Kapan Nikah ? (!)

49. Kejutan (End)

Updateeeeeee !!!

Lanjutan part yang aku update tadi malam.

Ini nih kejutan-kejutan Mas Bagas yang bikin hati author dag dig dug der pas nulis.

Semoga kalian juga ikut ngerasain yang author rasain ya?

Happy Reading !!!

-----------------

Aku menatapnya dengan air mata yang masih mengalir.

"Ini tidak mungkin. Bagaimana kamu tahu?" Tanyaku bingung.

Dia mengarahkan tubuhku agar kami berhadapan dan menghapus air mataku.

Dia tersenyum lalu berkata.

"Aku selalu tahu tentang kamu."

---------------

Sia's POV

Aku tersenyum sambil terisak dan segera memeluknya erat.

Dia menepuk-nepuk punggungku lembut agar tangisanku berhenti dan dia berhasil.

Aku menghentikan tangisanku dan melepaskan pelukan kami.

"Ayo kita masuk." Ajaknya.

Aku menggeleng.

"Aku masih ingin melihatnya dari luar ." Kataku.

Dia tersenyum dan menuruti perkataanku.

Aku menatap hal indah yang ada di hadapanku.

Salah satu keinginan ayah dan bunda.

Sebuah rumah minimalis dengan cat berwarna putih.

Tapi bukan hanya fakta bahwa di hadapanku ini sebuah rumah minimalis berwarna putih yang membuatku menangis.

Melainkan karena dulu sewaktu aku masih kuliah aku pernah melihat design rumah ini di sebuah pameran di kampusku dan aku sangat menginginkannya.

Aku merasa bahwa rumah inilah impian ayah dan bunda.

Aku suka melihat rumah ini yang terbagi menjadi dua sisi tapi tetap saling terkait.

Rasanya aku seperti melihat ayah dan bunda.

Dua yang menjadi satu.

"Ayo kita masuk." Ajakku setelah puas melihat rumah ini dari luar.

Dia mengangguk.

"Tunggu !" Kataku sambil menahan lengannya sehingga membuatnya berhenti melangkahkan kaki.

"Kenapa?" Tanyanya.

"Ini rumah siapa?" Tanyaku.

Dia tersenyum dan mengelus pipiku.

"Rumah kita berdua." Jawabnya.