50. Raymond (1)

13.1K 867 64
                                    

Updateeee !!!!!

Selamat Pagi dan Selamat Hari Minggu !

Akhirnya bisa update lagi.

Dari judul babnya udah ketahuan kan isinya kira-kira tentang apa?

Buat yang kemarin penasaran sama Si Raja Iblis, nih author kasih beberapa petunjuk.

Semoga kalian greget bacanya.

Happy Reading !!!!!!!

-------------------

Sia's POV

Aku masih menatap cincin baru di jari manisku dengan senyum yang tak sedetikpun pudar.

Kami sedang perjalanan menuju kontrakanku.

"Ekkhhmmm, itu meskipun dilihatin beberapa jam juga nggak akan nambah gedhe berliannya." Kata Mas Bagas.

Aku mengerang kesal mendengarnya.

Sedari tadi dia terus menggodaku karena tidak bisa berhenti menangis akibat ulahnya yang di luar nalarku.

"Udah deh kamu jangan merusak kebahagiaanku." Kataku kesal.

Dia justru terkekeh dan mengacak pelan rambutku.

Aku menatap kekasihku yang tampan dengan lekat.

"Darling." Panggilku.

"Ya sweetheart." Jawabnya sambil menatapku sekilas.

"Kenapa kamu bisa mencintaiku?" Tanyaku.

"Emmm, karena nggak ada yang mau mencintai kamu selain saya." Katanya sambil tertawa.

Aku mencubit lengan dan perutnya dengan keras sedangkan dia justru tertawa keras.

"Alasan macam apa itu? Dasar iblis nggak punya hati !!!" Gerutuku.

"Iya saya memang tidak punya hati, karena satu-satunya hati saya telah diambil oleh wanita di samping saya." Katanya lembut sambil mengusap pipiku.

Aku menunduk menahan senyumku.

Sial !

Kenapa dia begitu pandai membuatku tersipu?

"Kalau mau senyum atau ketawa bahagia jangan ditahan, nanti bisa jadi bisul. Lagian saya bisa lihat pundak kamu naik turun karena tawa yang kamu tahan." Sindirnya.

Gubrakkkk !!!

"Isshhhh, kenapa kamu selalu menyebalkan ? Kenapa kenapa kenapa????!!!!" Tanyaku sambil mencubit dan memukul lengannya.

"Kamu nggak bisa ya biarin aku jadi wanita kalem yang sedikit bisa jaga image ?" Tanyaku lagi dengan kesal, meskipun aku ingin tertawa mendengar perkataannya tadi.

"Nggak usah jaga image di depan saya, lagian memangnya kamu punya image yang bisa dijaga?" Tanyanya sambil melirikku dengan ekspresi sangat menyebalkan.

"Ya Tuhaannnn !!! Berikan hamba kesabaran menghadapi iblis berwajah malaikat di samping hamba !" Kataku sambil menengadahkan tanganku ke atas.

Dia tertawa keras melihatku.

Setelah menghentikan tawanya, dia menepikan mobilnua lalu menarik tanganku dan meletakkan di dadanya.

"Kamu bisa merasakannya?" Tanyanya.

Aku terdiam dan bisa merasakan jantungnya yang berdebar kencang.

Kukira hanya aku yang berdebar ketika kami bersama.

Kapan Nikah ? (!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang