29. Pengakuan

14K 1.1K 18
                                    

Updateee !!!

Mulai dari part ini, satu persatu fakta yang tidak pernah terpikirkan oleh Sia akan terungkap.

Semoga greget dan bisa menghibur kalian semua ya?

Dukungan dan masukan dari kalian selalu aku tunggu ! 😘

Happy Reading !!!

--------------------

Author's POV

"Halo" Sapa Sia ketika sudah tersambung ke nomor yang dia tuju.

"Kenapa?" Tanya lawan bicaranya.

"Dua hari lagi kan pertunangan kita Pak." Kata Sia

"Terus?" Tanya Bagas.

"Emmm, apa kita nggak ada persiapan apapun?" Tanya Sia.

"Contohnya?" Tanya Bagas balik.

"Ishhhh nih orang nggak pernah jadi panitia acara tujuh belasan kali ya? Masak nggak tau persiapan acara sama sekali." Batin Sia.

"Ya cincin, gaun, terus dekorasi ruangan, undangan, terus----" Kalimatnya diputus oleh Bagas.

"Berisik banget kamu. Jangan samakan level keluarga saya sama kamu. Buat apa ada Event Organizer kalau nggak dipakai jasanya? Ngapain repot urus hal-hal nggak penting kayak gitu?" Ejek Bagas.

"Owww, ya udah kalau gitu Pak." Kata Sia sambil manggut-manggut.

"Nanti pulang kerja ikut saya." Kata Bagas.

"Ke mana Pak? Ngapain?" Tanya Sia.

"Nanti juga tahu." Kata Bagas sambil menutup telponnya.

"Haasshhh, dasar manusia setengah iblis. Ngomong seenaknya sendiri." Kata Sia sebal.

Gadis itu melanjutkan kembali pekerjaannya.

"Yaaa !!!" Teriak seseorang sambil menepuk pundaknya.

Sia kaget dan spontan menonjok orang tersebut.

"Wadddoohhhhh !!!" Teriak orang itu.

"Aduh maaf Bay, aku refleks." Kata Sia pada orang yang ternyata gebetannya sendiri.

"Refleks sih refleks Ya. Tapi bisa nggak refleksnya yang bagus dikit. Masak nonjok orang!" Protes Bayu sambil mengelus pipinya.

"Ya namanya orang refleks Bay." Kata Sia membela diri.

"Sekali-kali refleksnya nyium gue gitu loh." Kata Bayu sambil tersenyum.

"Apaan dah lu ngomongnya nggak jelas." Kata Sia sambil mengalihkan pandangan ke monitor untuk memyembunyikan rona merah di wajahnya.

Bayu tertawa geli melihat wajah Sia yang memerah.

"Nanti pulang kerja ikut gue yuk." Ajak Bayu.

"Ke mana?" Tanya Sia.

"Nanti juga lo tahu." Kata Bayu.

"Lhah, kok bisa samaan jawabannya sama si iblis?" Tanya Sia dengan wajah takjub.

"Iblis? Iblis apaan sih Ya?" Tanya Bayu bingung.

"Ehhh, nggak papa kok Bay." Kata Sia sambil memukul mulutnya tiga kali.

"Bisa kan Ya?" Tanya Bayu penuh harap.

"Gue udah ada janji Bay, sorry banget Ya?" Kata Sia.

"Janji sama siapa Ya?" Tanya Bayu.

"Sama Pak Bagas." Jawab Sia.

"Mau ke mana?" Tanya Bayu lagi.

Kapan Nikah ? (!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang