DEAL(?) [5]

5.9K 339 1
                                    

Awas!! jangan main hati, nanti kalau lo kalah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Awas!! jangan main hati, nanti kalau lo kalah ..., mewek. ~ Gama Venando Hercules.

"Good Morning, Alexa cantik datang." suara Alexa menggelegar pada ruang kelas. Beberapa teman sekelas Alexa menggelengkan kepala, beberapa lagi, mendengus tanpa terdengar.

"Akhirnya, sumber energi gue dateng juga. Gue pikir lu gak masuk hari ini," ucap Joko dengan nada genit.

"Maksut lo sumber energi?" tanya Alexa sembari mengangkat salah satu alisnya.

"Iya, lo sumber energi gue. Suara lo seperti melody, wajah lo seperti mentari, dan senyum lo bikin gue jatuh hati," gombal Joko, dengan lihainya.

Seluruh penghuni kelas tampak kompak, menyembur Joko dengan sorakan yang membisingkan.

Alexa mendengus mendengar kata-kata Joko, yang baginya sungguh sangat menjijikkan. "Yang lain ke mana?" tanya Alexa saat mendapati bangku temannya--Gama, Radit, dan Kevin--tampak kosong tak berpenghuni.

"Biasa, gudang," ucap Budi dengan tatapan fokus pada ponselnya.

"Lu pada, kenapa kagak ke sana? Tumben," ucap Alexa sembari merapikan tatanan rambutnya.

"Gue harus nyalin PR, nanti dah ... kalau sempat, gue ke sana," ucap Joko sembari mulai menyalin tugas.

"Sejak kapan lu mikirin tugas, Jo?" ucap Alexa dengan senyum remeh.

"Sejak gue sadar, kalau kesuksesan gue juga berpengaruh buat masa depan kita, Beb ...,"

Budi menggulung buku paket yang ada di hadapannya, lalu menghantam kepala Joko dengan gulungan tebal itu.

Joko meringis, kepalanya terasa nyut-nyutan. "Jijik gue ame kata-kata lu, dasar kutil sapi," ucap Budi mendengus kesal.

Beberapa orang tergelak melihat aksi dua cowok konyol itu. Alexa menghembuskan nafasnya kasar. "Lo kagak mau ke sana, Bud," tanya Alexa menatap Budi, menunggu jawaban.

"Eh, kagak dah Lex. Gue nanti, bareng si kutil sapi wae,"

"Enak aja lu bilang gue kutil sapi, gue ganteng. Kesian emak gue, elah."

Alexa melangkahkan kaki, hendak pergi ke tempat teman-temannya berada. Tapi, langkahnya terhenti, saat Alexa berpapasan dengan sang ketua kelas ketus di ambang pintu.

Alexa memberikan senyum termanisnya, tapi Deofan tak perduli. Jangankan membalas senyumannya, melihatnya saja tidak.

Lagi-lagi Alexa mendengus, Deofan benar-benar membuatnya tertantang.

                             ♣

"Woy, ke sini kagak ajak gue lu nying," ucap Alexa dengan mencebikkan bibirnya kesal.

"Lah, lu tadi belum dateng kali Lex," ucap Radit sembari menyemburkan asap rokok dari dalam mulutnya.

Alexa berjalan mendekat, meraih sebatang rokok yang ada pada saku seragam Gama. Lalu menyulut api pada ujung batangnya.

Di sinilah tempat mereka melanggar peraturan sekolah, sejauh ini tak ada yang tahu. Gudang sekolah memang tempat yang paling aman, karena tempatnya yang begitu jauh dengan ruang guru, ataupun ruang konseling.

Alexa menyesap rokoknya dengan santai, lalu memainkan asap rokok dari mulutnya, begitu seterusnya.

"Gue perhatiin, lo lagi gencar banget deketin si Ofan, Lex." Kevin membuka suaranya, setelah beberapa menit hening.

"Lo suka sama si Ofan?" tanya Radit turut menginterogasi.

"Kagak," sangkal Alexa dengan nada santai.

Gama menatap Alexa lekat.
"Terus, ngapain lo sok manis di depan si Ofan?" tanya Gama dengan nada tidak suka.

"Wih, santai Bro. Cemburu bilang aja," ucap Radit sembari tergelak.

Gama menatap tajam, Radit dan Kevin yang sedang menertawakannya.  Lalu kedua cowok itu terdiam, saat menyadari tatapan mematikan dari Gama.

"Gue cuma tertantang aja sih, dia belagu banget. Sok dingin, paling juga mental tempe," Alexa menyeringai setan.

"Dia emang kaya gitu kali Lex, dua tahun gue sekelas sama dia. Kepribadiannya emang aneh kaya gitu," ucap Kevin.

"Jangan aneh-aneh deh lo Lex, gak usah main-main sama perasaan. Lo bisa aja jatuh cinta sama dia, kapanpun itu. Gak ada yang gak mungkin," ucap Gama setengah kesal.

Alexa menghembuskan nafasnya pelan. "Gue gak akan jatuh cinta sama dia, gue cuma ingin main-main sebentar aja kok."

" Gue setuju sama Gama sih Lex, permainan hati bisa jebak siapa aja. Gak pandang bulu," ucap Kevin disusul anggukan mantap dari Radit.

"Whatever," ucap Alexa mengendikkan bahu acuh.

                            ♣

"Gama Venando Hercules, Aristyan Raditya, Kevin Dirgantara Pratama Putra, dan ...,

suara berat milik  Deofan terhenti, tatapan tajamnya beralih pada Alexa.

"..., Alexandra Colins. Kalian ditunggu oleh Bu Rosa di ruang konseling. Segera!" ucapnya dengan nada datar.

Gama mengernyit, begitupun dengan Radit, dan Kevin. Pasalnya, mereka tak merasa melakukan aksi tawuran, atau membolos dalam jangka waktu tiga hari. Lalu mengapa mereka dipanggil guru konseling, Alexa juga?

"Lah, kok nama gue kebawa juga? Gue, kan, masih jadi cewek baik-baik. Ah bangke," ucap Alexa dengan nada kesal.

"Coba deh otaknya dibuat mikir. Sejak masuk di sekolah ini, lo juga bukan kriteria siswi yang baik," ucap Deofan dengan ketus.

"Maksut lo apaan, ngomong gitu?" ucap Gama tak terima.

"Realita," gumam Deofan.

"Udah deh, Gam. Mending ke ruang konseling sekarang, dari pada Bu Rosa tambah ngamuk nanti," Radit menengahi.

Gama, Radit, Kevin, dan juga Alexa berjalan beriringan menuju ruang konseling. Deofan berjalan di depan keempat orang itu, menggiring teman sekelasnya yang selalu membuat onar, menuju ruang konseling.

"Kok tumben ye, kita kagak ikut kepanggil juga? Biasanya juga paket komplit, tapi kenapa Alexa dipanggil juga?" ucap Joko sembari menggaruk kepalanya yang terasa gatal.

"Gak tau gue, tapi syukur deh. Kan, gue kagak nambah point merah gue, yang udah bejibun di bukunya Bu Rosa," Budi menimpali sembari terkekeh.

Joko menjitak kepala Budi dengan keras. "Lu kagak setia kawan banget, kalau gue, sih ... mending satu kena, kena semua. Itu solidaritas," ucap Joko bijak.

"Sok bijak lu, anying," celetuk Budi, lalu terkekeh. Joko mendengus, entah permasalahan apa yang dihadapi sahabatnya. Ia hanya berdoa, semoga para sahabatnya akan kembali dengan selamat.

       

Vote&comment ya Guys ...,😊

Alhamdulilah, thanks yang kemarin udah sempetin baca.😊

Salam cantik dari qizcimbi😘

DEAL (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang