Es itu dingin, kaya lo saat ketemu gue. ~ Alexandra Colins
Setelah setengah jam berkutat dengan soal astronomi, kini Gama dan yang lainnya meregangkan tubuh yang terasa kaku.
"Gila! Bu Siska kalo ngasih tugas gak tanggung-tanggung." ucap Budi mengeluh.
Kevin menjitak keras kepala budi. "Yee ... lo kan, tinggal nyalin aja bongol," ucap Kevin ketus.
"Tau tuh, kaya gue dong ... si Jo yang baik, ganteng, keren, tidak sombong, rajin menabung, dan pastinya gak suka ngeluh kaya lo," ucap Joko sembari memberikan senyum yang membuat kawan-kawannya merasa jijik.
"Sinting kali lo ya," cibir Budi.
Joko mengendikkan bahunya acuh mendengar cibiran Budi. Ia berjalan ke arah bangku yang diduduki Gama dan juga Alexa.
"Hai Lex, mau ke kantin bareng gue gak?" tanya Joko sambil tersenyum ke arah Alexa.
"Ogah," ucap Alexa singkat. Sekarang ia sedang fokus memperhatikan Deofan yang sejak tadi berkutat dengan ponselnya.
"Kenapa ogah? Gue yang traktir deh," ucap Joko membujuk.
Alexa tampak mendongak menatap Joko. "Jo, emang lo punya duit?" tanya Alexa sembari mengangkat salah satu alisnya.
"Ya punyalah, emang lo mau minta apa? si Jo ini bakal ngabulin. Apa sih yang enggak buat lo Lex," ucap Joko membuat Gama menatapnya nyalang.
"Oke, fix." ucap Alexa sembari bangkit dari duduknya.
"Lo mau Lex sama si Joko ini? Mending sama gue dari pada sama si Joko," celetuk Budi tak mau kalah.
Joko memicingkan matanya tak suka ke arah Budi. "Jo ... Jo mau nurutin permintaan Alexa?" tanya Alexa manja.
Gama tampak menyeringai, ia tahu jika Alexa sudah bertingkah seperti itu, maka ... ada hal yang akan terjadi pada Joko.
Joko mengangguk antusias, tak lupa senyumnya yang paling manis itu terukir pada tampangnya yang biasa-biasa saja.
"Apapun itu? Janji?" tanya Alexa sambil meraih dagu Joko. Joko tampak semakin bersemangat, ia kembali menganggukkan kepalanya.
"Jo, hari ini gue mau makan bareng Gama, Radit, Budi dan Kevin. Tapi mereka gak punya duit, bayarin ya," ucap Alexa yang sontak membuat Gama tertawa lepas.
"Waduh, iya gue lupa gak bawa uang Jo, jadi gue gak bisa makan. Kecuali lo yang bayarin," ucap Budi penuh drama.
Wajah Joko sontak memucat, ia yakin jika ia mentraktir temannya itu, maka ia akan langsung melarat dalam waktu kurang dari 24 jam.
Joko menatap Radit seolah meminta bantuan, yang ditatap malah nyengir sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Oke, ayo cepetan! Kali ini kita dibayarin sama si Joko, ayo Lex!" ajak Gama sembari menggandeng lengan Alexa.
Gama dan alexa berjalan meninggalkan kelas. Diikuti Kevin, dan juga Radit.
Budi tampak menepuk bahu Joko. "Gue boleh curhat gak?" tanya Joko sembari berjalan ke arah kantin.
Budi menatap joko sembari mengangkat salah satu alisnya. "Gue salah sasaran, gue yang ngabulin permintaan si Alexa. Eh malah Gama yang ngegandeng Alexa, di situ terkadang saya merasa sedih," ucap Joko dramatis.
KAMU SEDANG MEMBACA
DEAL (?)
Teen Fiction~Completed~ Aku dengan segala permasalahan rumitku. Bertemu kamu si pria dingin dengan tatapan beku. Aku mencintai kamu, wahai pria pencipta rindu.