9. Deal

656 60 2
                                    

Lo gatau, lo jadi hitz, woy"  geram Seulna, gemas.

"Mau jadi hitz juga terserah. Udah diem. Gue lagi BadMood"

"Gimana sih,? "
"Jadi hitz malah ga seneng"

>
>
>

BRAK!!!

"Hih! Dasar cewek belagu, cewek songgong, cewek nyebelin!! Dosa apa gue bisa ketemu sama dia!"

"Kalem boy, bisa rusak tuh loker" tegur Kai yang dari tadi bersama gue.

"Bodo amat"
"Nanti gue ganti yang lebih mahal dari ini" ucap gue sambil membuka kancing seragam yang sudah kotor. Kai menggelengkan kepala nya melihat tingkah gue. Ia mendaratkan bokongnya diatas meja.

"Gue denger lo berantem lagi sama Soora" tanya nya, gue meliriknya sekilas lalu melanjutkan kegiatan melepas seragam sekolah lalu memakai seragam sekolah yang baru saja gue ambil dari dalam loker.

"Jangan menyebut nama cewe itu hadapan gue. Haram tau" tegas gue, kepala gue dilempar pakai bolpoin oleh nya.

"Jangan gitu lo! Dia cewek baik-baik, lucu ngegemesin gimana gitu"

"Masa?" gue melipat kedua tangan sambil mengangkat sebelah alis, menatapnya.

"Hm, kalau gak percaya, lo pergi aja ke rumahnya Sehun"

"Ngapain?"

"Astagfirullah, bego amat sih bang. Ya main PS lah, biasanya juga lo kesana"

"Iya. Tapi setiap geng kita kumpul kesana gua gak pernah tuh melihat adiknya Sehun?"

Palingan nyokap nya Sehun doang yang ada, lanjut batin gue.

"Ciee nyariin nih?? " Kai tersenyum. Gue menatapnya sebal.

"Ya enggak gitu. Emang kenyataan Soora gak ada kan?" Kai cengengesan.

"Hehehe.. Iya sih. Paling pergi sama temen-temen nya. Kids jaman now bro. Ya masa mau dirumah mulu"

"Serah lo, Kai"

"Hihihi.. Mau ngikut gak? " tanya nya lagi.

"Ke mana? "

"Mati_-!!. Ya ke rumahnya mie bihun lah. Nanti anak-anak juga mau pada kesana"

Terus ketemu cewe tadi lagi gitu? Males bangett.

"Nggak bisa ke yang lain gitu? Ke rumah Suho aja yuk? Enak kan tuh, rumah mirip istana" rayu gue. Kai menatap gue malas.

"Lo ga inget, basecamp kita mana, hah? Gak ada alesan buat nolak. Lo pokonya harus ikut. Titik ya,Loey"

"Mck! Akh, yaudah iya"

"Nah, gitu dong. Jadi makin sayang kan gue"

💔💔💔


Oh Soora's pov

Jam pelajaran selesai dari 10 menit yang lalu. Kelas gue hanya tersisa 3 nyawa yang masih ada, lainnya sudah pulang setelah mendengar bel berbunyi. Gue masih membereskan buku diatas meja.

"Gue duluan ya, friends, bye"

"Bye"

Seulna sama Aleyna pamit untuk pulang. Gue biasanya ikut bareng mereka, tapi sekarng gue lagi malas, jadi gue memilih untuk tidur di rumah aja.

LINE

OhSoora : Bang belum pulang kan, gue nebeng ya. 😊

BangSehun : Iya. Tunggu parkiran dulu, gue kesana

Setelah gue membaca balasan dari Bang Sehun, gue segera menuju ke parkiran. Nggak lama kemudian cowo berwajah tampan itu datang.

"Kerasukan apaan adik gue ini minta nebeng" cibir nya sambil menaiki motor hitam sport nya. Gue mempoutkan bibir,

"Nggak boleh apa kalau gue mau nebeng sama kakaknya sendiri"

"Iya iya.. " balasnya, lalu menjalankan motornya meninggalkan parkiran sekolah.

Setelah memasuki perkarangan rumah dan Bang Sehun menghentikan motornya gue turun lalu mendahuluinya memasuki pintu utama rumah.

"Soora pulang!!" suatu kebiasaan yang nggak bisa ilang, yaitu teriak setiap masuk rumah.

"Nggak pake toa berapa? " tanya Bang Sehun dari belakang tubuh gue. Gue memamerkan deretan gigi gue yang rapi.

"Idih, gigi lo ada cabe nya tuh"

"Masa? Nggak ih"

"Beneran. Nggak gosok gigi ya? Jorok!"

"Apaan sih, gue gosok gigi kok"

"Cabenya warna merah tuh"

"Bohong. Bang Sehun kan suka nipu orang" ucap gue sambil berjalan mendahuli nya.

Pletak

"Aduh, bunda! Kak sehun jahat!!!" teriak gue mengadu.

"Eh! Anjir. Pengadu lo"

"Bodo penting cantik wlee" gue ketawa terus lari ke dapur.

"Bunda kak sehun jahat. Masa kepala soora dijitak"

"Engga bun. Jangan percaya sama adik, ngarang dia"

"Engga. Apaan sih! "

"Udah udah. Nih makan dulu. Dari pada berantem mulu, kepala Bunda serasa mau pecah"

Gue cengengesan lalu duduk dikursi meja makan. Bang Sehun juga ikut duduk di samping gue.

"Bunda nanti teman-teman Sehun mau kesini" ucap Bang Sehun, gue menoleh kepadanya.

"Kak Kai sama Kak Baekhyun kan? Asikk"

"Iya.. udah makan aja, kepo banget anak kecil" gue mengembungkan pipi. Nggak menghiraukan ucapannya, gue memilih mengisi perut yang masih keroncongan.

"Temen geng kamu maksdunya, bang? Aduhh, Siap - siap aja rumah jadi berantakan"
"Tapi ga papa lah.. mereka baik sama lucu-lucu Bunda suka. Apalagi sama yang paling tinggi itu. Sopan banget sama Bunda"

"Yang tinggi siapa, bun? Temennya Siabang kan tinggi - tinggi" gue mulai ikut menimbrung lagi.

"Kamu nggak tau sih, makanya kalau temen abang kamu main ke rumah jangan pergi sama temen-temen kamu terus, sesekali kenalan sama temennya abang, kalau ada yang kecantol kan lumanyan. Dari pada kamu gila di kamar nontonin, plastik. Hehe" 

Bibir gue manyun 5 cm. Sehun malah ngakak sedangkan Bunda senyum-senyum.

"Yaudah, nanti Soora nggak akan keluar sama Seulna dan Aleyna. Mau kenalan sama geng nya Bang Sehun. Tapi jangan jelekin oppa Korea Soora lagi, deal "

"Iya dek, iya" Bang Sehun mengacak rambut gue gemas.

Tbc

ERROR  || Sehun X Tzuyu || (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang