DEAL (?) [53]

4.6K 444 55
                                    


Awal yeu update-nya. Bekos kalean pada komen sama ngasih vote banyak. Thanks. Gue liat kemarin pada banyak yang gak terima Deofan punya anak yeu. Kira-kira itu anak Deofan bukan yeu? Hayolo, beberapa part lagi ending, sad or happy. Inget, pedoman gue sad ending lebih membekas di hati. Hahaha...

Ketika Allah menguji hambanya dengan cobaan bertubi-tubi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ketika Allah menguji hambanya dengan cobaan bertubi-tubi. Bukan Allah tengah menyiksamu, tapi sebenarnya Allah ingin menaikkan derajatmu. Allah akan menciummu dengan sayang kala kau kembali dengan bersujud kepada-NYA.

Alexa ke mbali ke tempat semula saat dirasa dirinya mulai tenang. Ia duduk di sebuah kursi panjang, tepatnya di sudut kanan. Lalu, pria yang masih menempati hati Alexa duduk di sudut kiri.

Ara dan Abram pergi ke kantor polisi saat Alexa berlari pergi. Sehingga Abram meminta Deofan untuk berjaga di depan ruang rawat Maria. Canggung, adalah suasana yang paling dominan kala dua manusia berbeda kelamin itu berada di tempat yang sama setelah lima tahun berlalu.

"Apa kabar?" untuk pertama kalinya bagi Alexa, Deofan menanyakan kabarnya. Saat segalanya telah berubah, hingga Alexa sendiri ingin menyembunyikan perasaannya yang sedikit bersorak kegirangan.

"Baik." kata singkat mungkin sangat pas untuk menjawab pertanyaan pria itu.

"Lo lebih pendiem." pria itu kembali mengusung topik.

Alexa tersenyum kecil. "Lo lebih banyak bicara."

"Lo baik-baik aja?" pria itu kembali bertanya.

"Tentang apa?" tanya Alexa dengan wajah cengo-nya.

Deofan menggeleng. "Gak ada," ucapnya sembari terkekeh.

Alexa tersenyum kecut, ia seharusnya bahagia. Lihat sekarang, bahkan Deofan mampu terkekeh karena hal kecil. Ara benar-benar membawa dampak yang besar untuk Deofan. Ara, benar-benar obat yang paling ampuh untuk Deofan. Karena Deofan, tak akan bisa berubah sedrastis ini jika dengan Alexa.

"Gue denger, lo udah menyelesaikan gelar sarjana di New York University." Deofan tersenyum samar.

Gadis itu nyengir, mengingat kembali perjuangannya untuk mendapat gelar sarjana. "Iya. Dan itu adalah masa yang panjang. Gue bener-bener belajar giat."

"Hm. Gue tau itu." pria itu menatap Alexa dalam.

Alexa tersenyum canggung, merasa kikuk kala pandangan Deofan tertuju padanya.

"Lexa!! Bisa kita bicara?" Davin datang dengan beberapa pria bertubuh kekar.

Alexa mendongak, menghela nafas sejenak lalu mengangguk. "Gue duluan ya, De."

"Kalian berjaga di sini, jangan perbolehkan orang asing masuk." Davin berbicara dengan tegas pada dua pria bertubuh kekar.

Alexa berjalan beriringan dengan Davin, menuju taman rumah sakit untuk membicarakan suatu hal yang memang harus diketahui.

DEAL (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang