Judul : Seandainya
Penulis : RintikGerimis
Genre: Short story
Jumlah Part : 9 part
Status : On going
Blurb :
'Seandainya aku bisa mengulang waktu saat kita bersama'
_________
Penyesalan akan masa laluku yang sudah sangat kusia-siakan memang masih membekas. Membuatku mengerti bahwa sesuatu yang sangat kita inginkan belum tentu baik.
Aku kini tahu perasaanmu, meski terlambat. Sangat.
Dan kini aku ingin berbagi cerita bodohku dengan kalian.
link cerita : https://my.w.tt/UiNb/djEW4YBIIJ
Review cerita:
- Plot:
Ini tentang kisah wanita yang menyesali kisah cinta pada masa lalunya. Pada bagian pertama penulis sudah menceritakan cukup detail bagaimana jalan cerita tersebut. Serta pada bagian flashback sudah digambarkan cukup baik oleh penulis.
Akan tetapi, sayangnya Plot yang disajikan kurang tersusun rapi. Penulis tak bisa merangkai alur maju mundur sesuai porsinya. Antara flashback/kilas balik dan setelahnya tidak imbang. Separator (pemenggal cerita) diletakkan tidak tepat. Terlalu banyak porsi kilas balik (alur mundur) di setiap part tetapi hanya dua atau tiga paragraf untuk adegan setelah kilas balik (alur maju).
- Karakter:
Karakter yang disajikan cukup kuat walaupun terlalu aneh dan tak masuk akal. Apalagi untuk karakter lelaki seperti Rey yang terlalu menye sebab hanya saking frustasinya mengejar Tafa, ketika melihat punggungnya menjauh saja langsung menangis.
Karakter dalam cerita ini dapat diketahui dari tindakan atau perilaku tokoh. Seperti misal Tafa yang menyukai Zero namun, ia tidak berani mengungkapkannya. Ia terus saja memendam perasaan itu dalam waktu lama.
- Latar:
Latar tempatnya cukup banyak. Mengingat, alur yang dipakai adalah maju mundur. Secara keseluruhan, latar waktu, tempat dan suasana sudah cukup jelas digambarkan oleh penulis.
- Diksi dan EBI:
Diksi yang digunakan cukup pas dan ringan. Setiap pemaparan narasi atau dialog tidak membosankan walau isi ceritanya kurang masuk akal.
EBI cukup baik walau kadang masih beberapa salah. Untuk elipsis juga sudah benar. Hanya dialog tag, penggunaan kata depan ke- dan di-, penulisan angka, dan tanda baca masih perlu diperhatikan lagi.
- Kesan Pribadi sebagai Pembaca: Ceritanya bagus, sebagai pembaca pada awalnya saya kira ending dari cerita ini Tafa akan jadian dengan Rey, tapi setelah membaca pada part-part selanjutnya Rey malah menikah dengan wanita lain. Dan pada part 8 tanpa saya duga Zero juga mencintai Tafa. Penulis sangat baik dalam merangkai alur dalam cerita ini. Hal ini membuat saya penasaran untuk terus membaca kelanjutan ceritanya.
Kelebihan :
~ Minim typo, penulisan cerita lumayan rapi walau kadang masih ada yang kurang tepat.
~ Diksinya juga ringan.
~ Alurnya jelas, dijelaskan secara detail oleh penulis.
~ Ide ceritanya juga menarik, sulit ditebak.
~ Konflik yang diberikan oleh penulis cukup ringan, tidak terlalu berbelit-belit untuk cerita short story.
Kekurangan :
~ Penggunaan di- sebagai kata depan masih kurang tepat karena merujuk pada tempat, arah, atau lainnya (sesuai PUEBI). Contoh: Di bangku, di kepala, di hadapan, di samping, dll.
~Huruf yang harusnya kecil sering ditulis kapital.
~Kata masih belum sesuai KBBI. Napas, embusan, sekadar, dll.
~Beberapa dialog tag kurang tepat. Harusnya pakai huruf kecil. Seperti pada kata "Gak sama sekali," (j)awabnya. (part 1)
~Terjadi kebocoran sudut pandang/pov. Harusnya si Tafa tidak sedetail itu mengetahui Rey menangis. Pada kalimat :
Ternyata kamu tetap duduk di sana, memandangi punggung mungilku yang semakin menjauh dan akhirnya menghilang dari pandangan matamu. Kamu meneteskan satu bulir air mata.
Pada kalimat tersebut jelas menunjukkan seolah-olah Tifa tahu segalanya. Kondisinya Tifa menjauh. Lalu bagaimana bisa ia tahu Rey memandangnya dan menangis.
Karakter Rey di sini juga terlihat menye.
~Sudut pandang/pov di part 2 membuat bingung. Saat flashback menggunakan pov 3 dan sesudahnya memakai pov 1. Antara separator flashback dan setelahnya pun tak imbang.
~ Ada beberapa kalimat yang tidak efektif.
- Saran: Sering-seringlah cek PUEBI untuk mempelajari kaidah kepenulisan dan KBBI untuk melihat kata baku.
Cover yang digunakan sebenarnya kurang menarik pembaca. Mungkin bisa diganti dengan yang lebih berwarna.
- Quote dari cerita : Jika uang bisa membeli segalanya, mengapa aku tak bisa membeli rasamu?
Kamu, seindah warna merah pada kelopak mawar.
Kamu juga, setajam duri-duri kecil ditangkainya
Kamu indah, tapi tak bisa kusentuh.
Rate (1-5 bintang) : 3 bintang
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rebel's Review
RandomYuk intip, barangkali cerita kamu yang kami review^^ Peraturannya : Mental harus kuat. Jangan sakit hati jika hasil review-annya jelek. Jadikan motivasi agar karya kalian lebih baik ya.