2. Kebebasan

29.9K 2.5K 124
                                        

Hai hai hai !!!

Part ini sekilas menjelaskan dua tokoh baru yang nantinya akan ikut meramaikan cerita ini.

Happy Reading ya !!!

-------------------

Jam tepat menunjukkan pukul 12 siang ketika Sia menyelesaikan schedule Pak Gatot untuk seminggu ke depan dan 2 orang sohibnya menghampirinya untuk makan siang bersama di kantin kantor mereka, Pita dan Bayu.

Puspita Dewi, nama lengkap sahabat Sia yang berjalan dengan anggun dan penuh kelembutan. Pita adalah admin di divisi Marketing. Wajahnya di atas rata - rata dan dia baru saja bertunangan dengan seorang pegacara.

Sia mengenal Pita sejak mereka mengikuti interview bersama di perusahaan tempat mereka bekerja sekarang.

Sia mengagumi kegigihan Pita dalam membiayai sekolah adiknya hingga sekarang adiknya hampir bisa menyandang gelar Sarjana.

Pita ibarat air dalam hidup Sia karena Pita lah yang selalu menenangkannya saat emosi karena ulah Pak Gatot.

Bayu Aji Saputra, sahabat yang tidak pernah benar - benar menjadi sahabat bagi Sia. Karena Bayu lah, Sia yakin bahwa tidak akan pernah ada yang namanya "sahabat" antara pria dan wanita. Sia mengenal Bayu ketika dia hampir tersesat di gedung kantor saat hari pertama kerjanya.

Mungkin semacam cinta pada pandangan pertama. Namun sayang Bayu malah mencintai Pita. Dan sialnya Bayu selalu curhat ke Sia tentang perasaannya ke Pita.

Bahkan ketika Bayu patah hati dan hancur saat Pita bertunangan, Sia lah yang menjadi tempatnya untuk mengadu. Saat ini pun Sia masih bisa melihat tatapan cinta Bayu pada Pita.

"Yaya, ngantin yuk " Ajak Bayu. Yaya adalah nama panggilan dari Bayu dan Pita pada Sia.

"Iya Ya, istirahat dulu yuk." Bujuk Pita.

"Hmmmm,...." Jawab Sia malas.

"Lo diapain lagi sih sama Pak Gatot? Muka lo udah kayak istri yang nggak dikasi uang bulanan sama suaminya aja !" Tanya Bayu sambil mengacak rambut Sia.

"Duh mesti ngacak - ngacak rambut gue deh!" Protes Sia, meski sebenarnya itu adalah hal yang paling Sia sukai. Tapi gengsi dong kalau nunjukin di depan si doi.

"Biasa Bay, hari ini gue ngenol lagi." Jawab Sia sambil membenamkan kepalanya ke kedua lengannya yang bersedekap pada meja kerjanya.

"Duh Ya, kamu udah kayak anak SMA yang mau ujian deh, ngenol terus." Ucap Pita dengan wajah prihatin melihat nasib sahabatnya itu.

"Udah yuk ke kantin, gue traktir lo deh Ya, kasian lo kayak orang kekurangan gizi." Goda Bayu

"Sembarangan lo, gue cukup gizi kok. Kalau buat nendang lo lebih dari cukup tenaga gue. Mau coba?" Tantang Sia.

"Woi woi woi santai neng, katanya mau jadi gadis Jawa yang lemah lembut." Kata Bayu sambil menahan tawa ketika melihat Sia langsung senyum kalem ketika Bayu mengingatkan Sia tentang keinginan gadis itu menjadi gadis Jawa yang lemah lembut. Sebuah keinginan yang entah kapan bisa terwujud.

"Udah ayuk kita ke kantin, keburu habis jam makan siangnya." Ajak Pita yang mulai jengah dengan pertengkaran sahabatnya hampir setiap hari.

Sia menurut dan langsung mengekor di belakang Bayu dan Pita. Sia sangat memahami bahwa sekalipun dia ikut, dirinya hanya akan menambah sakit di hatinya karena pasti disuguhi adegan Bayu mengambilkan makanan untuk Pita. Bayu selalu perhatian pada Pita seperti tidak ada Sia di antara mereka.

Satu hal yang membuat Sia bingung adalah sikap Pita yang seakan berpura - pura tidak tahu perasaan Bayu dan selalu menerima perhatian dari Bayu.

Padahal hampir semua orang di kantor pasti tahu Bayu menyukai Pita. Sungguh hal yang tidak mungkin kalau Pita tidak menyadari perasaan Bayu terhaapnya.

Kapan Nikah ? (!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang