Kapan Nikah ? (!)

34. Pertunangan (3)

Updateeeee !!!

Selamat hari libur ya semuanya !

Nih aku kasih hiburan buat hari santai kalian semua.

Semoga bisa menghibur ya?

Happy Reading !!!

---------------

Author's POV

"Makasih ya Pak?" Kata Sia sambil senyum-senyum memeluk kotak yang berisi gaunnya.

"Hmmm." Jawab Bagas

"Kita langsung pulang Pak?" Tanya Sia.

Bagas menjawab dengan anggukan.

Krucuk krucuk krucuk

Bagas menoleh ke sumber suara sambil tertawa.

Sia hanya bisa merenges untuk menutupi rasa malunya.

"Sepertinya kita harus ke satu tempat lagi." Kata Bagas.

Sia tersenyum lebar mendengar perkataan Bagas.

Namun wajahnya berubah menjadi bingung ketika mobil Bagas menuju sebuah apartemen.

"Loh kok ke apartemen Bapak?" Tanya Sia.

"Memang kamu pikir mau ke mana?" Tanya Bagas.

"Makan Pak." Jawab Sia.

"Kita bisa makan di dalam apartemen saya. Ayo turun." Kata Bagas sambil tersenyum penuh arti.

Sia mengikuti langkah bosnya menuju apartemen.

Tiririt

Pintu apartemen terbuka setelah Bagas memasukkan password.

Tiba-tiba Sia tertawa.

"Kenapa kamu tertawa ?" Tanya Bagas.

"Saya teringat kalimat tidak masuk akal yang saya ucapkan agar pintu apartemen Bapak terbuka." Kata Sia

"Kamu mau melakukannya lagi?" Tanya Bagas dengan tatapan jahil.

"Ngggaaakkkk !!!" Jawab Sia tegas.

Bagas tertawa melihat ekspresi Sia yang menurutnya sangat menggemaskan.

Spontan Bagas mengacak rambut Sia dengan lembut.

"Ihhhh Bapak !!! Rambut saya jadi berantakan nih !" Protes Sia.

"Mana makanannya Pak?" Tanya Sia begitu mengingat perutnya kelaparan dari tadi.

"Ah iya, kamu mandi dulu. Baru kita makan sama-sama." Kata Bagas.

"Mandi? Ngapain pakek mandi segala Pak?" Tanya Sia bingung.

"Ya biar lebih menikmati pas makan nanti." Jawab Bagas.

Tiba-tiba pikiran Sia mengarah pada 'makan' dalam makna lain.

"Hahhh???!!!" Sia menyilangkan kedua tangannya di depan dada.

"Kamu kenapa?" Tanya Bagas bingung.

"Kenapa Bapak ngajak saya 'makan'?" Tanya Sia.

"Lhah, katanya kamu lapar." Jawab Bagas.

"Bapak nggak boleh 'makan' sesuatu yang nggak halal !" Protes Sia.

"Hah? Nggak halal gimana maksudnya?" Tanya Bagas semakin bingung.

"Kita ini baru mau tunangan, itupun cuma pura-pura. Saya nggak mau jadi 'makanan' Bapak !!!" Kata Sia sambil berkacak pinggang.

Bagas berusaha mencerna kalimat yang diucapkan gadis itu.