56. Rujuk ? (2)

15K 1K 55
                                        

Updateeee !!!

Maaf ya karena baru bisa update ?

Pas nulis ini senyum-senyum sendiri campur merasa koplak, hahaha.

Semoga kalian juga merasakan hal yang aku rasakan.

Happy Reading !!!

--------------------

Sia's POV

Aku mengambil tas dan memakai sepatuku dengan tergesa.

Entah kenapa aku tergesa.

Mungkin karena aku yakin dia masih menungguku di luar.

Awas saja kalau sampai dia benar-benar pergi dari sini !

Aku akan menghukumnya lebih berat !!!

Aku tersenyum mengingat wajah bodohnya ketika aku menyuruhnya membersihkan kontrakanku.

Hahhhh, dia kira aku tidak bisa berbuat kejam sepertinya ?

Aku segera membuka pintu kontrakanku.

Dan benar saja, dia masih setia menungguku.

"Kenapa masih di sini?" Tanyaku pura-pura tidak suka.

"Menunggu kamu Sunshine." Katanya lembut.

Aku menahan gejolak bahagiaku dan berusaha bersikap cuek.

"Siapa yang pingin ditunggu?" Tanyaku sambil berjalan melewatinya.

Biar tahu rasa dia, salah sendiri tidak mau jujur padaku !

Apa susahnya bilang kalau Nina itu adalah Anindya Rahayu?

Aku pasti tidak akan merasa dikhianati kalau dia mau jujur.

Sekarang rasakan akibat dari kebohonganmu Iblis Tua !

Tiba-tiba dia menahan tanganku sehingga langkahku terhenti.

Aku mengulas senyum lalu segera menghilangkan senyumku ketika menatapnya.

"Lepas !" Perintahku.

Dia menuruti perintahku.

"Kita berangkat bersama." Katanya.

Dan tanpa persetujuanku dia menggenggam tanganku lalu membawaku masuk ke mobilnya.

Aku diam-diam tersenyum.

"Dasar pemaksa !" Omelku ketika dia sudah duduk di kursi kemudi.

Dia hanya tersenyum lalu mengacak rambutku pelan.

"Apa sih !" Kataku sambil menepis tangannya dari rambutku.

Dan dia hanya terkekeh geli.

Apa dia tahu kalau aku pura-pura marah ?

"Cepat berangkat, nanti telat !" Omelku lagi.

"Iya sayangku." Katanya sambil mulai melajukan mobilnya.

Baiklah, mari kita pemanasan. Haaahhhhhh !!!!

"Ekhm, kalau aku ingat-ingat Raymond itu ternyata sangat tampan ya?" Pujiku penuh dusta.

Ya memang Raymond tampan, tapi tentu bagiku kekasihku tetap paling tampan.

Dia berdecak sebal.

Yessssss !!!!!

"Kenapa kamu tiba-tiba membicarakan Raymond ?" Tanyanya dengan nada kesal.

"Memangnya kenapa? Raymond itu tampan dan jujur. Sungguh pria ideal." Pujiku lagi.

Kapan Nikah ? (!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang