36. Pertunangan (End)

14.1K 1.1K 49
                                    

Updateeeee !!!!

Happy Reading 😘

-----------------

Sia's POV

"Siap?" Tanya Mas B--- emmm, iblis.

Aku mengangguk penuh keyakinan.

Kurasa tangan iblis ini semacam infus yang memberikan tambahan energi untukku.

Buktinya sekarang semangat dan keyakinanku meningkat.

Yah, paling tidak ada 1 saja manfaat kehadirannya di hidupku.

Dia membimbingku masuk ke rumahnya.

Rumah iblis itu, emmm, entahlah aku sulit mendeskripsikannya.

Sebenarnya sederhana, tapi luas dan aku bisa merasakan kehangatan keluarga di setiap sudutnya.

"Java !" Panggil seorang wanita yang sangat aku rindukan.

"Mama !" Aku langsung menghambur ke pelukannya.

"Haduh, sepertinya kalian terlalu banyak menonton drama korea. Lihat, baru berapa hari tidak bertemu, kalian sudah seperti ibu dan anak yang terpisah puluhan tahun." Kata iblis itu sambil menggeleng.

Aku dan mama kompak memberikan lirikan tajam kami.

Aku melihat sekilas senyuman terukir di bibirnya, mungkin hanya sedetik.

"Mama tolong temenin Java ya? Bagas mau ganti baju dulu." Kata iblis itu.

"Iya Gas. Cepetan ya? Kasihan Java kalau kelamaan kamu tinggal." Kata mama sambil menatapku.

Aku hanya menunduk malu.

"Sok malu-malu". Bisiknya sambil berlalu.

Isssssshhhhh selalu menyebalkan !!!

"Kamu cantik sekali nak !" Puji mama sambil mengelus bahuku.

"Makasih mama." Kataku sambil tersenyum.

Mama menatapku lama sambil menggenggam kedua tanganku.

"Kenapa ma?" Tanyaku.

"Nggak nak, mama cuma bahagia sekali karena akhirnya Bagas bisa bersama dengan orang yang dia cintai." Kata mama dengan mata berkaca-kaca.

Hatiku rasanya sakit mendengar perkataan mama.

Oh Tuhan, bagaimana bisa aku mengecewakan wanita yang begitu tulus ini?

"Apapun yang terjadi nanti, tolong berjanjilah untuk selalu berada di sisi Bagas. Dia membutuhkan kamu lebih dari siapapun." Kata mama sambil menepuk tanganku berkali-kali dengan lembut.

Whaatttt ????!!!!

Membutuhkanku lebih dari siapapun?

Sejak kapan ?

Baiklah, dia memang membutuhkanku.

Tapi untuk bersih-bersih apartemennya, menjadi sasaran caci makinya, dan menjadi penumpang mobil sialnya !!!

Woaahhhh !!!

Berdasarkan hal yang aku sebutkan di atas, sepertinya memang hanya aku yang dia butuhkan lebih dari siapapun.

Ingin aku berkata tidak bisa, tapi entah bagaimana justru anggukan yang menjadi jawaban.

Hahhhhh !!!!

Bagus Sia, kamu sudah memupuk kebohongan.

Luar biasaaaa !!!

Aku tersenyum getir membayangkan bagaimana jika mama dan semua keluarga iblis itu tahu bahwa semua ini hanya sebuah sandiwara.

Kapan Nikah ? (!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang