Writer of My Love Story

9 2 3
                                    

Judul: Writer of My Love Story

Penulis: Misfil

Genre: General Fiction

Jumlah part: 4

Status: on going

Blurb/sinopsis singkat:

Gue nggak pernah membayangkan sebelumnya kalau menjadi penulis fanfiction akan berakibat seperti ini.

Sumpah! Ini semua bermula dari keisengan gue.

Menulis beberapa fanfiction tentangnya di Wattpad dengan nama pena: Anonim.

Beneran nggak ada firasat kalau 'anak-anak' gue bisa setenar ini!

Gue selalu memegang prinsip yaitu membuat sad ending di setiap fanfiction yang gue buat.

Mungkin, itulah yang membuat para penggemarnya jadi tergila-gila dengan karya-karya gue.

Tapi, tiba-tiba saja sebuah pesan muncul dan membuat gue dilema.

Ada keraguan sesaat.

Ini realita atau hanya mimpi?

Rasanya gue tidak pernah bermimpi seaneh ini.

Pihak manajemennya menawari gue untuk terjun ke dalam sebuah acara televisi yang bisa terbilang gila!

Demi apa?

Syuting? Kencan pula? Dengannya?

WHATTT?

Tapi, gue ini kan...

Haternya!

Link cerita : https://my.w.tt/UiNb/QznGQFlIIJ

Review cerita:

- Plot:

Dari awal hingga pertengahan cerita sudah cukup rapi. Penulis menggambarkan bagaimana ketidaksukaan si tokoh utama pada Arga dengan cukup baik, akan tetapi ada beberapa bagian yang diulang-ulang pada part yang berbeda padahal maksudnya sama. Kadang hal ini dapat membuat pembaca lekas bosan. Jika ingin menegaskan cobalah untuk ungkapkan dengan kalimat yang berbeda atau lebih singkat saja di part yang akhir.

Alur yang digunakan adalah alur maju. Namun, entah kenapa, saya kesulitan untuk memahami alur cerita yang disuguhkan penulis. Padahal ini menggunakan sudut pandang orang pertama, tetapi saya sama sekali tidak mendapatkan feel-nya.

- Karakter:

Gambaran karakter si aku yang dapat dikatakan bermuka dua sudah cukup baik diceritakan oleh penulis. Dimulai dari si tokoh aku yang menulis cerita tentang kehidupan Arga yang berujung sad ending hingga wajah tersenyum kala si pacar mengajaknya untuk menonton konser padahal dalam hati menyimpan kebencian pada si artis.

- Latar: Penggambaran latar sudah baik. Suasana konser yang ricuh dapat dilihat dari bagaimana si aku yang kesulitan menerobos kerumunan untuk mencari pintu keluar. Akan tetapi bagaimana gambaran gedung konser masih belum dijelaskan dengan cukup detail.

- Diksi dan EBI:

Untuk diksi yang digunakan sangat umum. Selain itu bahasa baku dan tidak, dicampur dalam penulisan narasi, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan dalam proses membaca. Mungkin bahasanya jadi sedikit aneh. Tanda baca ada kekurangan di beberapa kalimat dalam narasi. Ditemukan cukup banyak kalimat yang tidak efektif. Seperti:

🔘Pantesan --> pantas

🔘Beneran --> benar-benar terjadi

🔘Mulutnya Arga --> mulutnya atau mulut Arga (dipilih salah satu karena kata ganti '-nya' disini merujuk pada Arga).

🔘Fan --> penggemar atau kata fan dengan huruf dicetak miring.

Selain itu penggunaan kata sapaan dalam dialog seharusnya menggunakan huruf kapital.

- Kesan Pribadi sebagai Pembaca: Saya tidak mendapatkan feelnya.

Kelebihan :

Ceritanya panjang, sepertinya penulis sangat lancar menuangkan ide pada kata. Minim typo, penulisan juga lumayan rapi.

Selain itu, terdapat sisi humor dan membuat pembaca betah lama-lama untuk membaca cerita ini. Gaya kepenulisannya juga ringan, sesuai untuk bacaan di waktu senggang.

Kekurangan :

Sudah disebutkan di awal. Pada author note dikatakan bahwa genre cerita awalnya, fanfiction, lalu diubah menjadi teenfiction, tetapi diubah kembali cerita ini menjadi general fiction. Mungkin penulis labil(?)

- Saran:

Lebih eksplorasi diksi agar pembaca tidak bosan dengan ceritanya.

Lebih sering cek EBI dan semangat melanjutkan ceritanya.

- Quote dari cerita :

Saat ini aku berharap pintu ke mana saja Doraemon benar-benar ada.

Rate (1-5 bintang) : 2.5/5


The Rebel's ReviewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang