEKHYUN DATENGG!!"

"SEHOOONNN!!! ANJING LO DIMANA NYETH"

"WOI! DIEM! BERISIK!!"

"WETSS.. CIMOL NGAMUKK"

"AHAHAHAHAHAHAHA"

"ADUHH.. KALIAN INIII" itu suaranya Bunda. Aduh, kok gue jadi takut ya? Mereka ganas-ganas nggak sih. Toa masjid nya gede banget lagi.

ERROR  || Sehun X Tzuyu || (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang