DEAL (?) [38]

4.3K 335 9
                                    

Tak ada yang lebih sakit daripada patah hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tak ada yang lebih sakit daripada patah hati. Apalagi, saat seorang anak perempuan dipatahkan hatinya oleh pria yang menjadi cinta pertamanya-sosok ayah.~Deofan Yudistira.

Deofan menatap heran cewek yang tengah duduk dengan menikmati secangkir matcha, dengan jubah berwarna biru muda milik bundanya, menggantikan seragam ketatnya yang basah akibat hujan.

Raut wajah yang ditunjukkan cewek itu 180° berbeda dengan beberapa saat lalu. Saat cewek bandel itu terlihat hancur akibat pengakuan ayahnya. Bahkan sekarang, cewek itu tampak kegirangan menikmati matcha yang disuguhkan Aisyah.

"Alexa, kamu gak boleh hujan-hujanan. Kamu bisa demam nantinya." Aisyah tampak mengomel, sembari mengeringkan rambut Alexa.

Cewek itu nyengir, lalu berkata, "Maaf Bunda."

"Kalau kamu hujan-hujanan kaya gini, Bunda gak mau lagi kasih kamu matcha." wanita berhijab itu mengancam.

Alexa bergidik ngeri, lalu memeluk Aisyah erat. "Bunda ngancemnya sadis."

Aisyah tersenyum lembut, tangannya mengusap pucuk rambut Alexa dengan sayang. "Jangan bandel ya, jangan main hujan-hujanan lagi."

Cewek itu mengangguk cepat, lalu kembali menikmati matcha buatan Aisyah. Seolah menular, cowok berparas tampan itu turut mengukir senyum tipis.

"Oh, iya. Abang udah sholat ashar?" Aisyah menatap anak semata wayangnya.

"Belum Bunda. Maaf. Abang abis ini sholat kok." Deofan beranjak, hendak mengambil air wudhu.

"Gue ikut."

Aisyah, dan Deofan menatap Alexa dengan heran. "Alexa juga belum sholat?"

Cewek itu menggeleng. "Ya udah, Lexa sholat bareng Ofan ya. Sekalian berjamaah, lebih baik, kan?"

Deofan melongo, bersama cewek bandel itu? Sholat? Ah, ia ingat dengan permintaan Alexa di taman beberapa hari lalu. Cewek itu memintanya untuk membantu dekat dengan Tuhan. Dengan kata lain, Alexa ingin Deofan membimbingnya ke jalan Allah.

"Ayo buruan Abang. Sebelum waktu ashar habis." Aisyah tersenyum lembut.

"Iya Bunda." cowok itu berlalu, hendak mengambil air wudhu diikuti dengan Alexa.

"Sekarang lo ambil air wudhu dulu, terus kita sholat. Ngerti?" cowok itu menatap Alexa dengan ragu.

Cewek itu mengangguk cepat, lalu menatap Deofan dengan bingung. "De, wudhu-nya di mana?"

"Di kamar mandi." cowok itu duduk, menunggu Alexa mengambil wudhu.

Kurang dari lima menit, cewek itu keluar dengan raut wajah bingung. "De, wudhu-nya di sebelah mana? Wudhu bentuknya kaya gimana? Di kamar mandi cuma ada sabun, sikat gigi, pasta gigi, sampho. Itu aja. Wudhunya gak ada."

DEAL (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang