Sepharo

8 2 1
                                    

Judul : Sepharo

Penulis : Brxxlyn

Genre: Short Story

Jumlah Part : 10 (9 part asli + 1 cuap-cuap penulis di part 'Thank You')

Status : Completed

Blurb :

Sepha bertemu Aro, lalu keduanya saling mengenal dan bertukar pikiran.

Semakin hari Aro menjadi bayang-bayang yang selalu membuat Sepha penasaran. Sedangkan Aro, selalu memiliki cara untuk memikat Sepha dengan hal-hal kecilnya.

Lalu bagaimana jika Aro bukan seperti apa yang selama ini dibayangkan Sepha?

Begitulah, Sepha adalah sebagian cerita Aro yang menghilang dan Aro adalah separuh cerita Sepha yang belum selesai.

Link cerita : https://my.w.tt/UiNb/3IvglOopzI

Review cerita:

- Plot: Alur yang diceritakan di sini maju-mundur. Alurnya sudah rada membuatku penasaran dan akhirnya terjawab juga gitu. Tetapi sayangnya, karena ini genre Short Story, alur yang dikemas cukup terburu-buru, padahal menurutku ada beberapa alur yang sangat menarik dan membuat hal yang tidak di sangka-sangka terjadi sayangnya jalan cerita sedikit melenceng dengan sinopsis pada cerita tersebut, karena mereka tidak saling bertukar pikiran, hanya Sepha yang diminta untuk mencari Aro.

- Karakter: Dari judulnya saja sudah jelas bahwa yang difokuskan di cerita sebenarnya Sepha dan si kembar Aro dan Ari. Selain mereka, masih ada tokoh lain seperti Alisia, Mas Fahri, Daylon, Mas Sadam, dan lainnya. Penggambaran karakter sudah lumayan kuat meskipun tidak digambarkan secara langsung. Tetapi penggambaran fisiknya kurang jadi tidak terlalu mendukung.

Ada beberapa bagian cerita karakter yang cukup misterius membuat pembaca penasaran pada karakter tersebut.

- Latar: Latar tempat yang dibawakan tidak terlalu monoton, karena bisa di sekolah, rumahnya Sepha, rumahnya Ari dan Aro, di tempat-tempat yang termasuk di peta, dan lainnya. Suasananya juga feelnya ada yang terasa dan ada yang tidak, karena alur itu tadi. Waktunya juga mengalir sesuai alurnya.

- Diksi dan EBI:

Di bagian awal part pemilihan diksi menurut saya kurang membuat pembaca nyaman membaca cerita tersebut. Namun, di bagian pertengahan part hingga akhir penulis mulai bisa memilih diksi dengan cukup baik. Secara keseluruhan, sudah lumayan sih walaupun rada biasa saja dan ada sedikit saja kata yang hilang yang justru membuat ambigu atau beda makna. Tapi sayangnya, ada kesalahan ketik pada beberapa kata dan masih ada yang tidak sesuai EBI, yaitu:

1. Ada kata yang disingkat seperti "kan" dan sejenisnya, tetapi tidak ada tanda apostropnya.

2. Ada kalimat dialog di dalam tanda petik yang tidak diakhiri dengan tanda baca titik atau koma

3. Penggunaan huruf kapital sedikit yang kurang, terutama pada huruf pertama kata yang bukan dialog tag dan juga huruf pertama kata sapaan. Bahkan ada yang harusnya tidak diberi kapital malah diberi kapital, atau sebaliknya.

4. Tanda baca juga rada kurang atau tidak sesuai

5. Penggunaan kata depan 'di' atau 'ke' masih ada yang tidak sesuai

6. Ada kata asing yang tidak dimiringkan penulisannya

7. Penulisan awalan 'se-' dipisah dengan kata setelahnya dan itu salah menurutku

8. Angka diletakkan di awal kalimat.

9. Penulisan partikel 'pun' masih ada yang salah

10. Dialog tag masih ada yang salah

🔘Kesan Pribadi sebagai Pembaca:

Ini adalah cerita yang sangat menarik karena bukan hanya fokus pada percintaan yang umum tapi penulis juga memberikan bumbu-bumbu misteri yang membuat pembaca penasaran dengan kelanjutan ceritanya

Sebenarnya saya suka ceritanya. Meskipun banyak yang tidak sesuai kaidah, alur ceritanya dikemas cukup menarik meskipun rada terburu-buru. Selain itu, judulnya cukup membuatku penasaran akan ceritanya, apalagi judul tiap chapternya yang memuat kata 'messages' atau 'e-mail', jadi saya makin penasaran isi ceritanya, dan bisa saya habiskan waktu yang ada untuk membaca Sepharo sampai habis. Sepertinya saya menunggu sekuel dari Sepharo karena merasa digantungkan atas ending dari cerita itu.

🔘Kelebihan :

Alur ceritanya cukup menarik, ceritanya cukup mudah dipahami, dan judul tiap chapternya unik.

Banyak bagian cerita yang di berikan plot twist membuat pembaca tersenyum sendiri membayangkan kejadian yang ada pada cerita tersebut, menarik.

🔘Kekurangan : Lebih banyak ke EBI, dan kekurangan yang paling menonjol juga adalah pada saat penulisan kata 'Ia' atau 'Ibu' yang huruf pertamanya diberi kapital, padahal sebenarnya tidak perlu diberi kapital. Seakan-akan ingin menonjolkan sesuatu. Selain itu, tidak ada perbedaan yang jelas antara narasi dengan gumaman si tokoh dalam hati, maksudnya sama-sama ditulis biasa. Alurnya juga rada terburu-buru jadi gak begitu terasa. Selain itu, pemilihan diksi, pembawaan karakter dan latar cerita. Feelnya kurang terasa

🔘Saran :

1. Kalau bisa jangan letakkan kata hubung seperti 'dan' dan 'atau' di awal kalimat. Bagusnya dihilangkan atau diganti dengan kata hubung yang pas jika diletakkan di awal kalimat.

2. Perbaiki lagi jika ada yang tidak sesuai kaidah, alias direvisi

3. Kalau misalnya si tokoh menggumam dalam hati, sebaiknya penulisannya dimiringkan.

4. Tetap semangat dalam membuat karya yang lain

5. Mungkin jika penulis mau lebih mengembangkan lagi ide cerita yang sudah bagus ini ke jalan cerita yang lebih panjang, karena short story memang terkadang membuat feel pembaca merasa terburu-buru membaca cerita tersebut. 👍

🔘Quote dari cerita : Karena kebetulan tidak semuanya memiliki makna

Rate (1-5 bintang) : 3

The Rebel's ReviewTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang