16. Tes

15.1K 1.2K 48
                                    

Updateeeeee !!!!

Happy Sundayyyy !

Makasih buat yang baca, vote dan comment ! 😘

Tanpa kalian aku hanyalah butiran debu 😅

Semoga bisa menghibur kalian semuanya.

Oiya mungkin ada yang bingung pas ada : Author's POV atau Sia's POV.

POV = Point Of View alias sudut pandang.

Lebih jelasnya bisa cek di google 😆

Happy Reading !!!

Vote dan commentnya selalu aku tungguin 😚

---------------------------------

Author's POV

Gadis yang biasanya mengutuk pagi hari karena benci harus berhadapan dengan bosnya, hari ini justru sangat bersemangat untuk bertemu bosnya.

Dia tidak henti-hentinya menyanyi dan menari di depan kaca.

"Selamat pagi emak, selamat pagi bapak, kau putar cerita sehingga aku yang salaahhhh!!!"

Terus dan terus menyanyi hingga HP nya berbunyi.

Apa salah dan dosaku sayang

Cinta suciku kau buang buang

Gadi itu tersenyum dan segera mengangkat telponnya.

------------------

Sia's POV

Wah kebetulan ada telpon dari ib,,, eh ingat Sia, nggak boleh mengeluarkan kata kasar, harus berkata positif agar energi positif terus mengalir.

Aku segera mengangkat telpon dari bosku yang paling gan---
.
.
.
.
.

teng.

Beraatttttttt ngomongnya.

"Halo, selamat pagi Pak Bagas. Bagaimana pagi Bapak hari ini? Indah?" Sapaku sambil tersenyum.

Meski kutahu yang kusapa tidak bisa melihat senyumku.

"Saya salah telpon ya? Maaf."

Tut tut tut

Aku meremas HP ku penuh emosi.

Tarik nafas, hembuskan.

Tarik nafas, hembuskan.

Apa salah dan dosaku sayang

Cinta suciku kau buang buang

"Halo, kok tadi dimatikan Pak?" Kataku sambil duduk dengan gaya meditasi agar ketenanganku stabil.

"Saya kira saya salah telpon. Soalnya biasanya kan saya disambut suara cempreng kamu yang selalu bikin gendang telinga saya hampir pecah." Kata suara di seberang sana.

"Ahahaha, memang saya begitu ya pak?" Tanyaku berusaha tetap tenang.

"Iya serius. Bayi yang tidur pasti langsung nangis dengar suara kamu." Katanya enteng.

"Emmm, ada apa ya Pak? Apa ada yang harus saya lakukan?" Aku langsung mengalihkan pembicaraan agar tidak terpancing emosi.

"Nggak ada sih, pingin denger suara kamu aja." Katanya.

"Owwww-------" Kataku singkat.

Aku terdiam.

Ada yang aneh.

Pingin

Denger

Suaraku

Aja

Kapan Nikah ? (!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang