8. Am I Wrong Too?

729 62 0
                                    

Di koridor sekolah gue merasa risih sedari tadi gue selalu diperhatikan oleh siswa-siswi yang lewat maupun sedang merumpi didepan kelasnya. Sebagian dari mereka berbisik-bisik lalu melemparkan berbagai tatapan kepada gue.

Gue kenapa? Penampilan gue aneh ya, atau gue bau? Batin gue bertanya-tanya. Sepanjang perjalanan gue berusaha tuli dan buta agar secepatnya gue bisa sampai ke kelas.

"Oy lo!"

Sebuah teriakan menghentikan langkah gue selama 2 detik. Ketika suara itu kembali muncul gue mengabaikannya dan melanjutkan perjalanan gue.

"Woy! Dipanggil tuh jawab!"

"Cewek songgong! Berenti lo!"

Sreet

Didepan kelas MIPA 2 langkah gue berhenti. Setelah 3 hari gue absen sekolah gue merasa cowo tinggi bertelinga caplang ini merindukan gue. Hahah..

"Lo punya kuping kan? Kalau dipanggil tuh nyaut" katanya dihadapan gue.

Hell, gue salah apa?

"Mau lo apa sih, hah? Dari kemarin buat masalah mulu! Gak bosen apa?!" teriak gue frustasi.

"Sayang nya engga" ucapnya lalu pergi dari hadapan gue. Gue menggerang kesal, memasuki kelas sambil menghentakan kaki.

"Maunya apa sih tuh orang!"

Bobby menatap gue sambil senyum-senyum gak jelas "ciee yang abis diapelin calon pacar" ucapnya.

"Apaan! Diem lo tonggos!"

"Ah ciee, gak nyangka deh gue, Ra ternyata lo ngebut dapat cowo disini. Duh, dasar anak baru" Lisa menimpali.

"Berisik, urusin aja tuh jajaran duit kas lo"

"Gue rasa Kak Chanyeol kangen sama lo deh sampai bela belain nyamperin elo, Ra" sambar Jihyo ikut ikutan.

"Ga. Pe. Du. Li"

"Mck!"

Bachot-_-

💔💔💔

At Canteen

Gue jalan bersama Aleyna ke meja kantin. Aleyna membawa sebuah nampan dikedua tangan nya, karena ia memesankan Seulna juga. Sedangkan gue hanya membawa mangkok bakso dan juga es teh.

Disaat kantin sedang rame-ramenya gue dan Aleyna cerita sambil ketawa-ketawa. Seorang Kakak kelas cewe tidak sengaja menyenggol bahu gue dari belakang.

Bruk

"Hanjir, panas!"

"Eh, ya ampun sory sory, gue gak sengaja. Maaf"

"Kalo jalan tuh pake mata! Bisa ga sih?!" marah Chanyeol ke kakak kelas tadi. Ya, gue menumpahkan kuah bakso ke seragam putih Chanyeol yang kebetulan tadi lewat didepan gue.

"Sory, gue gak sengaja. Gue cabut dulu ya. Dek gue minta maaf." gue menggangguk.

"Iya kak, gapapa" kakak tadi tersenyum lalu pergi dan menyisahkan gue, Aleyna dan Chanyeol yang menatap gue marah.

"Apa? Mau nyalahin gue juga"

"Kalau iya kenapa?"

"Terus aja salahin gue. Sampai mati pun gue gak akan sudi mengucapkan kata maaf untuk lo, inget itu" rahang Chanyeol mengeras, tangannya mengepal dibawah sana. Dalam sekali tarikan kepalan tangan itu melayang ke atas.

Tetapi perlahan kembali turun. Gue bertanya, "Kenapa? Mau mukul? Silahkan, kenapa gak jadi. Pukul aja kalau berani." Chanyeol hanya menatap gue dengan tajam.

"Udah ra. Lo apaan sih? Malu diliatin anak-anak." tegur Aleyna. Gue juga tahu kalo gue sama cowok ini menjadi sorotan anak kantin.

Bang Sehun datang ikut menegur kami,"Udahlah, Yeol. Soora emang gitu, gak usah lo ladenin. Lo juga dek, lo harus minta maaf ke Chanyeol"

Chanyeol nggak menggubris omongan Bang Sehun, rahang bawahnya mengeras dan masih menatap gue tajam. Sama hal nya dengan gue.

"Ra. Udah. Ayok kita ke kelas ya"
"Kak maafin sahabat gue ya"

"Buat apa lo minta maaf sama dia. Gak guna tau ga"potong gue cepat.

"Soora! " bentak Bang Sehun.

"Apa?! Gue benerkan? "

"Untung lo cewe. Kalau cowo udah gue ajak ribut lo dari kemaren" sinis Chanyeol.

"Ngapain lo pandang bulu. Kalau mau ngajak gue ribut ayo, gue ladenin."

"Soora udah. Jangan bikin malu kenapa. Lo itu cewek, seharusnya sopan dikit sama kakak kelas. Dek, lo ajak Soora ke kelas, cepetan." perintah Bang Sehun.

"Iya kak. Ayo ra!"

Gue hanya mengikuti Aleyna yang menyeret lengan gue keluar dari kantin. Kami memasuki kelas.

"Lo apa-apan sih? Gue belum selesai sama Chanyeol tau ga? " ucap gue sebal.

"Gak bakal ada selesai nya juga lo sama Kak Chanyeol, Ra"

"Bodo amat. Gue benci banget sama dia! Argh.. Pengen gua garuk aja rasanya muka nyebelin dia itu!" gue mengepalkan tangan saking geregetannya. Aleyna tiba-tiba senyum,

"Awas lo ntar suka" noel dagu gue.

"Hahaha. Suka? Lo bilang gue suka sama dia? Najis. Jijik tau gak. Amit amit gue suka sama dia"

"Tiati kemakan omongan sendiri" gue ngangkat bahu bodo amat dan ingin menyusahi topik ini.

"Eh! Hosh.. Hoshh.. Gue denger lo hosh.. "

"Napas dulu mba"

"Iya. Gue denger tadi lo berantem lagi ama Kak Chanyeol? Gue tadi ke WC jadi gak tau. Emangnya ada masalah apa lagi sih?" tanya Seulna setelah menetralkan napasnya.

Gue hanya terdiam. Seulna melempar tatapan nya kepada Aleyna. Jadilah Aleyna menceritakan insiden dikantin kepada Seulna. Seulna mengangguk mengerti.

"Lo tau ga sih? Berita lo ama Kak Chanyeol udah menyebar ke satu sekolahan. Bahkan sampai ke akar pohon belakang sekolah dekat taman, tembok sekolahan juga. Kucing penjaga juga tau, Ra "

"Halah, bodo amat. Gak peduli gua"

"Lo gatau, lo jadi hitz, woy" geram Seulna, gemas.

"Sabodo ya. Mau jadi hitz juga terserah. Udah diem. Gue lagi BadMood"

"Gimana sih? "
"Jadi hitz malah ga seneng"

Tbc

ERROR  || Sehun X Tzuyu || (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang