Keesokan harinya, kabar yang memberitakan gue sama Park Chanyeol menjadi perbincangan di semua mulut anak remaja. Dimana saja tempat yang gue singgahi selalu ada orang yang membincangkan gue. Entahlah, mungkin seorang Park Chanyeol itu terlampau famous sampai semua anak remaja jatuh hati padanya. Ia itu seperti pujaan hati para kaum hawa. Kalaupun iya, gue nggak peduli akan hal itu. :)
Karena gue sudah sangat membenci orang itu. Gara-gara dia sekarang hidup menjadi nggak tenang.
Selain kerap menjadi omongan, gue juga mengalami teror sampai bullying di sekolahan. Meskipun nggak terlalu parah, tetapi tetap saja itu mengganggu gue. Saat itu, gue lagi di koperasi siswa. Gue dan Aleyna lagi membeli roti untuk Seulna, dia lagi sakit dan minta dibelikan roti. Tiba-tiba ada dua murid cewe yang menarik tangan gue dengan tidak sopan. Dengan paksaan yang kasar mereka menarik gue ke belakang sekolah tepatnya dibawah pohon besar.
Di situ gue diintrogasi layaknya seorang maling yang tertangkap basah dan dipaksa untuk mengaku sesuatu yang ia lakukan. Bedanya disini adalah gue tidak melakukan apa-apa dan disuruh mengakui. Gue membantah ketika dituduh ada hubungan dengan Chanyeol, dan salah satu dari mereka mendorong tubuh gue sampai terjatuh.
Untungnya Aleyna segera menyusul sebelum mereka berdua melakukan hal yang lebih. Ucapan tajam mereka yang masih terngiang diotak gue adalah. "Tunggu aja waktunya, kalau Chaeyoung sudah kembali dia bakalan berbuat hal yang nggak pernah lo bayangkan!"
Sepertinya itu sebuah peringatan. Tapi peringatan untuk apa?
"Dek"
Gue menoleh ke samping kanan. Bang Sehun menatap gue lalu tersenyum simpul. Saat ini gue sama Bang Sehun sedang ada di cafe dekat sekolahan kami.
"Lo pasti lagi mikirin masalah lo kan?" gue mengangguk lemah," gue bingung, letak kesalahan gue dimana"
"Coba lo minta bantuan gue, gue bakalan membantu masalah lo" gue meliriknya." Caranya?"
Bang Sehun mendekatkan wajahnya ke telinga gue, lalu membisikan sesuatu. " Memanfaatkan status kita yang belum diketahui banyak orang, dengan memanipulasi semua orang kalau kita berdua pacaran." gue cukup terkejut dengan ucapannya Bang Sehun. Gue bertanya setelah memikirkan ide itu selama 2 menit.
"Kalau Bunda dan Ayah sampai tahu, bagaimana?"
"Kalau dirumah kita bersikap seperti biasa kakak dan adik. Kita hanya berakting diluar lingkungan aja, gimana?" gue masih diam, mencoba menerawang apa yang bakalan terjadi kalau gue menerima ajakan dari Bang Sehun.
Bang Sehun menatap gue dengan pandangan iba. Ia menyentuh bahu gue dengan tangannya," gue mau melakukan itu juga dengan tujuan untuk melindungi adik gue satu-satunya. Siapa sih seorang kakak yang membiarkan adiknya di caci maki, dihina, dan dikatain berbagai macam oleh orang lain. Coba kalau bunda tau pasti dia sedih. Mungkin cara gue salah mengambil tindakan seperti ini, tapi cuma itu yang bisa gue lakukan" jelasnya panjang lebar.
"Gue mau kok. Tapi kalau nantinya malahan gue yang diserang fans lo-"
"Lo tenang aja. Gue yang bakalan tenangin mereka" ucapnya yakin. Gue menganggukkan kepala.
Gue nggak tau kapan drama ini akan berakhir. Gue udah capek.
"Jangan sedih lagi ya, gue bakalan jagain lo mulai dari sekarang"
"Makasih ya, Bang"
"Jangan bilang makasih. Itu sudah kewajiban gue dari awal, cuma gue nya yang ngaret. Hahahah.." ia tertawa sendiri, gue tertawa geli setelahnya.
💔💔💔
Matahari sudah memancarkan cahaya terangnya. Gue sudah siap dan semangat 45 untuk datang ke sekolah, karena satu hal, yaitu penasaran bakalan ada kehebohan apa lagi disana saat semua anak murid melihat gue dan Bang Sehun menjalankan peran kami. Gue harus tetap cantik dong kan bakalan menjadi sorotan orang banyak, apalagi berjalan bersama dengan prince es. Hahaha..
KAMU SEDANG MEMBACA
ERROR || Sehun X Tzuyu || (Completed)
Fanfiction(Completed) NEW VERSION "Jika aku boleh memilih, aku tidak akan sudi menjadi seorang kakak darimu! Sungguh, Ini dapat membunuhku secara perlahan-lahan.." Iya,Tentu saja. Lelaki terbodoh di dunia karena telah berani menyalahi aturan Tuhan. Laki-laki...