Kapan Nikah ? (!)

35. Pertunangan (4)

Updateeeeee !!!!!

Selamat malam semuanya !

Update kali ini masih seputar pertunangan.

Setelah bab ini adalah Pertunangan (End).

Happy Reading !!!

Jangan lupa klik vote dan comment ya?

--------------------

Author's POV

Hari ini adalah hari di mana sebuah sandiwara besar terjadi.

Dua anak manusia, emmm, ralat....

Iblis dan tarzan menjadi pemain utama dari drama yang mereka susun dengan apik dan dramatis, layaknya sinetron Tersanjung.

---5 jam sebelum pertunangan---

"Duh, hari ini ya?" Tanya Sia pada dirinya sendiri sambil menggigit jemarinya.

"Ah, gimana dong? Apa mundur aja? Atau aku minum obat pencahar 1 botol biar diare parah dan akhirnya pertunangan dibatalkan karena aku harus dirawat di rumah sakit?"

Gadis itu berpikir sejenak.

"Arrrrggghhhhh !!!!!!!!" Teriak Sia sambil mengacak rambutnya dengan kasar.

Kring kring kring

Telpon kantornya berbunyi.

Sia segera mengangkatnya.

"Halo." Sapa Sia.

"Heh Tarzan, kamu nggak lupa kan kalau hari ini acara pertunangan kita?" Tanya lawan bicara Sia yang tidak lain adalah Bagas.

"Iya saya ingat." Jawab Sia malas.

"Bagus. Jangan berpikir untuk mundur apalagi minum obat pencahar agar pertunangan batal !" Ancam Bagas.

Tut tut tut

Gadis itu melongo sambil menatap gagang telpon.

"Nih orang sarjana alam gaib kali ya? Bisa baca semua rencana yang ada di dalam pikiranku dengan tepat." Kata gadis itu sambil menutup telpon dengan kasar.

"Baiklah. Aku tidak akan mundur. Kata orang, kalau melakukan sesuatu jangan setengah-setengah. Aku harus bersandiwara dengan maksimal." Kata Sia sambil mengepalkan tangan kanannya di depan wajah.

"Sandiwara apa Ya?" Tanya seorang pria mengagetkan Sia.

"Eh bakso soto mie ayam pangsit !!!" Teriak Sia.

"Lo bikin gue kaget aja Bay !" Omel Sia.

"Hahaha, lo kalau kaget langsung nyebutin menu makanan kesukaan lo ya?" Tanya Bayu sambil terpingkal mendengar kelatahan Sia.

"Ya itu kalau gue lagi sopan, kalau pas emosi ya nama semua hewan di kebun binatang gue sebutin." Kata gadis itu sambil terkekeh.

"Dasar lo ! Eh iya lo belum jawab pertanyaan gue. Maksud lo tadi sandiwara apa Ya?" Tanya Bayu penasaran.

"Emmmm, itu ini itu ---" Kata Sia bingung.

"Apaan? Ini itu terus !" Kata Bayu kesal.

"Eh iya, gue diminta ngelatih sandiwara anak Karang Taruna di lingkungan kotrakan gue." Kata Sia sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Ow, emang lo bisa?" Tanya Bayu.

"Bisa lah ! Sandiwara gue tuh meyakinkan banget !" Kata Sia mantap.

"Asal jangan sampek lo sandiwara di dunia nyata aja." Kata Bayu dengan nada bercanda.

"Ya nggak mungkin lah ! Lo kan tahu kalau gue orangnya jujur, amanah, dan merakyat." Kata Sia sambil menepuk dadanya seolah menyombongkan diri.