DEAL (?) [47]

4.1K 364 19
                                    

Sebelumnya, gue mau bilang makasih banyak buat kalian yang gak lupa vote atau tinggalin komentar di setiap chapter. Gue makasih banget, buat kalian yang selalu setia nunggu kelanjutan cerita gue. Makasih banyak pokoknya. Happy reading guys.

Hanya saja aku ingin berdiam, berpikir keras mengenai hal yang sudah melewati batas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hanya saja aku ingin berdiam, berpikir keras mengenai hal yang sudah melewati batas. Aku, kamu, Tuhan tidak ingin kita bersatu.~ Alexandra Colins.

"De...." Alexa menatap Deofan yang tengah berjalan cepat, sembari menggenggam tangannya.

Cowok dingin itu tak menghiraukan, dirinya semakin cepat melangkahkan kakinya. Mencari tempat terjauh menghindari mereka yang sangat berisik.

"Anehnya, lo selalu ada waktu gue disudutkan." cewek itu bergumam lirih.

Deofan menghentikan langkahnya, tepat di taman belakang dirinya dan Alexa duduk berdampingan.

"Thanks...." cewek itu kembali bergumam. "Oh iya, lo kenal Kamila?"

Deofan melirik Alexa sekilas, lalu bergumam membenarkan. Bagaimana mungkin ia tidak mengenal Kamila? Tentu cowok itu sangat mengenalnya.

Beberapa menit kemudian, cewek itu tertawa dengan keras. "Ah, bego banget gue. Kan Kamila emaknya Ara, Ara mantan lo. Otomatis lo kenal dia."

"Emang lo bego." Deofan menghela nafasnya.

"Oh iya, btw De...." cewek itu menarik nafas dalam, entah mengapa ia menjadi gugup untuk melanjutkan kata-katanya.

Deofan mengangkat salah satu alisnya, tatapan intensnya tertuju pada Alexa, menunggu cewek itu melanjutkan kata-katanya.

Ditatap seintens itu, membuat jantung Alexa terpacu dua kali lebih cepat. Cewek itu menundukkan kepalanya, sesekalu menjitak kepalanya sendiri.

Ah masa sih, gue baper sama Deofan...

Cewek itu menggeleng keras, menyangkal segala pikiran anehnya. Ia kembali mendongak, manik matanya menatap lurus manik mata Deofan. Wajahnya tiba-tiba terasa panas, seolah terbakar api yang membara. Cewek itu kembali menggeleng.

Ini gak mungkin...

"Gue bakal pindah dua minggu lagi." cewek itu berkata dengan satu tarikan nafas.

"Bagus." cowok itu berpaling.

Alexa meringis, mengapa juga ia harus berpamitan pada Deofan? Toh, seorang seperti Deofan tak akan perduli. Tapi, cewek itu tidak menyangkal, bahkan bertanya-tanya tentang hatinya yang terasa sedikit kecewa saat cowok di sampingnya tak bereaksi sesuai bayangannya.

Ada apa dengan dirinya?

Mengapa ada rasa tak rela saat ia harus pergi dan jauh dari cowok di sampingnya ini?

Apa Alexa sudah menaruh hati?

Cewek itu kembali menggeleng keras, merutuki pemikirannya yang dirasa konyol.

DEAL (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang