18. Camer (Calon Mertua)

15.1K 1.3K 52
                                    

Updateeeee !!!!

Happy reading semuanya !!!

-----------------------------

Author's POV

Saat ini Bagas dan Sia sedang perjalanan menuju lokasi mama Bagas, yaitu di sebuah restoran dekat kantor mereka.

"Pak." Panggil Sia

"Hm." Jawab Bagas

"Kayaknya saya nggak bisa deh ketemu mamanya Bapak." Kata Sia sambil meremas jarinya.

"Kenapa?" Tanya Bagas.

"Saya takut." Kata gadis itu sambil menunduk.

"Takut? Yang ada mama saya yang takut sama kamu !" Kata Bagas.

"Ih si Bapak nyebelinnya nggak ngerti sikon ya? Ini saya lagi grogi." Kata Sia sebal.

"Saya kan udah bilang nggak usah mikirin mama saya suka sama kamu atau nggak. Toh ini juga cuma pura-pura. Ketahuan banget kalau kamu nggak pernah ketemu calon mertua ! Eh iya sih, kan kamu jom, awwwww!!!" Bagas berteriak karena telinganya dijewer oleh Sia.

"Maaf, tadi kayaknya ada naga mau masuk kuping Bapak." Kata Sia sambil bersiul-siul.

"Dasar Tarzan cilik !!!" Ejek Bagas.

"Dasar Iblis Tua !!!" Balas Sia.

Bagas pun menyetel radio untuk mencairkan suasana di antara mereka berdua, emmmm, salah. Lebih tepatnya untuk mendinginkan suasana yang sudah mendidih di antara mereka.

Sia tidak memperdulikan bosnya dan fokus pada jalan meskipun hatinya jedag jedug tidak karuan.

Suara radio pun menjadi soundtrack mereka berdua.

Selamat siang para pendengar radio Casablanca. Berikut kami sampaikan berita terbaru.

Seorang wanita berusia 25 tahunan ditemukan tewas terbunuh di sebuah komplek perumahan.

Pembunuh diduga adalah calon mertua dari korban.

Merasa calon menantunya tidak layak untuk anaknya, tersangka nekat meracuni korban dengan menaruh obat nyamuk cair di spaghetti korban.

Keringat Sia bercucuran tidak karuan.

Sia menatap bosnya dengan wajah pucat.

"Maaf maaf." Kata bosnya sambil menahan tawa melihat ekspresi sekretarisnya lalu mematikan radionya.

Sia membenturkan kepalanya berkali-kali ke dashboard mobil Bagas.

"Pak kayaknya tas saya ketinggalan deh!" Teriak Sia tiba-tiba.

Tanpa membalas perkataan Sia, Bagas dengan santainya menarik tas Sia yang disembunyikan di belakang tubuh gadis itu.

Sia menatap jendela sambil menangis tanpa air mata.

Tapi gadis itu tidak kehabisan ide untuk mengelak bertemu dengan calon mertuanya.

"Wah, HP saya ketinggalan di kantor Pak! Kayaknya kita harus balik deh Pak. Mamanya Bapak suruh pulang aja, kasian nanti kelamaan nung-----"

Apa salah dan dosaku sayang

Cinta suciku kau buang buang

Lihat jurus yang kan kuberikan

Jaran goyang jaran goyang

Sia terdiam mendengar HP nya berbunyi nyaring. Tentu saja dia tahu siapa yang saat ini menelponnya.

Kapan Nikah ? (!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang