25. Perubahan

14.2K 1.1K 16
                                    

Updateeee

Happy Reading !!!

-------------------

Sia's POV

"Saya masuk dulu Pak." Kataku

"Iya, langsung tidur." Katanya

"Hmmm." Kataku sambil keluar dari mobil.

"Tarzan !" Panggilnya ketika aku sudah hampir membuka pintu kontrakanku.

Aku menoleh.

"Kamu masih marah karena saya cium?" Tanyanya.

"Hmmm." Jawabku malas.

"Kalau gitu saya ambil lagi." Katanya sambil tersenyum.

"Apanya?" Tanyaku bingung.

Cupppp

Kecupan singkat mendarat di pipi kananku.

Tepat di tempat dia mencium pertama kali.

Aku melongo.

Jantungku berdetak kencang.

Nafasku serasa berhenti.

"Tuh udah saya ambil, pipi kamu udah perawan lagi." Katanya sambil berjalan mundur dan tersenyum padaku.

Aku masih terdiam hingga mobilnya berlalu.

Kupegang pipi kananku.

Aku segera masuk ke kontrakanku.

Kuambil satu bantal untuk menutupi wajahku.

"Aaarrrrgggghhhhhhhhh !!!!!!!" Teriakku dalam bantal.

Tidak ada marah atau benci pada iblis itu.

Rasanya perutku seperti digelitik.

Rasa yang mendebarkan tetapi sangat menyenangkan.

Aku berdiri di depan kaca sambil memegang pipi kananku.

Aku berdiri di depan kaca sambil memegang pipi kananku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku segera berlari dan melompat-lompat di atas kasur.

Perasaan apa ini?

Apa ini cinta ?

Aku tersadar pada sesuatu.

"Nggak !!! Aku nggak boleh baper ! Iblis itu hanya mempermainkanku. Buktinya dia mengambil lagi ciumannya."

Aku menatap cermin dengan wajah penuh keyakinan.

"Ini cuma sandiwara. Iblis itu hanya mencintai Nina. Aku tidak pantas untuknya."

Aku terdiam.

"Salah. Dia yang tidak pantas untukku." Kataku sambil tersenyum.

Aku memegang pipi kananku.

"Syukurlah, kamu kembali perawan."

Kataku dengan senyum merekah.

Aku segera mandi dan bersiap untuk tidur.

Kapan Nikah ? (!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang