Kapan Nikah ? (!)

8. Iblis Tampan yang Menyebalkan

Hai hai haiiiii

Update lagi nih 😆

Vote dan commentnya jangan lupa ya?

Biar ada jejaknya 😆😆😆

----------------

Sia's POV

Hooaaammmmmm,,,,, Rasanya masih ingin bermanja - manja dengan kekasih-kekasihku (baca : kasur, bantal, guling).

Aku lupa kalau hari ini hari Minggu. Syukurlah, aku tidak akan bertemu dengan iblis gila itu. Lanjut tid......

Apa salah dan dosaku sayang
Cinta suciku kau buang-buang
Lihat jur

Sial ! Moodku langsung rusak mendengar nada dering yang sudah kusetting untuk iblis itu.

Dengan berat hati aku mengangkat telpon.

"Hallloooo !!!!!" Teriakku. Biar saja gendang telinganya pecah.

"Wah semangatnya Tarzan kecilku !!!" Teriaknya tak kalah kencang denganku.

"Apa sih Pak? Malam telpon, pagi telpon, pulsa Bapak unlimited ya?" Tanyaku dengan geram.

"Ya iyalah, saya kan kaya, emang kayak kamu yang sukanya pakek telpon kantor biar gratis." Hinanya.

"Enak aja, saya cuma pakek telpon kantor kalau pas keadaan terjepit kok pak!" Aku mengelak.

Dari mana si iblis ini tau sih kalau aku suka pakek telpon kantor biar hemat?

"Setiap hari juga kamu bilang terjepit. Lagian kamu harusnya seneng dong dengerin suara merdu saya setiap hari." Katanya santai

Sungguh orang eh iblis ini sudah putus urat malunya atau jangan-jangan dia adalah spesies langka yang tidak punya urat malu?

"Pak, pagi-pagi jangan buat saya mual dong !" Protesku

"Ada apa sih Pak? Mau nyuruh saya nutup gorden lagi?" Sindirku.

"Nggak, kali ini saya punya tugas penting buat kamu. Hanya orang yang saya percaya yang bisa mengemban tugas penting ini." Katanya sok dramatis

Aku memutar mata dengan malas. Musnah sudah cita-citaku untuk tidur sepanjang hari.

"Harus hari ini ya Pak?" Tanyaku memelas.

"Nggak juga nggak apa-apa, kalau kamu mau masuk penjara." Jawabnya

Kubenamkan kepalaku di dalam bantal dan aku berteriak sekencang mungkin.

Aarrrrrgggggghhhhhhh !!!!!!!!!!!

"Apa yang harus saya lakukan Pak?" Tanyaku menahan emosi.

"Nanti saya jelaskan. Pertama kamu harus sampai di apartemen saya sebelum jam 7." Katanya

"Iya pak." Aku menoleh pada jam dinding.

"Whaatttttt? Sekarang jam 06.51 pak!!!!!!!" Protesku.

"See you".

Kalimat terakhirnya diikuti oleh bunyi tut tut tut

Aku menatap layar HP ku dengan emosi yang tak terkendali.

"Raditya Bagaskara, terkutuklah kauuuuuuu!!!!!" Teriakku sekencang-kencangnya.

"Mbak, jangan teriak-teriak! Anak saya tidur nih." Gerutu tetangga kontrakanku sambil menggedor-gedor pintu.

"Maaf bu!" Jawabku seadanya lalu segera berlari ke kamar mandi untuk cuci muka.

------------------