#1 in Wattpad 11 Mei 2018
#8 in Chicklit 10 Mei 2018
#10 in Chicklit 06 Mei 2018
Ada part yang diprivate, follow author dulu biar bacanya lega.
Author juga biar agak naik daun lah, ngejar si ulat yang udah ada di pucuk-pucuk-pucuk hahaha.
...
Part ini mungkin agak membosankan, tapi part ini adalah gerbang pembuka menuju dunia lain (apaan dah thor 😏😩)
Happy reading !!!
-------------------
Pagi ini Sia sangat bersemangat. Jam 5 pagi setelah sholat subuh gadis bertubuh mungil itu segera mandi dan sibuk menyetrika baju baru yang kemarin dia beli khusus untuk menyambut direktur barunya.
Kemeja putih lengan panjang dengan kancing berwarna - warni menghiasi kerahnya, berpadu dengan rok pendek berwarna hijau. Sia juga menambahkan belt hitam kecil sebagai pemanis penampilannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Setelah memakai bajunya dan berkali - kali tersenyum sambil berpose ala - ala model di depan kaca, Sia memulai ritual berdandannya sembari berbicara sendiri seolah dirinya sedang melakukan tutorial make up.
"Hai gaeeeesss !!! Kali ini aku bakalan ngasih kalian tutorial make up buat kerja jadi semi formal gitu. Buat kalian yang mungkin nanti susah buat ngikutin tutorial dari aku, kalian bisa berkreasi sendiri. Soalnya aku emang agak ribet kalau dandan. Pertama pakai pelembab gaes, terus pakai bedak tabur, jangan tebel - tebel, nanti kayak ondel - ondel, haha terakhir pakai liptint, daaannnnnn finish !!!"
Sia selalu bangga pada kemampuan berdandannya yang meningkat drastis semenjak bekerja sebagai Sekdir. Dulu waktu masih kuliah Sia tidak pernah berminat untuk berdandan. Siapa lagi yang mengajarinya berdandan kalau bukan Pita.
Sia mulai berpose lagi, tangan kanannya dia letakkan di pinggang.
"Baju OK, make up cetar. Saatnya menyambut Pak Direktur penyelamat hidupku."
Pukul 07.30 Sia keluar dari kontrakannya dengan senyum yang terus terkembang. Dia memasang headsetnya untuk memutar lagu "Welcome To My Paradise" dan mulai bersenandung.
Baru lima langkah dia berjalan, tiba - tiba hujan turun sangat deras.
"Aaaaaaaa, haduh kok tiba - tiba hujan?" Keluh Sia. Gadis mungil itu segera mengambil payungnya yang bergambar bunga matahari, bunga favoritnya. Sia pun melanjutkan perjalanannya.
Sia memang lebih memilih berjalan kaki daripada naik motor atau mobil. Selain karena jarak kantor dan kontrakannya yang memang dekat, tapi juga karena Sia tidak punya motor atau pun mobil.
Dibanding membeli kendaraan yang akan semakin menambah kemacetan Ibu Kota, Sia lebih memilih menabung uangnya untuk membangun rumah impiannya. Impian alm. ayah dan almh. bundanya lebih tepatnya. Sia kehilangan kedua orang tuanya ketika dia kuliah semester 5 karena kecelakaan.
Sia menyusuri jalan yang mulai dipenuhi genangan air dengan hati - hati agar tidak mengotori dirinya. Tanpa disadari di belakangnya ada mobil yang melaju kencang sambil terus mengklakson karena Sia semakin ke tengah jalan untuk menghindari genangan air sehingga mempersempit jalan untuk mobil tersebut.