Sandarandika

35 3 2
                                    

Judul : Sandarandika
Penulis : Atsafx
Genre: Teenfiction
Jumlah Part : 20 part + Prolog + Epilog
Status : Ending
Dara yang selalu terbiasa dengan kekasihnya kini harus menelan pahit saat kekasihnya harus pergi untuk mengenyam pendidikan militer sehingga membuatnya benar-benar merasa dilanda rindu. Ia hanya bisa bertemu enam bulan sekali dan hanya bisa berkomunikasi dua kali selama seminggu.

Berbagai masalah ia hadapi dengan penuh kesabaran dan berusaha untuk bertahan dengan hubungannya sampai suatu ketika ia benar-benar tidak tahan dengan ujian selalu membuatnya merasa tertekan.

Kisah ini mengajarkan tentang arti sebuah kesetiaan, memahami dinamika kehidupan, saling memotivasi untuk meraih masa depan, dan saling untuk mengerti seperti apa cinta yang sesungguhnya.

"Jangan pernah katakan, hubungan jarak jauh adalah perpisahan."
Link cerita: https://my.w.tt/UiNb/hOa3cay9bI

Review cerita:

- Plot

Plot yang dibuat cukup menarik. Pembaca sedikit tertarik untuk membacanya lebih lanjut. Menceritakan tentang LDR dan kesetiaan.

Alur yang digunakan sudah baik. Tetapi saya melihat penulis terlalu terburu-buru dalam membuat cerita. Membuat pembaca seperti dikejar-kejar. Tanpa ada penjelasan yang lebih detail, tiba-tiba saja tokoh utama cowok nembak si tokoh utama cewek. Dan mereka jadian begitu saja. Lalu di part berikutnya, langsung terjadi konflik tanpa ada perjalanan kisah cinta mereka.

- Karakter

Di dalam cerita tersebut Dara digambarkan memiliki karakter yang takut akan jarak, membuat ia tak ingin jauh dengan sang kekasih. Sedangkan Dika selalu meyakinkan dara bahwa jarak bukan akhir segalanya. Jadi menurut saya sebagai pembaca kedua karakter tersebut saling melengkapi

Saya suka dengan karakter Dara. Di mana Dara terlihat sekali kesetiaannya. Apalagi di bagian saat dia diajak selingkuh dan dia menolaknya demi Dika.

Sedikit berbeda dengan pendapat yang lain. Menurut saya sendiri pada tokoh Dika masih belum jelas bagaimana wataknya. Pada tokoh Dara pun begitu. Mereka belum terlihat jelas karena alur yang sangat terburu-buru.

- Latar
Penulisan latar sudah cukup baik. Digunakan sesuai dengan narasi dan dialog yang pas.

Latar yang dibuat juga tidak terlalu monoton. Karena tidak hanya melulu di kamar, kantin, sekolah, dll. Apalagi latarnya Jakarta-Magelang, good!

Latar waktu mungkin sudah jelas ditambah denga foto" seperti pangkalan dll.

- Diksi dan EBI

Diksi nya cukup baik dan sederhana sehingga memudahkan pembaca memahami maksud dari cerita tersebut. Walau begitu, diksinya juga memberi kesan biasa saja saat membacanya.

Untuk EBI masih ada yang salah. Seperti pada part 1 yang banyak sekali kesalahan. Jika pada dialog di akhiri dengan tanda koma (,) kemudian dilanjutkan dengan narasi, itu di awali dengan huruf kapital. Atau langsung di akhiri dengan titik.

Contoh:
- "Gue mau ke kantin," jawabku. (✔️)

- "Gue mau ke kantin." Jawabku. (✖️)

- "Iya, nggak apa-apa." lalu blabla. (✔️)

- "Iya, nggak apa-apa," lalu blabla. (✖️) (karena itu bukan dialog tag.

Dan masih ada kalimat lainnya, diperiksa kembali ya.

Masih terdapat typo di ceritanya. Serta, terlalu banyak tanda seru yang lumayan menganggu saat membaca ceritanya.

- Kesan Pribadi sabagai Pembaca
Kelebihan :
Penulisan ceritanya mudah dipahami, apalagi karakter Dika yang seorang tentara dan seluruh kelebihan yang diceritakan oleh penulis mampu membuat pembaca penasaran jika seandainya tokoh Dika hidup di dunia nyata.

Terdapat makna yang cukup dalam di cerita ini. Pembaca jadi tahu, susahnya menjaga kesetiaaan.

Banyak quotes 👍

Kekurangan :
Tidak ada hal istimewa. Padahal saat membaca sinopsisnya saya merssa tertarik. Namun saat membaca ceritanya, biasa saja.

Pada bagian awal-awal cerita kalau tidak salah part 3-4 membuat pembaca kurang nyaman dengan banyaknya kata cie. Konfliknya kurang greget.

Mungkin terlalu banyak tanda seru, jadi pembaca sedikit terganggu saat membacanya.

Pada saat di bagian awal dan tengah sempat miss sama ceritanya.

Saran : Untuk latar lebih baik diceritakan daripada menggunakan foto. Agar pembaca bisa berimajinasi sendiri.

Perbaiki lagi, semangat menulis.

Sebaiknya kalau membuat cerita jangan terlalu terburu-buru. Usahakan membuat pemikiran yang panjang. Di awal, Dika langsung nembak Dara. Mereka jadian. Part berikutnya, konflik langsung muncul gitu aja. Jadi cerita terlihat biasa saja dan sangat terburu-buru.

Quote dari cerita :

- Hubungan jarak jauh bukanlah perpisahan, tapi tantangan.
- Jangan pernah katakan hubungan jarak jauh adalah perpisahan.

Rating 1-5 : 3 bintang

The Rebel's ReviewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang