4. New Boss

26.6K 2K 72
                                    

Update lebih awal !!!! Daaannn 3 part langsung 💪💪💪
Happy Reading ya?
Vote dan comment nya jangan lupa 😘

-----------------------

"Ja... jaa.. jadi Bapak direktur yang baru?" Tanya Sia dengan mata yang masih terbelalak. Pria itu hanya menjawab dengan anggukan.

Sia kemudian mengamati direkturnya dari ujung kaki hingga ujung rambut berkali - kali sampai bosnya itu risih.

Sia kemudian mengamati direkturnya dari ujung kaki hingga ujung rambut berkali - kali sampai bosnya itu risih

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada yang salah dengan penampilan saya ?" Tanya pria itu pada Sia.

"Enggak kok Pak, cuma bersyukur aja karena Tuhan memang paling pengertian." Jawab Sia sambil mengembangkan senyum tiga jarinya.

"OK, sebaiknya kita mulai bekerja. Kamu sekretaris saya kan?"

"Iya Pak. Sebelum itu boleh saya tahu nama Bapak?"

"Raditya Bagaskara, panggil saja Bagas." Jawab Bagas dengan tegas.

"Ow salam kenal Pak Bagas." Sia tersenyum ramah dan menunggu respon dari bosnya.

Sedetik

Dua detik

Tiga detik

Dan tidak ada respon. Sia bingung harus bagaimana menanggapi sikap bos barunya itu.

"Ekhm, Bapak nggak pingin tau nama saya?" Tanya Sia sambil menahan malu karena menanyakan hal itu.

"Saya sudah membaca biodata kamu dan sudah cukup jelas."

"Ow iya Pak." Ucap Sia sambil menunduk karena sekarang wajahnya pasti sudah semerah semangka tanpa biji.

Menyadari sikap sekretarisnya, Bagas sedikit iba dan berusaha mencari bahan untuk pembicaraan meskipun sebenarnya dia malas membicarakan hal yang tidak penting.

"Tapi nama kamu unik juga ya? Javanesia Atmaja. Kenapa orang tua kamu bisa berpikir untuk memberikan nama itu ke kamu?" Tanya Bagas penasaran.

"Itu karena ayah saya pingin saya nggak melupakan asal saya Pak. Saya memang besar di Jakarta, tapi saya lahir di Solo dan kedua orang tua saya asli sana. Mereka ingin saya selalu menjadi perempuan Jawa tulen yang lemah lembut, ya seperti sekarang ini Pak." Jawab Sia penuh semangat dengan nada yang dilembut - lembutkan membuat cicak dan semut yang ada di ruangan itu merinding.

Kriiikkk kriiikkk kriiiikkk.

"Oooo begitu."Respon Bagas sambil menahan mual mendengar tutur kata gadis di depannya itu. "Nama panggilan kamu siapa?" Tanyanya.

"Sia Pak."

"OK kalau gitu saya panggil kamu Java."

"Loh kok Java Pak?" Protes Sia.

"Loh kok kamu protes ? Terserah saya dong mau panggil kamu Java atau Sia, toh sama - sama nama kamu. Kecuali kalau saya panggil kamu Tukiyem atau Munaroh baru kamu protes." Ucap Bagas.

Kapan Nikah ? (!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang