Judul : CinTahajjud
Penulis : khrsydill
Genre : Spiritual, romance
Jumlah part : 22
Status : On hold
Link : https://my.w.tt/UiNb/4KiUQxULrH
Review cerita ala kamu :
~ Plot
Ceritanya menghambarkan perjalanan menuju cinta yang halal, secara perlahan. Untuk segi pengembangan plot terbilang cukup bagus dan tersusun rapi. Hanya saja banyak dimasukkan adegan yang gak penting dan kebanyakan basa-basi. Hal itu akan mengurangi nilai menarik dari cerita dan pembaca yang membacapun merasa bosan dan memilih untuk men-skip beberapa adegan.
Pas bagian terakhir, saya agak bingung, soalnyakan untuk menciptakan sebuah ending itu gak asal seenak udel aja, mesti dipikirkan matang-matang. Ini kok, penulis membuat ceritanya seolah ending, lalu berikutnya menginfokan cerita belum ending. Lalu sebenarnya, cerita ini sudah memiliki konflik utamakah? Atau sudah memasuki klimakskah? Ketika saya membaca pada bagian ini, plot cerita masih tidak kentara. Saya temukan kerancuan ketika membaca bagian akhir.
~ Latar
Untuk bagian latar masing-masing pe-review memiliki pendapat masing-masing.
✔️Dalam cerita ini, yang disayangkan adalah latarnya yang kurang berkembang. Selalu tak jauh-jauh dari rumah dan universitas. Memang kebanyakan tokoh-tokoh cerita menghabiskan waktu mereka di tempat tersebut karena tokoh utama laki-laki dan perempuan merupakan mahasiswa. Tapi kerasa banget penggambaran latar yang monoton dan malah membosankan. Lebih dikembangin lagi untuk penggambaran latarnya dan mungkin bisa disisipkan latar tambahan sebagai penyegar buat pembaca agar tak terlalu monoton.
✔️Latar digambarkan dengan jelas dan tepat. Gampang buat bisa bayangin / ngerasain berada di tempat dan suasana dalam cerita. Salah satunya saat scene si tokoh utama dengan si heroine "Razzan" menunggu adeknya yang ingin menjemputnya di masjid. Lalu pada saat keluarga si tokoh utama sholat tahajjud bersama di rumah. Itu bisa bikin pembaca ngerasain ada di sana.
~ Karakter
Untuk pendalaman karakter, sudah cukup kuat menurut saya. Karena beberapa tokoh sentral dalam cerita ini mendapat porsinya masing-masing ketika muncul di cerita, dan itu berhasil membuat para tokoh mendapat karakter mereka sendiri. Jadi, tanpa dijelaskan dengan narasi ketika tokoh A sedang berbicara, pembaca akan menangkap kalau 'oh ini A nih yang ngomong' karena memang karakternya yang 'kena'.
Tokoh yang paling saya suka adalah si Razzan, dia adalah tokoh yang membuat saya kagum, beberapa kata yang saya suka dari Razzan saat ia bilang "Aku ingin menikah seperti Ali dan Fatimah, yang bahkan setan pun tak tau jika mereka saling menyukai."
Tokoh yang lain yang saya suka adalah Alif, adeknya si tokoh utama. Suka karena sikapnya yang jahil membuat suasana membaca menjadi tidak terlalu monoton. Apalagi interaksinya dalam keluarga.
~ Diksi dan EBI
Diksi yang digunakan cukup ringan dan cocok untuk pembaca yang mendedikasikan kegiatan membacanya untuk hiburan, tidak untuk yang berat-berat. Diksi juga sudah beragam, apalagi untuk hal yang bersuasana moral terasa sangat pas. Dialog tag yang secara garis besar sudah benar membuat saya menikmati membaca cerita ini.
~ Kesan pribadi sebagai pembaca
Kesan masing-masing pe-review:
✔️Baca genre spritual buat saya agak meleleh dengan kebiasaan yang berbau agama yang di zaman sekarang lumayan susah buat ditemukan. Overalls, suka sama ceritanya. Feel sama amanatnya dapet. Baca cerita ini, membuat saya ingin membaca cerita genre spritual lainnya.
✔️Menarik, setiap membaca ceritanya menimbulkan perasaan untuk berlanjut ke chapter berikutnya. Karena banyak menyiratkan keagamaan ke dalam cinta. Tidak seperti cerita kebanyakan yang hanya mengumbar nafsu semata.
✔️ Saya menyukai cerita ini secara keseluruhan. Hanyasaja untuk porsi spiritual bagi saya kurang dapat saja, dan kurang banyak, hhe. Kalau dari yang saya baca, cerita ini malah menjurus pada romansanya ketimbang perihal agama.
~ Kelebihan
Untuk menulis cerita sehingga sampai pada part 22 ini, tentunya tidak mudah. Alur yang konsisten dan tak saya temui plot hole di cerita ini, artinya penulis menulis dengan cermat. Dan penulisannya yang sudah rapi sangat memudahkan pembaca untuk menikmati cerita ini.
~ Kekurangan
✔️ Banyak adegan dan dialog-dialog yang tidak penting alias cuma basa-basi dimasukkan dalam cerita. Seolah cerita itu panjang Cuma gara-gara moment basa-basinya itu. Menurut saya pribadi, pada dialog itu untuk menyiasatinya alangkah baiknya penulis memeragakan seperti apa karakter itu berbicara. 'Apakah kalau si A ngomong gini cocok sama karakternya?' Hal itu akan meminimalisir kemungkinan ditulisnya dialog-dialog panjang yang sebenarnya tidak ada isinya.
✔️ Ada beberapa bagian dalam cerita yang buat pembaca harus membaca berulang kali. Misalkan, "Syal. Kamu cepetan kesini," aku mengangguk. Dialog seperti ini, kadang harus dibaca berulang-ulang.
Contoh lain, dialog pada part 2.
"Sama siapa ke sini, Sya?"
"Sama Alif." Ia bergumam.
Saya butuh 2 kali ngulang baca, baru mengerti maksudnya.
✔️Terus kadang alurnya melompat-lompat, jadi membuat saya, perlu memahami kembali isi cerita.
~ Saran
Teruslah berkarya, jangan berhenti menulis.
~ Quote
"Wahai muslim dan muslimah, tetaplah menjaga hijab antara ikhwan dan akhwat dalam hal apapun."
"Sholat tahajjud ibarat anak panah yang tak pernah melesat dari sasarannya."
"Jika ada suara adzan, Allahuakbar yang artinya Allah Maha Besar. Adakah hal lain di muka bumi ini yang lebih besar?"
~ Rate
4/5
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rebel's Review
De TodoYuk intip, barangkali cerita kamu yang kami review^^ Peraturannya : Mental harus kuat. Jangan sakit hati jika hasil review-annya jelek. Jadikan motivasi agar karya kalian lebih baik ya.